Undang-Undang Pelengkap
<< Go Back


UNDANG-UNDANG PELENGKAP
 
BAB  l   :   MAJELIS  PELAKSANA
 
 
B a g i a n   1.
 
(a) Majelis Pelaksana harus dibentuk sesuai pola majelis yang digambarkan di dalam Kisah Rasul-Rasul pasal enam, ayat dua sampai enam.
 
(b) la harus memiliki kuasa penuh untuk melaksanakan dan mengurus di antara masa sidang-sidang dari Persekutuan.
 
(c) la harus dilengkapi dengan kekuasaan untuk memberikan surat-surat kuasa dan surat-surat ijin, dan untuk mengisi lowongan-Iowongan yang mungkin timbul pada sesuatu kantor milik Persekutuan, terkecuali jabatan Ketua.
 
B a g i a n  2.  Suatu jumlah mayoritas dari keanggotaan Majelis Pelaksana yang lengkap, sesudah diberikan pengumuman yang tepat kepada para anggota yang ada, akan merupakan suatu kuorum dari Majelis Pelaksana.
 
B a g i a n  3.
 
(a) Rapat-rapat pertemuan Majelis Pelaksana dapat diundang oleh Ketua atau oleh seseoranq anggota Majelis yang ditunjuk untuk itu atau yang diberi kuasa olehnya.
 
(b) Rapat-rapat pertemuan dapat diadakan pada setiap waktu.
 
(c) Rapat-rapat ltu harus diselenggarakan di markas besar, terkecuali sebaliknya ditentukan oleh suatu kuorum dari Majelis.
 
B a g I a n   4.  Rapat-rapat kecil dengan jumlah anggota Majelis yang kurang dari tujuh orang dapat diselenggarakan di Kantor Tata-usaha Umum untuk pelaksanaan soal-soal yang pentlng ataupun rutine,
 
 
B A B  II :  PENGGANTIAN BIAYA PARA PEKERJA
 
 
B a g i a n  1. Penggantian dan belanja dari semua pekerja yang dipekerjakan di dalam Persekutuan akan ditetapkan dan disesuaikan oleh Majelis Pelaksana.
 
 
 
B a g i a n   2.
 
(a) Dana-dana Persekutuan bagi pekerjaan yang penting akan terdiri dari perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan tatangan,
 
(b) Dana-dana yang tak disangka-sangka akan terdiri dari sumbangan-sumbangan, warisan-warisan, peninggalan-peninggalan.dan penghasilan-penghasilan intern.
 
 
B A B   III :  PENGANGKATAN PENDETA
 
 
B a g i a n   1.
 
(a) Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh akan mengakui hanya hukum pengangkatan dari Alkitab ; yaitu : (1) bahwa panggilan kepada pelayanan injii harus datang dari Allah kepada pribadi, dan bahwa (2) ia itu harus diikuti dalam kesetiaan yang ketat kepada persvaratan- persvaratan tata tertib injil, sebaqaimana diucapkan di dalam kitab Lukas pasal sepuluh, ayat tiga sampai .sembilan ; Matius pasal sepuluh, ayat lima sampai sebelas ; dan Pertama Timotius pasal tiga, ayat satu sampai tujuh.
 
(b) Karena dan setelah bukti diperoleh sepenuhnya, bahwa pelayanan seseorang memenuhi semua persvaratan ini, rnaka Majelis Pelaksana kemudian akan memberikan pengakuan terhadap panggilannya untuk bergabung dalam tugas pelavanan yang suci sebagaimana pada dasarnya diqariskan di dalam Matius, pasal sepuluh, dan Majelis akan mengangkatnya atau mem··beri ijin kepadanya sesuai keadaan yang memungkinkan:
 
B a g i a n   2.  Seorang pendeta yang telah diangkat (diurapi atau ordained minister) akan diberikan hak untuk berhotbah dan mengajarkan segala kebenaran, prinsip-prlnslp, dan pelajaran-pelajaran, dan untuk melaksanakan tuqas-tuqas kependetaan, pelayanan-pelayanan, dan upacara-upacara, yang dikemukakan di dalam Firman Injil.
 
B a g i a n   3.  Seorang pendeta yang diberi ijin ( licensed minister ) akan diberi kuasa untuk berhotbah dan mengajarkan segala kebenaran, prlnslp-prinslp, dan pelajaran-pelajaran yang dikemukakan di dalam Firman, tetapi tidak untuk melaksanakan tuqas-tuqas kependetaan, pelayanan-pelayanan dan upacara-upacara yang dikemukakan di dalamnya; terkecuali pada kesempatan-kesempatan yang sedemikian menjamin Majelis menganugerahkan secara khusus hak-hak tersebut.
 
                                                      
* * *
 
 
 
 
 
ASAL MULA, NAMA,
MISI, POLA TELADAN
 
 
Orang-orang Davidian adalah tunas-tunas yang muncul keluar dari Masehi Advent Hari Ketujuh yang sudah. Merosot jatuh yang secara nubuatan diperlihatkan dalam khayal di dalam buku Yeheskiel pasal sembilan. Anggota-anggotanya adalah terutama orang-orang yang telah dibuang keluar dan dirampas keanggotaannya dari gereja-gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dengan demikian karena dipisahkan dari gereja mereka dan disangkal namanya karena sebab kepatuhan mereka kepada bunyi suara Tongkat, yaitu suara dari Gembala yang balk itu, maka mereka disebut dengan nama yang dikaitkan pada tugas dari pada Tongkat itu, “Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh.” sampai pada saatnya apabila mereka kelak “disebut dengan suatu nama yang baru, yang oleh mulut Tuhan sendiri akan diucapkan.” Yesaya 62 : 2.
 
Dengan demikian telah bangkit karena terpaksa, bukan karena memilih, maka Persekutuan ini di dalam organisasi Masehi Advent Hari Ketujuh telah dilantik pada tuqas dari suatu tujuan tiga rangkap : yaitu (1) Ia harus pergi kepada isi rumah “Israel dan Yehuda” (Yeheskiel 9 : 9), dan “mengatakan kepada mereka yang telah diundang itu, Marilah ; karena segala perkara kini sudah siap.” Lukas 14 : 17. Dan walaupun mereka yang pertama sekali mendengar panggilan itu mungkin memohon maaf akan dirinya karena berhalangan (ayat 18 – 20). Namun “orang-orang miskin, dan orang-orang buntung, dan orang-orang timpang, dan orang-orang buta” dari “jalan-jalan dan lorong-lorong kota” (avat 21, 22) akan menyambutnya. (2) Sesuai dengan itu, maka adalah untuk diimplementasikan bahwa “pergerakan reformasi yang besar” dan pembersihan adalah diserukan “di antara umat Allah.” – Testimonies for the Church, vol. 5; page 80 ; vol. 9, page 126. Dengan menyusul buah-buah dari pekerjaan ini, yaitu yang pertama dari penuaian, maka ia itu akan menghantarkan datang Kerajaan itu (Mikha 4: 1,2). (3) Kemudian dengan suatu seruan keras ia akan “pergi memasuki jalan-jalan raya dan semak-semak” (Lukas 14:23). Memberitakan “injil yang kekal itu …. kepada mereka yang diam di bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku-suku bangsa, dan bahasa, dan orang banyak” (Wahyu 14 : 6). “membaptiskan dalam nama Bapa, dan nama Anak, dan Roh Suci : mengajarkan kepada mereka untuk mematuhi segala perkara apapun” yang diperintahkan oleh Kristus (Matius 28 : 19, 20). Dengan buah-buah berikutnya dari hasil pekerjaan ini, yang kedua dari penuaian, maka ia akan memperluas Kerajaan itu sehingga ia itu akan memenuhi seluruh bumi (Daniel 2 : 35).
 
Dengan demikian dalam mendemonstrasikan “melalui tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban yang besar, oleh kuasa Roh Allah” (Rum 15:19), kuasa besar dari Kerajaan itu, maka ia akan memberikan kesaksian yang menyeluruh di seluruh dunia, bahwa Kristus berada bersama-sama dengan sidang-Nya “senantiasa, bahkan sampai kepada akhir dunla.” Matius 28 : 20.
 
Karena dipanggil secara nubuatan ke dalam kebun anggur Tuhan pada “jam ke sebelas.” maka orang-orang Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh akan memberitakan Kebenaran Sekarang yang terungkap dalam gulungan suratan nubuatan yang  sedang terbuka (Testimonies for the Chruch, vol, 6, p. 17). Kebenaran-kebenarannya yang tepat waktunya itu “membuka ke hadapan orang-orang vanq menaruh harap pada jaminan-jaminan ilahi dari Firman Allah.” “kemungkinan-kemungkinan yang indah” dan “hak-hak istimewa dan kewajiban-kewajiban yang mereka pun tidak meragukan terdapat di dalam Alkltab.” — Testimonies for the Church, vol. 8, p. 322.
 
Sebagai landasan yang sesual dengan struktur interpretasi Alkitab mereka, maka orang-orang Davidian berpegang bahwa “pengalaman-pengalaman Israel yang dahulu telah tercatat sebagai petunjuk bagi kita” (Education, p, 50); bahwa sesungguhnya “segala perkara ini telah jadi terhadap rnereka.untuk menjadi teladan-teladan : dan adalah tertulis sebagai nasehat bagi kita. terhadap siapa segala nasib akhir dunia akan datang” (1 Korinthi 10 : 11) ; bahwa, oleh karena itulah, dimana tidak terdapat suatu contoh dasar, maka tidak mungkin ada dan tidak akan ada suatu kebenaran dasar, suatu contoh sainqan: dan bahwa dengan sendirinya, barangsiapa yang tidak mau “mendengar akan Musa dan nabi-nabl, mereka pun tidak akan dapat dibujuk, walau seseorang bangkit dari kematian sekallpun.’ Lukas 16 : 31.
 
Sesuai dengan itu, maka persekutuan reformasi ini, sebagai usus perut bagi organisasi Masehi Advent Hari Ketujuh, akan merangkul suatu Alkitab dasar yang menyeluruh. Sehingga adalah perlu dibantu dengan Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang Pelengkap yang membentuk prinsip-prinsip pemerintahan dan sistem dari empat kali penggantian pergerakan Exodus yang berturut-turut, kerajaan Daud, Hakim-Hakim, dan Rasul-Rasul, seperti yang dijelaskan oleh      R o h  N u b u a t a n di dalam bagian-bagian berikut yang mengungkapkan bahwa Allah adalah pusat kekuasaan, dan bahwa orang-orang pilihan-Nya adalah para administrator daripada nukum-Nva :
 
 

 

P E M E R I N T A H A N

 

 

 

 

 

Pemerintahan Musa — Sebuah Contoh
 
 
Pemerintahan Israel telah dibentuk sesuai sifat dari organisasi yang sangat menyeluruh, sama mentaajubkan karena kelengkapannya dan kesederhanaannya. Susunannya adalah demikian mencolok terlihat dalam kesempurnaan dan pengaturan semua pekerjaan ciptaan Allah yang tampak dalam perekonomian orang-orang Iberani itu. Allah adalah pusat dari kekuasaan dan pernerintahan, kedaulatan Israel. Musa berdlri sebagai pimpinan mereka yang tampak, oleh pilihan Allah, untuk mengelola hukum-hukum atas nama-Nva. Dari para tua-tua suku-suku bangsa itu sebuah majelis yang terdiri dari tujuh puluh orang kemudian telah dipilih untuk membantu Musa dalam urusan-urusan umum bangsa itu. Selanjutnya datang imam-imam, yang meminta petunjuk Tuhan di dalam kaabah. Para panglima, atau para penghulu, memerintah atas suku-suku bangsa itu. Di bawah mereka inilah terdapat para perwira yang berkuasa atas masing-masing seribu orang, dan para perwira atas seratusan orang, dan para perwira atas lima puluhan orang, dan para perwira atas sepuluhan orang; , dan yang terakhir sekali, para pegawai yang dapat dipekerjakan bagi tugas-tugas khusus.” — Patriarchs and Prophets, p, 374.
 
Selaras dengan rencana lni, maka Musa telah memiIih orang-orang yang mampu darl antara seluruh Israel, dan menjadlkan mereka itu kepala-kepala atas orang banyak itu, yaitu para pemimpin atas seribuan orang, para pemimpin atas seratusan orang, para pemimpin atas lima puluhan orang, dan para pemimpin atas sepuluhan orang. Maka mereka menilai orang banyak itu pada segala waktu : persoalan-persoalan yang berat diteruskan oleh mereka kepada Musa, tetapi setiap masalah kecil mereka selesaikan sendlri.
 
“Kemudian. sewaktu memilih tujuh puluh orang tua-tua untuk berbagi dengan dia tanggung-jawab tanggung-jawab kepemimpinan, maka Musa secara hati-hati telah memilih sebagal pembantu-pembantunya, orang-orang yang memillki martabat, penilaian yang sehat, dan pengalaman. Dalam pesannya kepada para tua-tua ini pada waktu pelantikan mereka ia telah menggariskan beberapa persyaratan yang cocok bagi seseorang untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana di dalam sldang.’Dengarlah akan berbagai persoalan di antara saudara-saudararnu.’ demiklan kata Musa, ‘dan putuskanlah secara adil di antara setiap orang dengan saudaranya, dan dengan orang asing yang berada dengan dia. Janganlah kamu menaruh hormat pada orang-orang dalam melakukan pengadilan ; melainkan hendaklah kamu mendengar balk terhadap orang kecil maupun terhadap orang besar ; janganlah kamu takut terhadap rupa orang; karena pengadilan itu adalah kepunyaan Allah”. — The Acts of the Apostles, pp. 93, 94.
 
“Pemerintahan Israel telah dlkelola dalam nama dan oleh kuasa Allah. Tugas pekerjaan Musa, tugas pekerjaan dari tujuh puluh tua-tua itu, tugas pekerjaan para pemimpin dan hakim-hakim ltu hanyalah untuk menegakkan undang-undang yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka. Mereka tidak mempunyai kekuasaan apapun untuk membuat peraturan bagi bangsa itu. Inilah yang telah menjadi dan terus akan menjadi persyaratan bagi adanya Israel sebaqai “suatu- banqsa. Dari abad ke abad orang-orang yang diilhami Allah telah diutus untuk memberi petunjuk kepada umat, dan untuk mengendalikan mereka menegakkan hukum-hukum.” – Patriarchs and Prophets, p, 603.
 
 
Pemerintahan Daud – Sebuah Contoh
 
“Raja Daud, sampai kepada akhir pemerintahannya, telah menyampaikan suatu pesan penting kepada orang-orang yang memikul beban tugas pekerjaan Allah di masa hidupnya. Dengan mengundang ke Yerusalem ‘semua penghulu Israel, para penghulu dari suku-suku bangsa, dan para perwira pasukan-pasukan yang siap melayani raja, dan para perwira atas seribuan, dan para perwira atas seratusan, dan para pengurus yang mengawasi semua barang dan harta milik raja, milik putera-puteranya, bersama-sama dengan para pegawai, dan dengan orang-orang yang gagah perkasa, dan dengan semua orang yang gagah berani.’ raja yang sudah tua itu dengan penuh kesungguhan memesankan kepada mereka, ‘di hadapan mata seluruh Israel perhimpunan Tuhan, dan di hadapan kehadiran Allah klta.’: supaya ‘peliharakan dan berusaha mencarikan semua perintah Tuhan  Allahmu.’
 
“Kepada Solaiman sebagal seorang yang dipanggil untuk menduduki suatu jabatan tanggung jawab yang besar, Daud teiah memberikan sebuah pesan khusus sebagai berikut : ‘Engkau, Solaiman puteraku, ketahuilah olehmu akan Allah dari pada ayahmu, dan berbaktilah kepada-Nya dengan sebulat-bulat hati dan dengan pikiran yang rela : karena Tuhan menyelidiki semua hati, dan memahami semua bayangan pikiran manusia : jika engkau mencari Dia, maka la akan mau ditemukan olehmu ; tetapi jika engkau meninggalkan Dia, maka la akan membuang engkau untuk selama-Iamanya. Perhatikanlah sekarang ; karena Tuhan telah memilih engkau : …….. jadilah kuat.”– The Acts of the Apostles, pp. 94, 95.
 
 
Pemerintahan Ezra — Sebuah Contoh
 
 
Kembali :”Sebagai tindakan berjaga-jaga khusus dalam mengamankan barang-barang perbendaharaan, maka Ezra ‘telah memisahkan dua belas orang dari antara ketua para imam-imam,” — yaitu orang-orang yang kesetiaan dan kejujurannya telah terbukti, — ‘Ialu membebankan kepada mereka perak, dan emas, dan bejana-bejana, bahkan juga persembahan rumah Allah kita, yang telah dipersembahkan oleh raja, dan para penasehatnya, dan orang-orang besarnva, dan semua Israel yang hadir di sana,’ Orang-orang ini diberi pesan dengan sungguh-sungguh untuk bertindak sebagai pengawal-pengawal yang selalu waspada atas semua barang perbendaharaan yang dipercayakan kepada pengawasan mereka. ‘Kamu adalah suci bagi Tuhan,’ demikianlah kata Ezra ; ‘bejana-bejana itu pun adalah suci ; dan perak dan emas itu adalah suatu persembahan suka rela dari para nenek moyangmu kepada Tuhan Allah. Awasilah 0lehmu, dan peliharakanlah sekaliannya, sampai kelak kamu menimang-nimangkannya ke hadapan ketua dari pada imam-imam dan orang-orang Lewi itu, dan ketua dari pada bapa-bapa Israel, di Yerusalem, di dalam serambi-serambi rumah Tuhan.’ “Pengawasan yang dilakukan oleh Ezra dalam menyediakan pengangkutan dan pengamanan terhadap barang-barang perbendaharaan Tuhan itu mengajarkan sebuah pelajaran yang patut mendapatkan penyelidikan yang penuh perhatian. Hanya orangorang yang kesetiaannya telah terbukti, yang telah dipilih ; dan mereka telah diberi petunjuk dengan jelas mengenai tanggung jawab yang berada dengan mereka. Dalam penunjukan pegawai-pegawai yang setia untuk bertindak sebagai bendahara-bendahara atas barang-barang milik Tuhan, Ezra mengenal akan perlunya dan nilai tata tertib dan organisasi dalam kaitan dengan pekerjaan Allah,” — Prophets and Kings, pp, 616, 617.
 
 
Pemerintahan Rasul-Rasul — Sebuah Contoh
 
 
Prinsip-prinsip. yang sama mengenai kejujuran dan keadilan yang mengendalikan para pemirnpin di antara umat Allah di zaman Musa dan Daud, itu juga diikuti oleh orang-orang yang diberikan kekuasaan mengawasi terhadap sidang Allah yang baru diorganisir di dalam sejarah injil. Dalam pekerjaan menertibkan segala perkara di dalam semua gereja-gereja, dan melantik orang-orang yang· pantas untuk bertindak sebagai pegawai-pegawai, para rasuI menjunjung tinggi standar-standar kepemimpinan yang digariskan di dalam Injil Wasiat Lama. Mereka tetap mempertahankan bahwa orang yang akan dipanggil untuk berdiri dalam jabatan tanggung-jawab kepemimpinan di dalam gereja, ‘harus bebas dari tuduhan bersalah, sebagai penatalayan Allah; bukan yang mementingkan kehendak diri sendiri, tidak cepat marah, bukan peminum anggur, bukan orang pemogok, tidak cenderung kepada laba yang keji ; melainkan orang yang ramah-tamah, pencinta terhadap orang-orang yang baik hati, sederhana, adil, suci, berkepala dingin ; yang berpegang teguh kepada perkataan yang setia sesuai yang diajarkan kepadanya, bahwa ia mungkin mampu oleh ajaran yang sehat untuk menasehatkan maupun untuk menginsyafkan orang-orang yang menyangkal.’ “– The Acts of the Apostles, p. 95.
 
“Dengan mengundang suatu rapat pertemuan orang-orang percava, maka rasul-rasul itu telah dipimpin oleh Roh Suci untuk menggariskan suatu rencana bagi organisasi yang lebih baik dari pada semua kekuatan kerja sidang. Saatnya sudah tiba, demikian ditegaskan oleh para rasul itu, apabila para pemimpin kerohanian yang memiliki pengawasan atas sidang harus dilepaskan dari tugas membagi-bagikan kepada orang-orang miskin dan dari beban-beban yang sama, supaya mereka dapat bebas memajukan pekerjaan memberitakan injil. ‘Sebab itu, Saudara-Saudara.’ demikian kata mereka, ‘carilah dari antara kamu tujuh orang yang dikenal jujur, yang penuh dengan Roh Suci dan akal budi, yang dapat kita tunjuk atas pekerjaan inl, Narrun kita akan rnenyerahkan diri kita selalu kepada doa, dan kepada pelayanan perkataan itu’, Anjuran ini diikuti, maka oleh doa dan oleh tumpangan tanqan tujuh orang yang terplllh telah dipisahkan secara tersendiri bagi tugas-tugas mereka sebagai diakon.
 
“Penunjukkan tujuh orang itu untuk menjabat tugas pengawasan terhadap garis-garis pekerjaan yang khusus telah membuktikan suatu berkat besar kepada sidang. Para pegawai ini telah menaruh perhatian yang saksama terhadap kebutuhan-kebutuhan pribadi maupun terhadap kepentingan-kepentingan keuangan sidang pada umumnya ; maka oleh managemen mereka yang saksama dan teladan peribadatan mereka, rnereka telah merupakan suatu bantuan penting bagi rekan-rekan pegawai mereka dalam mengikat bersama-sama berbagai kepentingan sidang menjadi suatu kesatuan yang menyeluruh.
 
“Bahwa langkah ini adalah sesuai dengan tata-tertib Allah, adalah diungkapkan dalam hasil-hasil yang cepat bagi kebaikan yang terlihat. ‘Firman Allah telah meningkat ; dan jumlah murid-murid berlipat ganda dengan cepat di Yerusalem ; maka suatu rombongan besar imam-imam telah setia mematuhi iman.’ Pengumpulan jiwa-jiwa ini adalah disebabkan karena kebebasan yang lebih besar yang diperoleh rasul-rasul itu, dan kedua karena semangat dan kuasa yang ditunjukkan oleh tujuh orang diakon itu. Kenyataan bahwa saudara-saudara ini telah dilantik untuk tugas khusus mengawasi segala kebutuhan orang miskin, sama sekali tidak mengesampingkan mereka dari pada rnengajarkan iman. Sebaliknya, mereka telah sepenuhnya memenuhi syarat untuk mengajar orang lain dalam kebenaran, dan mereka telah melibatkan diri dalam pekerjaan ltu denqan kesungguhan hati yang besar dan berhasll.’ — The Acts of the Apostles, pp. 89, 90.

 75 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart