Firman mengajarkan kebenaran dalam berbagai cara
<< Go Back


Firman Mengajarkan Kebenaran Dalam
Berbagai Cara.

 

 
Di samping diajarkan melalui kesaksian-kesaksian nyata dari para nabi, maka injil itu juga diajarkan melalui nubuatan-nubuatan simbolis. Oleh sebab itu, maka dalam menaruh perhatian yang segera terhadap ajaran-ajaran Roh mengenai bagaimana Allah mengungkapkan kepada manusia Firman tertulisNya, maka kita harus memperhatikan bukan saja kesaksian-kesaksian yang nyata melainkan juga terhadap kesaksian-kesaksian simbolis dari para nabi itu. Maka karena Zakharia pasal empat adalah suatu ungkapan gambaran mengenai cara dalam mana Allah mengungkapkan FirmanNya, maka kita akan dipimpin ke sana untuk menyaksikan suatu pengungkapan

 

Bentuk Simbolis Interpretasi Yang Diilhami.
Zakharia 4.

 

“Maka kembali malaikat yang berkata-kata dengan aku itu, lalu dibangunkannya aku bagaikan seseorang yang dibangunkan daripada tidurnya, lalu mengatakan kepadaku: ‘Apakah yang kau lihat ?’ Maka kataku: ‘Aku sudah melihat, dan bahwasanya adalah sebuah kaki pelita yang seluruhnya daripada emas, dengan sebuah mangkok terdapat di atas puncaknya, dan tujuh pelitanya terdapat di atasnya, dan lagi di puncak pelita-pelita itu ada tujuh pipa berhubungan dengannya. Maka ada dua batang pohon Zaitun di sampingnya, sebatang pada sebelah kanannya dan sebatang lagi pada sebelah kirinya. Demikianlah ku jawab dan berbicara kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu, sambil mengatakan: ‘Ya Tuan, apakah semuanya ini ?’ Maka sahut malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: “Tidakkah engkau tahu apa artinya semua ini ?’ Maka kataku : ‘Tidak Tuan’. Maka jawabnya dan katanya kepadaku: ‘Inilah firman Tuhan  kepada Zerubbabel, yang mengatakan: ’Bukan oleh kuat, bukan juga oleh kuasa, melainkan oleh RohKu saja, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam …..’

“Dan kembali aku menjawab dan mengatakan kepadanya: ‘Apakah artinya kedua cabang pohon Zaitun ini yang melalui kedua pipa keemasan itu mengalir habis keluar minyak keemasan daripada keduanya?’ Maka jawabnya kepadaku: ‘Tidakkah engkau tahu artinya sekalian ini?’ Maka jawabku: ‘Tidak Tuan’, Kemudian katanya: ‘Inilah kedua orang yang diurapi itu, yang berdiri di sisi Tuhan seluruh bumi.'” Zakharia 4 : 1 – 6, 12 – 14.

 

Untuk menetapkan waktu yang dimaksudkan oleh lambang nubuatan ini, maka Tuhan, yang berbicara melalui perantaraan nabi Hajai yang telah bernubuat pada waktu yang sama, mengatakan sebagai berikut :

“Dan aku akan meruntuhkan tahta kerajaan-kerajaan, dan Aku akan membinasakan kekuatan dari kerajaan-kerajaan orang kapir; dan Aku akan meruntuhkan kereta-kereta, dan orang-orang yang mengendarai di dalamnya; dan kuda-kuda berikut semua penunggangnya akan turun, masing-masing oleh pedang saudaranya. Pada hari itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Aku akan mengambilmu, Hai Zerubbabel, HambaKu, anak Shealtiel, demikianlan firman Tuhan, maka Aku akan membuatmu bagaikan sebuah cincin meterai, karena sudah Ku pilih akan dikau, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.”Hajai 2 : 22 – 23.

Karena menemui kegenapannya pada akhir dunia, yaitu pada waktu Allah kelak meruntuhkan tahta-tahta dan membinasakan kerajaan-kerajaan bumi, maka nubuatan Hajai menunjukkan bahwa Zerubbabel, hamba Tuhan itu, adalah merupakan sebuah contoh daripada hamba-hambaNya di waktu ini, yang oleh karenanya perIu merupakan “cincin meterai” contoh saingan itu. Dan lagi, karena khayal Zakharia itu belum pernah dapat dipahami sampai kepada hari ini, maka ia itu hanya dapat berbicara langsung kepada kita di waktu ini. Sebab sesuai dengan itu, ilustrasinya mengenai “Firman Tuhan kepada Zerubbabel itu” tak dapat tiada akan menemukan kegenapannya di waktu ini, maka kita harus menaruh perhatian yang sangat mendalam sementara

 

 37 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart