Lembu muda dan kedua ekor domba itu
<< Go Back


Lembu Muda Dan Kedua Ekor Domba Itu.

Karena keju dibuat dari susu, dan karena susu dari mana “keju” rohaniah ini dibuat, berasal dari “kedua ekor domba” dan “lembu muda” itu, maka kebenaran menunjukkan bahwa ketiga mahluk penghasil susu ini melambangkan tiga sumber yang berbeda dari mana Firman Tuhan (keju) diperoleh. Lembu itu masih muda, sedangkan kedua ekor domba itu tidak. Dengan demikian, maka sumber keju itu, yaitu Firman Allah yang dilambangkan oleh lembu muda itu datangnya kemudian daripada sumber-sumber yang dilambangkan oleh kedua ekor domba itu. Oleh sebab itu, maka dua ekor yang sejenis itu tak dapat tiada melambangkan Alkitab Wasiat Lama dan Baru ; sedangkan lembu itu, karena lebih besar dan lebih muda daripada domba-domba itu, maka ia itu melambangkan berjilid-jilid buku suci yang lebih besar perbandingannya dan yang datang kemudian sesudah Alkitab. Buku-buku ini jelas adalah tulisan-tulisan yang terkemudian “Roh Nubuatan” (Wahyu 19 : 10) yang membuat para pelanggannya mampu “menolak kejahatan, dan memilih mana yang baik,” dan yang membawakan kepada mereka itu

M a d u

Kunci interpretasi bagi “madu” ini terdapat di dalam Wahyu 10 : 10. Yahya mengatakan: “Maka kuambil buku kecil itu dari dalam tangan malaikat itu, lalu kumakan semuanya; maka ia itu di dalam mulutku manis seperti madu, tetapi segera sesudah kumakan dia, maka perutku terasa pahit.”

Kemanisan madu ini (dijelaskan secara rinci di dalam buku Amaran Terakhir) melambangkan kegembiraan yang telah datang pada orang-orang percaya di zaman William Miller, karena kepercayaan mereka yang sepenuh hati, bahwa Tuhan akan datang pada akhir tahun 1843 T.M. untuk mengambil dan membawa mereka ke rumah mereka di “tanah yang sangat jauh,” dimana mata mereka akan “melihat Raja dan KeindahanNya.” Yesaya 33 : 17. Tetapi setelah hari itu berlalu dan peristiwa yang dinanti-nantikan itu gagal menjadi kenyataan, maka kekecewaan yang menyeluruh seperti yang dilukiskan oleh buku kecil itu berbalik menjadi “pahit” telah datang pada setiap orang yang menanti-nanti dengan penuh kejujuran, yang telah berharap dengan penuh kerinduan akan perjalanan yang ditunggu-tunggu melalui segala langit yang berbintang-bintang menuju ke kota “segi empat” —– yaitu lbu Kota dari bumi yang diperbaharui.

Kemanisan madu dari Wahyu 10 : 10 itu yang melambangkan kegembiraan besar yang berasal dari pesta perayaan karena Firman Allah, dengan sendirinya memberikan kepada “madu” dari Yesaya 7 : 22 itu arti kegembiraan yang akan datang kepada semua orang yang bergabung dalam makanan “keju” yang berasal dari baik “lembu” maupun “domba-domba” itu, yang kini “masih segar datangnya.” Hanya orang-orang yang berbuat demikian ini yang kelak akan “tertinggal di tanah itu.”

Undangan yang ramah ini untuk memakan “keju dan madu” rohani yang sampai kepada hari ini tidak pernah ada tandingannya baik dalam jumlah maupun mutu, secara khusus disampaikan kepada orang-orang yang cenderung hendak meragukannya. Sambutlah undangan ini yang belum pernah ada sebelumnya, Saudara-Saudariku, maka anda akan insaf sendiri akan kejujuran dan keadilan yang mendorong permohonan kami, dan akan menyadari pada cicipan pertama, bahwa hasil dari mahluk-mahluk yang mulia ini adalah seluruhnya yang anda butuhkan untuk memeliharakan anda bukan saja hidup dan bahagia, melainkan juga dalam kegembiraan dan damai semenjak “dari sekarang dan seterusnya” dan untuk selama-Iamanya! Maka walaupun ada terdapat jumlah besar orang-orang yang tak terhitung banyaknya untuk diberi makan, anda tak perlu takut kekurangan makanan, karena Perusahaan Susu Semesta memiliki

 74 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart