Kebun anggurnya binasa
<< Go Back


Kebun AnggurNya Binasa.

 

 

“Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa setiap tempat dimana dahulu terdapat seribu pokok anggur dengan seribu keping perak harganya, di sanapun akan tumbuh duri dan onak belaka”. Yesaya 7 : 23.

Kenyataan bahwa kebun anggur ini (lambang dari sidang — Yesaya 5 : 7) dimana setiap pokok anggur pernah  bernilai sebuah “keping perak” di masa lalu, kini telah menjadi suatu tempat “bagi tumbuh-tumbuhan duri dan onak,” menunjukkan bahwa Pemelihara kebun itu telah membiarkannya binasa, menjadi suatu kondisi contoh yang oleh Kristus sepenuhnya digambarkan dalam kata-kata berkut ini :

“Hai Yerusalem, Yerusalem, kamu yang membunuh para nabi, dan melempari batu mereka itu yang diutus kepadamu, betapa seringnya Aku telah menghimpunkan anakmu bersama-sama, bahkan sebagai seekor induk ayam menghimpunkan anak-anaknya di bawah sayap-sayapnya, tetapi kamu tidak mau! Tengoklah, rumahmu akan dibiarkan bagimu binasa” (Matius 23 : 37, 38) —- artinya, ia itu telah menjadi sebuah tempat dari mana kehadiran dan kemuliaan ilahi telah meninggalkannya.

Keterpaduan dan kekekalan dari Roh Nubuatan itu kini karena tidak dapat disangkal, maka ia itu secara moral mendorong kita untuk memperkenalkan Kesaksian dari Kristus sendiri mengenai kondisi kerohanian gereja Masehi Advent Hari Ketujuh seperti yang dicatat oleh Roh Nubuatan sebagai berikut :

“Tidak dapatkah engkau melihat bagaimana mereka itu secara berpura-pura menutupi kekotoran dan kebusukan tabiat mereka? “Betapa negeri yang setia itu telah menjadi seorang pelacur?” Rumah BapaKu dibuat menjadi sebuah rumah dagang, suatu tempat dari mana kehadiran dan kemuliaan ilahi telah meninggalkannya! Karena alasan inilah terdapat kelemahan, sehingga tidak ada kekuatan.” —– Testimonies, vol. 8, p. 250.

Khayal Yesaya itu dengan tepat menguatkan kesaksian yang diucapkan sebelumnya; kedua nabi itu tidak mungkin dapat menyajikan kondisi yang sama ini dengan sedemikian mutlak tepatnya dengan kenyataan, jika tidak dikendalikan oleh Roh yang sama. Demikianlah oleh Injil dan oleh akal sehat kita dibawa ke puncak kenyataan dan puncak keyakinan bahwa Nyonya White telah diilhami oleh Roh yang sama itu juga yang telah mengilhami Yesaya dahulu.

Kenyataan yang patut dicatat bahwa kedua nabi itu (Yesaya dan Nyonya White) berada dalam kecocokan yang sedemikian rupa di antara keduanya mengenai kondisi yang tepat dalam mana sidang berada sekarang, memberikan persetujuan rangkap dalam tuduhan, bahwa “rumah Allah” bukan saja telah menjadi sebuah rumah perdagangan dan sebuah kandang maling, melainkan juga

 

 34 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart