Himbauan Tuhan yang terakhir
<< Go Back


Himbauan Tuhan Yang Terakhir.

“Demikian firman Tuhan serwa sekalian alam, janganlah mendengarkan segala perkataan para nabi itu yang bernubuat kepadamu; mereka itu menyia-nyiakan kamu; mereka membicarakan khayal yang datang dari hatinya sendiri, dan bukan keluar dari mulut Tuhan. Selalu mereka mengatakan kepada orang-orang yang mencela akan Daku: Tuhan telah berfirman, bahwa kamu akan memperoleh damai; dan kepada setiap orang yang berjalan mengikuti bayangan hatinya sendiri kata mereka : Tak satupun yang jahat akan menimpa kamu. Karena siapakah yang telah berdiri dalam bicara Tuhan, dan yang telah melihat dan mendengar FirmanNya ? Siapakah yang telah menandai FirmanNya, dan mendengarkanNya ? Yeremiah 23 : 16 – 18.

“Tengoklah,” demikian jawaban Tuhan sendiri, “suatu topan dari Tuhan telah keluar dalam kehangatan murka, yaitu suatu puting beliung yang hebat; ia itu akan menimpa dengan hebatnya atas kepala orang-orang jahat. Murka Tuhan tidak akan reda, sampai Ia selesai melaksanakan, dan sampai Ia selesai mewujudkan segala rencana hatiNya; pada hari-hari terkemudian engkau akan benar-benar memikirkannya. Aku tidak pernah mengutus nabi-nabi ini, namun mereka terus berlari; Aku tidak pernah berbicara kepada mereka, namun mereka bernubuat juga. Tetapi jika sekiranya mereka telah berdiri dalam pembicaraanKu, dan telah menyuruh umatKu untuk mendengarkan segala firmanKu, maka mereka sudah akan berhasil membalikkan mereka itu daripada segala kejahatannya, dan daripada kejahatan perbuatan mereka.” Yeremiah 23 : 19 – 22.

Adalah jelas bahwa tantangan itu ditimbulkan dan diasuh oleh orang-orang yang mengangkat dirinya sendiri menjadi pemimpin, yang diketahui sama sekali tidak menyatakan berhak atas “ilham” sehingga olehnya itu tanpa disadarinya mereka sedang menyuarakan dengan nyaring bahwa Tuhan tidak mengutus mereka itu. Namun demikian baik mereka maupun para penganutnya sama sekali tidak melihat akan kejanggalan ataupun kebodohan pendirian mereka itu. Karena “penghotbah-penghotbah yang mengantuk sedang berhotbah kepada suatu umat yang mengantuk.” —- Testimonies vol. 2, p. 337.

Bilamana mereka menemukan dirinya berhadapan muka dengan muka dengan “cambuk pembinasa yang melimpah” itu (Yesaya 28 : 18) atau dengan bencana terakhir “murka Allah” itu (Wahyu 15 : 1), maka mereka akan ditikam dengan tragedi kesadaran yang sia-sia. Apa yang kini dari jauh tampak bagi mereka merupakan suatu samudera kemurahan yang luas laksana khayalan, samudera kemurahan itu juga yang kelak secara tak dapat dielakkan akan menelan mereka dalam jurang kebinasaan yang dalam — kekal selama-lamanya.

“Karena Tuhan akan bangkit seperti di gunung Perazim, murkaNya akan bernyala-nyala seperti di lembah Gibeon, bahwa Ia akan melaksanakan pekerjaanNya yang aneh itu ; dan melaksanakan tindakanNya, tindakanNya yang aneh itu.

“Sebab itu janganlah kamu sekarang menjadi orang pengolok-olok, supaya jangan tali-tali pengikatmu dikencangkan; karena sudah ku dengar dari Tuhan Allah serwa sekalian alam dari hal suatu kebinasaan telah ditentukan atas seluruh bumi. Berikanlah telingamu, dan dengarkanlah suaraKu; camkanlah, dan dengarkanlah pembicaraanKu” (Yesaya 28 : 21 – 23), supaya jangan pengharapan kemurahanmu itu “jadi seperti halnya apabila seorang yang lapar bermimpi, dan, bahwasanya, ia makan; tetapi setelah ia bangun, maka jiwanya tetap hampa; atau seperti halnya apabila seseorang yang haus bermimpi, dan bahwasanya ia minum, tetapi setelah ia bangun, maka tengoklah ia tetap lemah, dan jiwanya tetap berdahaga. Demikianlah kelak halnya dengan rombongan besar orang banyak dari segala bangsa, yang berperang melawan Sion.

“Berdirilah kamu dengan tercengang-cengang; serukanlah olehmu, dan serukanlah bahwa : mereka itu mabuk, tetapi bukan karena air anggur; mereka itu terhuyung-huyung, tetapi bukan karena minuman keras. Karena Tuhan telah mencurahkan atasmu roh tidur yang lelap, dan telah dikatupkanNya matamu dan diselubungkanNya segala nabi dan penghulu-penghulumu dan para pelihatmu. Maka semua khayal mereka itu akan jadi bagimu bagaikan kata-kata dari sebuah kitab yang termeterai, yang disampaikan orang-orang kepada seseorang yang terpelajar sambil mengatakan : Tolong, bacakan ini! Lalu jawabnya, Saya tidak dapat membacanya, karena kitab ini termeterai; lalu kitab itu diserahkan kepada dia yang tidak terpelajar, sambil katanya: Tolong, bacakan ini! Maka jawabnya, Aku tidak tahu membaca.” Yesaya 29 : 8 – 12.

“Orang-orang laki-laki dan perempuan berada dalam jam-jam Terakhir masa kasihan, namun mereka tetap tidak menghiraukan dan tetap bodoh, dan para pendeta tidak memiliki kuasa untuk membangunknn mereka, karena mereka sendiripun sedang mengantuk. Pendeta-pendeta yang tidur sedang berhotbah kepada suatu umat yang tidur!” —– Testimonies, vol. 2, p. 337.

“Keragu-raguan dan bahkan ketidak-percayaan terhadap kesaksian-kesaksian dari Roh Allah sedang meracuni ….. gereja-gereja dimana-mana. Setan menghendakinya demikian. Para pendeta yang menghotbahkan diri sendiri sebagai pengganti Kristus menghendakinya demikian.” —– Testimonies, vol. 5, p. 217.

Saudara, adalah karena Tuhan mencintai anda, dan karena Ia segan menjadikan anda sebuah bejana kehinaan, maka Ia menyampaikan buku kecil ini ke alamat anda. Kami pun merasa sedih karena anda, seperti halnya orang-orang Yahudi di masa lalu, telah terlibat jauh dalam suatu peperangan melawan Roh Nubuatan —– yaitu suatu peperangan yang tidak mungkin dapat anda menangkan. Oleh menolak pekabaran-pekabaran yang datang dari sorga, oleh meremehkan nasehat yang bijaksana dari Gamaliel yang terpelajar itu (Kisah Segala Rasul 5 : 34 – 39), dan karena tetap mencoba menunjang hasil interpretasi-interpretasi Alkitabmu yang meragukan itu dengan menggunakan ayat-ayat injil, seperti yang diperbuat para pelanggar Sabat dalam menghindari diri dari kebenaran Sabat, maka anda sedang ikut di dalam suatu jalan yang jika itu tetap diteruskan, maka anda akan dibawa terlibat dalam dosa melawan Rohulkudus.

Gantinya mengangkat suaramu melawan kebenaran, lebih baik angkatlah semua suara itu meninggikannya dan memuja Tuhan, karena Ia telah menuduh semua kebodohanmu itu karena kelalaianmu terhadap kebenaran. Jika anda kembali kepadaNya pada amaran yang terakhir ini, maka Ia akan dengan gembira menyambut anda dan Ia akan memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk memakaikan padamu “jubahNya” yang terbaik (Kebenaran Kristus —– Yesaya 52 : 1), Ia akan mengenakan sebuah “cincin”  pada jarimu (tanda kebangsawananmu —– Esther 3 : 12; 8 : 2; Kejadian 41 : 42, 43), Ia akan mengenakan “sepatu-sepatu” pada kakimu (mempersiapkan anda bagi pemberitaan Injil —- Ephesus 6 : 15), dan kemudian Ia akan “menghantarkan ke sana anak lembu yang tambun itu” (menyambut anda pulang ke rumahNya —– yaitu Kerajaan itu —– untuk merayakan “perjamuan kawin anak Domba”Lukas 15 : 23; Wahyu 19 : 9)!

Namun walaupun doa-doa kami dilayangkan bagimu, sekaliannya itu tidak akan berhasil jika anda terus saja menentang anjuran-anjuran amaran Roh berikut himbauan-himbauannya seperti juga dengan keyakinan-keyakinanmu sendiri, lalu makin menolak atau lalai untuk mendapatkan suatu pengetahuan kebenaran-kebenaran Alkitab yang lengkap bagi zaman ini.

(Barangsiapa yang ingin menyelidiki selanjutnya Wahyu pasal 11, dapat memperoleh dengan gratis buku kecil kami Traktat No. 5, AMARAN TERAKHIR, dan Traktat No. 2, PARADOKS BESAR SEPANJANG SEJARAH, yang berisikan bukti yang terperinci bahwa ketiga Pergerakan ini ada terdapat di dalam nubuatan.)

Saudara-Saudariku, “bangkitlah; dan bercahayalah; karena terangmu ada datang.” Yesaya 60 : 1. “Tengoklah di atas gunung-gunung kaki orang yang membawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan damai” Yang mengatakan : “Hai Yehuda, peganglah segala masa rayamu, sampaikanlah segala nazarmu, karena orang-orang jahat tidak akan lagi berjalan lalu dari padamu; ia itu akan ditumpas sama sekali.” Nahum 1 : 15. Berjalan di dalam terang, dan janganlah membiarkan orang-orang yang selalu mempermasalahkan dan mengeritik segala perkara dalam mana mereka itu tidak ikut mengambil bagiannya, untuk membahayakan pahalamu yang kekal itu oleh pertanyaan-pertanyaan mereka yang sia-sia, seperti misalnya

 

 37 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart