Mengapa Ia membiarkan kesalahan-kesalahan ?
<< Go Back


Mengapa la Membiarkan Kesalahan-Kesalahan?

 

Bagi seseorang untuk menanyakan: ‘Mengapa Allah membiarkan kesalahan-kesalahan merayap masuk di antara umatNya, lalu menjadi sedemikian luas tersebar?’ Pada waktu yang sama juga akan menanyakan: ‘Mengapa la membiarkan kesalahan-kesalahan masuk di antara umatNya yang dahulu sampai sedemikian jauh, sehingga mereka pada akhirnya menjadi buta sama sekali terhadap inti dari pada keseluruhan upacara bayang-bayangan – yaitu Tanda Arah Yang Tidak Keliru yang besar itu, yaitu Anak Allah yang telah lama ditunggu-tunggu itu — sehingga bukan saja mereka gagal mengenaliNya, tetapi juga pada waktu la datang la telah ditolak dan disalibkan di antara pencuri-pencuri.

Alasan mengapa umat Yahudi telah dibawa masuk ke dalam jalan tragis dan gelap ini ialah karena mereka telah menolak dan membunuh para nabi yang telah diutus Allah untuk memperbaiki segala kekeliruan jalan-jalan mereka, “sampai tidak ada lagi obat apapun.” (2 Tawarikh 36 : 16). Pengalaman sidang pada waktu ini pada setiap titik adalah sejalan dengan pengalaman orang-orang Yahudi itu. “Kata malaikat itu: ‘Kamu telah berbuat jauh lebih buruk dari pada mereka itu’.” — Testimonies, vol. 1, p. 129. Bahkan semenjak dari permulaan sekali, Israel yang ada sekarang telah mengatakan mengenai tulisan-tulisan Kesaksian itu: ” …… kami mau percaya hanya terhadap bagian yang kami yakin berasal dari pada Allah, dan kami tidak mau mematuhi yang lainnya.” — Testimonies, vol. 1, p. 234.

Roh Nubuat selanjutnya mengungkapkan: “Kalau sekiranya Tuhan memberikan sebuah khayal langsung di depan kelas orang-orang ini dalam sejarah kita sekarang, yang menunjukkan kesalahan-kesalahan mereka, mempersalahkan pembenaran diri mereka sendiri itu dan menuduh dosa-dosa mereka, maka mereka akan bangkit melawan, sama seperti halnya orang-orang penduduk Nasareth pada waktu Kristus menunjukkan kepada mereka keadaan mereka yang sebenarnya.” — Testimonies, Vol. 5, p. 689.

Oleh sebab itu, sekaranglah waktunya untuk bangkit mendengarkan seruan yang berbunyi:

“Bangunlah, bangunlah; kenakanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaian perhiasanmu, hai Yerusalem, kota suci.” Bangkitlah, bersinarlah; karena terangmu ada datang, dan kemuliaan dari pada Tuhan sudah naik atas kamu.” (Yesaya 52 : 1; 60 : 1). Jangan lagi tinggal dalam kebutaan dan keragu-raguan, melainkan datanglah marilah kita dengan jujur memperbincangkan bersama-sama — pertama apakah trompet-trornpet itu adalah

 

 78 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart