TEROMPET YANG KEEMPAT – Wahyu 8 : 12
<< Go Back


Trompet Yang Keempat
 
Wahyu 8 : 12

 

Wahyu 8 : 12 berbunyi: “Maka malaikat yang keempat meniupkan trompetnya, maka dipalulah sepertiga dari matahari, dan sepertiga dari bulan, dan sepertiga dari segala bintang, sehingga gelaplah sepertiga bagian dari sekaliannya itu, sehingga tidak ada terang sepertiga dari pada siang hari, dan malampun demikian halnya.”

Karena telah mempengaruhi segala bintang, bulan, dan matahari, yaitu yang melambangkan seluruh tata surya, pada mana bergantung hayat hidup karena kehadirannya, maka perbuatan yang dikemukakan di dalam ayat-ayat ini menunjukkan bahwa benda-benda langit itu adalah melambangkan sesuatu yang tanpa kehadirannya semua kehidupan di bumi akan berhenti. Oleh sebab itu, tak dapat dibantah, bahwa sekaliannya itu yang dikemukakan di atas tak dapat tiada menggambarkan sidang Allah – yaitu terang dan kehidupan dari dunia. Dengan demikian, jelaslah pelajaran rangkap ini, bahwa hanya karena sebab sidang, maka dunia yang ada sekarang berdiri, dan bahwa tanpa terang dan tenaganya yang menghidupkan, maka kehidupan di bumi sudah akan lenyap sama cepatnya seperti halnya jika matahari dan bulan menarik kembali pengaruhnya dari bumi.

Tetapi karena melihat, bahwa interpretasi itu di sini dilandasi bukan hanya pada logika melainkan juga pada Alkitab itu sendiri, maka sebab itu kepada Alkitablah kita mencarikan kata akhirnya dalam kaitan ini. Dan ini akan kita jumpai dalam mimpinya Yusup dan interpretasinya yang berbunyi: “Dan bahwasanya matahari dan bulan dan sebelas bintang itu,” demikian kata Yusup, menundukkan diri mereka kepadaku ….. tetapi ayahnya memarahinya lalu mengatakan : ‘Apa macam mimpi yang telah kau mimpikan itu? Masakan kami semua, yaitu aku, ibumu, dan semua saudaramu harus datang menyembah sujud kepadamu sampai ke bumi?’ “ (Kejadian 37 :  9, 10.)

Di zaman Yakub, keluarganya merupakan (1) tempat penampungan Firman Allah yang tidak tertulis, (2) kaabah yang suci, dan (3) jemaat orang-orang suci. Karena keseluruhan ketiga-tiganya, maka itulah sidang Allah yang hidup itu. Karena itulah Yakub telah menginterpretasikan matahari, bulan, dan bintang-bintang sebagai lambang dari rumah tangganya – terang dunia pada waktu itu.

Dan dari kenyataan bahwa sidang pada zaman itu terdiri dari ayah, ibu, dan dua belas putera, maka terbukti, bahwa matahari, bulan dan bintang-bintang itu melambangkan sidang Allah dalam tiga bagian, dan bagian pertamanya berikut ini dilambangkan oleh

 

 32 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart