<< Go Back
Orang – Orang Lain.
Oh betapa celakanya mereka yang dengan sengaja menutup hatinya lalu dengan begitu memalingkan telinganya dari pada mendengarkan himbauan-himbauan Roh Allah. Bayangkanlah, betapa besarnya kesusahan dan penderitaan yang seharusnya sudah dapat dielakkan kalau saja manusia tidak sedemikian itu mengeraskan hatinya dalam kesombongan dan tinggi diri. Adalah sangat hina bagi para pemimpin Israel dahulu untuk mengakui kekeliruan-kekeliruan mereka lalu menerima tegoran-tegoran dari hamba-hamba Allah yang sederhana, yaitu para nabi. Tetapi kelalaian mereka terhadap kebenaran itu tidak lama mempertahankan kesombongan mereka di mata umat yang banyak itu seperti yang mereka harapkan. Pembunuhan mereka terhadap para nabi itu pun tidak dapat membetulkan kesalahan-kesalahan mereka atau pun menutupi dosa-dosa mereka. Itupun tidak dapat membuat Allah diam, melainkan sebaliknya pada waktunya mengungkapkan kelalaian mereka sepenuhnya dan menelanjangi malu mereka itu ke hadapan seluruh dunia.
Kalau saja umat Allah di waktu ini kembali mengulangi kekeliruan-kekeliruan orang-orang Yahudi itu, maka hukuman yang telah digariskan dengan kata-kata: “kelak akan ada tangisan dan keretak gigi” (Matius 24 : 51) kelak tidak akan menemukan tandingannya dalam setiap masa. Apalagi, setelah menyadari sepenuhnya, bahwa kecewa karena sudah hampir melangkahkan kaki memasuki Eden tetapi tak sampai, sehingga sebagai gantinya menemukan diri jatuh ke dalam neraka, akan terus menerus menusuk seseorang dengan penyesalan yang sangat menyedihkan. Oleh sebab itu, marilah kita membuka selebar-Iebarnya hati kita sementara kita membacakan himbauan kasih sayang Tuhan yang berbunyi :
“Hai Yerusalem, Yerusalem, kamu yang membunuh nabi-nabi, dan yang melempari mereka dengan batu, yaitu mereka yang diutus kepadamu. Betapa seringnya Aku telah berniat untuk menghimpunkan anak-anakmu bersama-sama, bagaikan seekor induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi tiada kamu mau. Bahwasanya, rumahmu akan dibiarkan bagimu sunyi senyap.” (Matius 23 : 37, 38). “Bahwa suara Tuhan berseru-seru kepada negeri itu, maka orang yang bijaksana itu akan memandang namaMu: dengarlah olehmu akan tongkat itu, dan akan Dia yang telah menentukannya.” (Mikha 6 : 9). Dan karena lalai mendengarkan suaraNya, maka ingatlah bahwa
32 total, 1 views today