Hamba-hambaNya di masa depan
<< Go Back


Hamba-Hamba-Nya Di Masa
Depan

 

“Bukan oleh kuat, dan juga bukan oleh kuasa, melainkan oleh Roh-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.” Zakharia 4 : 6. Dengan perkataan lain, para pekerja itu akan “diajarkan justru oleh dorongan Roh-Nya, dan bukan oleh latihan-latihan lahiriah pada lembaga-lembaga ilmu pengetahuan. …….. Allah akan menyatakan bahwa Ia tidak akan bergantung pada orang-orang terpelajar, yaitu orang-orang fana yang mementingkan diri sendiri. “Orang-orang yang terlemah dan yang ragu-ragu di dalam sidang, akan kelak jadi seperti Daud —– yaitu rela berbuat dan berani.” —– Testimonies, Vol. 5, pp. 82, 81.

Lagi pula, “Aku akan mengambil orang-orang yang buta huruf, orang-orang yang tidak dikenal,” demikianlah firman Tuhan, “lalu menggerakkan mereka itu dengan Roh-Ku, untuk melaksanakan segala maksud hati-Ku dalam pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Pekabaran kemurahan yang terakhir akan disampaikan oleh suatu umat yang mencintai dan takut akan Daku.” — Review and Herald, September 21, 1905. “Ia akan menggunakan orang-orang bagi penyelesaian maksud hati-Nya, yaitu mereka yang akan ditolak oleh sebagian saudara-saudara karena tidak cakap untuk ikut dalam pekerjaan itu.” —— Review and Herald, February 9, 1895.

Kepada para pekerja ini Tuhan dengan penuh kemurahan sedang mengatakan: “Maka orang-orang asing akan berdiri lalu memberi makan segala kawanan dombamu, dan anak-anak lelaki orang helat (mereka yang bukan dari rombongan 144 ribu itu) akan mengusahakan sawahmu dan akan menjadi penunggu kebun anggurmu. Tetapi kamu akan disebut Imam-Imam Tuhan, orang-orang akan memanggilmu Pendeta-Pendeta dari Allah kita ; engkau akan makan segala kekayaan orang-orang Kapir, dan dalam kemuliaan mereka engkau akan menyombongkan dirimu sendiri.” Yesaya 61 : 5, 6. Betapa suatu kesempatan istimewa yang tertinggi untuk mampu tidak mengakui seorangpun tuan yang lain selain Kristus, dan untuk hanya ikut dalam pekerjaan-Nya dan hidup dari kekayaan-Nya.

Karena dinas kependetaan ini, yang mana “belum pernah ada yang sama dengannya, juga tidak akan ada lagi sesudahnya, sampai bertahun-tahun lamanya dari banyak generasi kemudian” (Yoel 2 : 2), akan bebas dari semua rintangan bumi, maka jangan lagi seorangpun berlambatan dalam memanfaatkan peralihan ini yang pada akhirnya akan menemukan dia terlibat hati dan jiwa dalam “pekerjaan penghabisan Tuhan bagi sidang,” yaitu pengumpulan “buah-buah pertama” yang akan dimeteraikan dari antara orang-orang hidup. Dan sementara menyerahkan dirinya kepada pekerjaan ini, maka pada saat yang sama ia pun akan mempersiapkan dirinya sendiri untuk menyampaikan pekabaran itu dalam masa “Seruan Keras” yang mana penyucian sidang —– kelepasan orang-orang yang termeterai itu dan kebinasaan orang-orang yang tidak termeterai itu —– akan menghantarkan masuk, dan yang akan diberitakan oleh orang-orang yang akan disucikan itu.

Hendaklah setiap orang dengan bijaksana memanfaatkan peralihan yang mendesak ini dengan cara sedikit demi sedikit mengurangi dia mengejar kepentingan-kepentingannya sendiri, dan secara meningkat mengejar kepentingan-kepentingan Tuhan. Dengan cara ini, maka setiap orang akan terus menanjak mulai dari usaha sendiri yang kosong dan masa lalu yang tidak menggembirakan, sampai kepada masa depan usaha ilahi yang penuh dan mulia, yang kelak akan menyerukan “mulai dari hujung bumi ………… nyanyian-nyanyian, yaitu kemuliaan bagi orang-orang yang benar.” Yesaya 24 : 16.

Roh Nubuatan mengatakan: “Marilah kuceritakan kepadamu, jika sekiranya hatimu ada dalam pekerjaan itu, dan engkau memiliki iman dalam Allah, maka engkau tidak perlu bergantung pada dukungan dari seseorang pendeta ataupun dari sesuatu umat; jika engkau pergi langsung bekerja dalam nama Tuhan, dalam cara yang sederhana melakukan apa saja yang engkau dapat mengajarkan kebenaran itu, maka Allah akan meneguhkan kamu. Kalau saja pekerjaan itu tidak sedemikian itu dibatasi oleh sesuatu halangan di sini dan di sana, bahkan di lain pihak pun suatu halangan, maka ia itu sudah akan maju dalam kebesarannya. Ia itu sudah akan pergi pertama-tama dalam kelemahan; tetapi Allah dari sorga itu hidup.” — Review and Herald, April 16, 1901. (Baca juga Testimonies, Vol. 7, p. 25).

Saudara-Saudaraku, jika engkau memilih untuk memperoleh bagian dalam pekerjaan yang terbesar ini, yaitu tindakan memahkotai dalam penebusan dunia ini, maka engkau harus secepatnya sekarang bersiap-siap. Janganlah kekhawatiran-kekhawatiran akan hidup ini merampas dari padamu mahkota kehidupan yang kekal itu. Janganlah menawarkan maaf-maaf untuk tidak melakukan sesuatu perubahan; janganlah berdiri di pihak orang-orang itu yang mengatakan: “Saya sudah membeli sebidang tanah, maka saya tak dapat tiada perlu pergi dulu untuk melihatnya ; saya mohon kiranya dimaafkan”; atau, “saya telah membeli lima pasang lembu, maka saya akan pergi dulu mengujinya; saya mohon kiranya saya dimaafkan,” atau, “saya baru habis kawin, dan sebab itulah saya tak dapat datang”. Lukas 14 : 18 – 20. Karena semua yang ada di dalam dunia ini, yaitu nafsu keinginan daging, dan nafsu keinginan mata, dan kesombongan hidup ini, bukan dari Bapa asalnya, melainkan dari dunia ini. Maka dunia akan berlalu berikut nafsu keinginannya; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah akan tinggal untuk selama-lamanya.” 1 Yahya 2 : 16, 17.

Oleh sebab itu, maka selagi masih berkecimpung dalam kedudukanmu sekarang, pergilah kamu ke dalam kebun anggur Tuhan itu, maka sementara kepentinganmu di sana bertumbuh, hendaklah segala kepentingan pribadimu menyusut sampai kelak engkau menemukan dirimu selengkapnya berpisah dari sekaliannya itu dan bergabung kepada segala kepentingan Tuhan.

Roh Nubuatan mengatakan: “Waktu sudah singkat, maka segala kekuatan kita harus diorganisasikan untuk melaksanakan suatu tugas yang lebih luas. Para pekerja adalah diperlukan, yaitu mereka yang mengerti akan kebesarannya pekerjaan itu, dan yang akan ikut di dalamnya, bukan untuk memperoleh upah, melainkan karena sadar akan betapa dekatnya kesudahan itu. Waktu menuntut ketepatan yang lebih besar dan penyerahan yang lebih dalam. Ya, saya sangat dipenuhi dengan masalah ini sehingga saya berseru kepada Allah : ‘Bangkitkanlah dan suruhkanlah utusan-utusan yang dipenuhi dengan perasaan tanggung jawab mereka, yaitu utusan-utusan yang di dalam hatinya pendewaan diri sendiri yang merupakan landasan dari segala dosa telah disalibkan.’ —– Testimonies, Vol. 9, p. 27.

Tetapi karena penuaian itu adalah luas, dan para pekerja sedikit, maka sorga terpaksa “menyelesaikan pekerjaan itu, dan memperpendekkannya dalam kebenaran” (Rum 9 : 28). Sebab itu Tuhan sendiri kini akan

 

 32 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart