Menyelidiki sendiri secara pribadi
<< Go Back


Menyelidiki Sendiri Secara
Pribadi

 

Secara jelas sekali Tuhan kembali memberitahukan, bahwa adalah berbahaya menjadikan “daging sebagai peganganmu” —– artinya mempercayakan kepada seseorang tanggung jawab pribadi menyelidiki “sesuatu pekabaran yang datang dalam nama Tuhan.” Masing-masing harus membuktikan bagi dirinya sendiri “segala perkara” dan berpegang teguh pada “mana yang baik,” seperti halnya setiap anak Allah yang benar pernah lakukan. Mereka yang tidak mau mengambil waktu dan tidak mau bersusah payah untuk melakukan hal ini, adalah orang-orang yang tidak jujur kepada dirinya sendiri, atau kepada Allah, maka perhatian mereka terhadap kerajaan sorga bukanlah sedemikian seperti yang ditunjukkan dalam perumpamaan orang dagang yang berusaha mencarikan keselamatan bagaikan seolah-olah berusaha mencarikan “mutiara-mutiara yang terbaik” atau “harta benda yang tersembunyi.” Matius 13 : 44, 45. Maka orang-orang yang tidak dapat melihat bagi dirinya sendiri perbedaan antara kebenaran dan kekeliruan, adalah dilambangkan dengan “lima anak dara yang bodoh,” Matius 25 : 2.

Namun masih ada lagi suatu kelas orang-orang yang lain, yang karena berpikiran sombong dan karena takut bahwa oleh datang kepada terang segala kesalahan mereka mungkin akan ditelanjangi, maka mereka menolak melepaskan tanggung jawab pribadi mereka, sehingga akibatnya mereka tetap tinggal dalam kegelapan. Yang lainnya lagi tetap menghindari diri dari pada menggabungkan diri secara terbuka dengan orang-orang yang menganjurkan kebenaran yang jelas tetapi tidak disukai itu, karena sebab hal-hal yang tidak menyenangkan, celaan dan penghinaan, dan aniaya yang menyusul pemecatan dari keanggotaan sidang.

Demikianlah dosa-dosa karena persangkalan jahat, kesombongan, dan pengecut akan bekerja bagaikan suatu kanker di dalam hati, yang bersembunyi di bawah permukaan, hanya untuk merampok tuannya dari pada kemuliaan yang kekal itu.

“………mereka itu mabuk, tetapi bukan karena air anggur; mereka berjalan sempoyongan, tetapi bukan karena minuman keras, karena Tuhan telah menuangkan atasmu roh tidur yang lelap, dan Ia telah menutup matamu; nabi-nabi dan semua penghulumu, yaitu para pelihat itu sudah Ia tudungi. Dan khayal dari semua (nabi-nabi itu) akan jadi bagimu bagaikan kata-kata dari sebuah buku yang termeterai, yang diserahkan oleh orang-orang kepada seseorang yang terpelajar, sambil mengatakan: ‘Tolong bacakan ini, ’tetapi jawabnya: ‘aku tak dapat membacanya, karena ia itu termeterai (tidak penting bagi keselamatan, dan sebagainya, dan sebagainya); maka buku itu disampaikan kepada dia yang tidak terpelajar, sambil mengatakan: ‘Tolong bacakan ini bagiku,’ tetapi katanya: ‘aku tidak terpelajar (aku harus melihatnya begini dan begitu dari halnya).

“Sebab itu Tuhan berfirman : ‘Karena bangsa ini menghampiri Aku dengan mulutnya, dan dengan bibir mereka menghormati Aku, tetapi mereka telah mengalihkan hatinya jauh dari pada-Ku, dan perbaktian mereka itu kepada-Ku diajarkan dengan peraturan-peraturan manusia ; sebab itu, tengoklah, Aku akan keluar melakukan suatu perbuatan ajaib di antara bangsa ini, yaitu suatu perbuatan ajaib dan suatu tanda heran; karena kepintaran segala orang pandai mereka itu akan binasa, dan pengertian dari semua orang berakal mereka itu akan disembunyikan.” Yesaya 29 : 9 – 14.

Dari surat dakwaan ini yang telah disusun oleh Allah melawan orang-orang yang mengaku menjadi milik-Nya dapatlah kita saksikan, bahwa kebodohan mereka itu adalah akibat dari

 

 35 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart