<< Go Back
GAMBARAN ANGKA MENGENAI
PENGUMPULAN
Penyelidikan ini akan membuktikan, bahwa pengertian dari Firman Allah adalah tidak habis-habisnya. Dimensi-dimensinya tidak diketahui. Hikmatnya tak terhingga — tanpa permulaan dan tanpa akhir. Kehadirannya tidak pernah berakhir, bagaikan ombak-ombak di laut. Dana pengetahuannya, bagaikan suatu mata air yang abadi, dan kecantikannya tak terlukiskan! Apabila kita menemukan kebenaran itu, makin dalam kita pelajari ke dalam masalahnya, ia itu makin menjadi jelas.
Ada dua kuasa yang tak terlihat yang mengendalikan semua nasib manusia dan segala urusan dunia ini dengan suatu ketepatan yang hebat. Sekalipun orang-orang jahat merasakan suatu tekanan yang tidak mungkin dapat mereka lawan, atau singkirkan, mereka tidak melihatnya dan tidak memahaminya, karena Firman saja yang memberikan terang dan kuasa. “Berbahagialah orang yang Allahnya adalah Tuhan.” Apakah Firman itu ada dalam perumpamaan-perumpamaan yang gelap bagimu? Jawabanmu sendiri akan memberitahukan kepadamu dari kelas mana engkau berasal, dan hanya hubunganmu dengan Allah yang dapat membantumu.
Jika engkau mengira Kristus tinggal 40 hari sesudah kebangkitan-Nya itu tanpa rencana; jika engkau mengira Roh Suci turun ke atas 120 orang itu karena kebetulan yang ada hanya sebanyak itu; jika engkau mengira bahwa 12.000 dari setiap suku bangsa itu dimeteraikan secara kebetulan, maka engkau juga dapat mengira akan kenyataan, bahwa 12 kali 12.000 sama dengan 144.000 adalah suatu kejadian matematika biasa. Penyimpulanmu sendiri terhadap masalah yang penting ini akan menunjukkan kepadamu banyaknya terang yang ada dalam kamu.
Tidakkah umat Tuhan menyadari bahwa Allah itu bukan manusia? “Kata-kata yang Kuucapkan kepadamu, sekaliannya itu adalah roh, dan sekaliannya itu adalah kehidupan? (Yahya 6 : 63). “Setiap kata dari Allah adalah murni.” (Amzal Solaiman 30 : 5). “Orang yang mendengar perkataan-Ku, dan percaya pada DIA yang mengutus Aku, memperoleh hidup yang kekal”. (Yahya 5 : 24). “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi semua perkataan-Ku tidak akan berlalu”. (Matius 24 : 35). “Orang tidak akan hidup dari roti saja, melainkan juga oleh setiap perkataan dari Allah”. (Lukas 4 : 4). “Jika engkau tidak mau mematuhi untuk melaksanakan semua perkataan dari hukum Torat ini yang tertulis di dalam kitab ini, akan jadi kelak, bahwa sebagaimana Tuhan bergembira karenamu sehingga berbuat baik bagimu, dan memperlipat-gandakan kamu; maka demikian itu pula Tuhan akan bergembira karenamu untuk membinasakan kamu, dan mengakhiri nasibmu”. Keluaran 28 : 58, 63.
Adalah selama 40 hari kehadiran Kristus secara pribadi bersama-sama dengan murid-murid-Nya — semenjak dari kebangkitan-Nya sampai kepada kenaikan-Nya — maka buah-buah pertama, mereka yang 120 itu, telah dikumpulkan. Kehadiran-Nya di tengah-tengah mereka itu mempunyai arti yang dalam, dan iaitu harus dimengerti oleh setiap murid Kristus. Kalau saja 40 hari ini tidak lagi mempunyai arti yang lain, maka sekaliannya itu tentunya mengandung pemikiran tentang pengawasan pribadi-Nya atas pengumpulan buah-buah itu. Tetapi haruskah kita mengatakan, bahwa ‘pengawasan-Nya ini memang benar hanya selama kehadiran-Nya’ yang singkat bersama-sama dengan para pekerja-Nya dalam masa yang tertentu itu? Pemikiran yang sedemikian tidak akan berisikan kebenaran tentang diri-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat dari kekaI sampai kekal, “Tengoklah, Aku menyertai kamu selaIu, bahkan sampai ‘kepada akhir dunia”. (Matius 28 : 20). Bukankah Dia adalah Juruselamat yang sama yang mengawasi baik dari Wasiat Lama maupun dari Wasiat Baru? Memang! Lagi pula, pengawasan pribadi-Nya daIam mengumpulkan umat-Nya dalam 40 hari itu yang kita saksikan merupakan sebuah contoh mengenai pengawasan-Nya terhadap pengumpulan buah-buah dalam setiap generasi (karena itulah akan mengungkapkan, bahwa ialah Anak Domba itu yang terbunuh semenjak dari landasan) dunia ini, dan Gembala yang baik pada segala zaman.
Alkitab seringkaIi menggunakan sarana matematika daIam menentukan eksistensi waktu, dan jumlah tahun-tahun dari peristiwa Alkitab yang satu ke peristiwa AIkitab lainnya. Jumlah hari semenjak dari berkas timangan sampai kepada Pantekosta diperoleh dari memperkalikan 7 x 7, yang sama dengan 49. Dengan cara yang sama jumlah tahun semenjak dari Jobel yang satu sampai kepada Jobel yang lainnya ditentukan oleh memperkaIikan tujuh tahun sabat (the seven sabbatical years) dengan tujuh, jumlahnya adalah 49. OIeh sebab itu, maka perkalian adalah suatu metode Alkitab biasa dalam mengajarkan kebenaran.
Masalah ini bagi sebagian orang mungkin tampak sama anehnya dengan pemikiran mengenai bumi yang berputar pada porosnya bagi para penduduk dari hari yang lain. Meskipun begitu perkara-perkara yang luar biasa seringkali menjadi kenyataan-kenyataan yang jelas. OIeh sebab itu, sungguhpun kita sedikit sekali mengetahui tentang banyak angka bilangan AIkitab berikut kode rahasia kebenarannya pada waktu ini, sekaIiannya itu tidak akan selaIu merupakan unsur-unsur yang gelap bagi umat Allah, karena mereka harus ada di sana untuk menemukan dan menerangi bagi pandangan kita tonggak-tonggak sepanjang perjalanan kita menuju ke Kota Suci. Bukankah harus kita bersyukur bagi setiap cahaya terang? Ataukah hendak kita mengambil sesuatu kesempatan dalam kegelapan? Saya ingin mengatakan dalam doa: “Oh pancarkanIah terang-Mu dan Kebenaran-Mu: biarkanlah sekaIiannya itu memimpin aku; biarkanlah mereka menghantarkan daku ke dalam bukit kesucian-Mu, dan ke tabernakel-tabernakel-Mu”. (Mazmur 43 : 3).
*****
35 total, 1 views today