<< Go Back
ANGKA BILANGAN UMAT KESUClAN
Setelah membuktikan Kristus sebagai Juruselamat dunia selama 6000 tahun, kini kita akan berusaha membuktikan angka bilangan umat kesucian, dari buah-buah pertama, yang akan Ia selamatkan. Dapatlah dicatat bahwa Pentakosta sesudah kebangkitan Kristus itu belum sepenuhnya menggenapi Pentakosta di dalam nubuatan, karena pada waktu itu Petrus mengutip Yoel 2 : 28 – 32. (Kisah 2 : 14, 21), ayat mana dalam keseluruhannya masih akan datang lagi. Selanjutnya, Pentakosta dari 120 murid itu akan terbukti merupakan sebuah contoh dari Pentakosta besar dan terakhir yang masih ada didepan kita.
Diminta perhatian kita kepada kenyataan, bahwa Pentakosta sesudah kebangkitan Kristus itu adalah tiang pilar dari sidang Wasiat Lama dan Baru, karena nama-nama dari dua belas rasul yang menerima Pentakosta itu ada tertulis pada landasan kota itu, bukan nama-nama kedua belas Kepala Suku atau pun yang lainnya.
Sidang di bumi terbagi dalam tiga masa periode: yaitu, masa periode Nuh, periode Wasiat Lama, dan periode Kristen. Karena ada suatu Pentakosta yang mengakhiri periode Wasiat Lama, dan juga yang mengakhiri periode Wasiat Baru, maka tentu sekali sudah harus ada juga suatu Pentakosta yang mengakhiri masa periode Nuh, sebaliknya, dengan tidak memberikan kuasa yang diperlukan bagi pekabaran Nuh untuk bersinar-sinar dengan kecerahan yang meyakinkan, maka Allah sudah akan membinasakan mereka secara tidak adil dengan air bah. Lagi pula, adalah demikian ditegaskan oleh rasul Petrus: “Karena Kristus ….. yang dibunuh dalam daging, tetapi telah dibangkitkan oleh Roh: oleh mana Ia telah pergi dan memberitakan injil kepada roh-roh di dalam penjara; yang dahulu tidak patuh, sewaktu pernah kesabaran Allah menanti di zaman Nuh, selagi bahtera masih tersedia”. (1 Petrus 3 : 18 – 20).
Ilham mencatat bahwa Roh yang sama yang telah membangkitkan Kristus itu, telah memberitakan injil kepada para penduduk bumi sebelum air bah yang lalu selagi mereka dipenjarakan oleh keadaan-keadaan yang tak terelakkan yang segera mereka kembangkan, dan dari mana tidak ada lagi jalan kelepasan terkecuali melalui bahtera yang “tersedia”. Oleh sebab itu, maka mereka telah dibiarkan tanpa maaf.
Jadi, jelaslah, bahwa ada Tiga Pentakosta untuk dipikirkan, — dua di masa lalu dan satu dalam masa yang akan datang, Karena Pentakosta yang terjadi sesudah kebangkitan itu merupakan titik-rambu, dan landasan yang benar dari sidang, juga satu-satunya Pentakosta yang tercatat dalam sejarah, maka ia itu merupakan pemberi terang atas masalah itu.
Oleh sebab itu, untuk memasukkan Dunia Tua itu ke dalam rencana penyelamatan, kita harus memikirkan Pentakosta di zaman Nuh itu dalam penyelidikan yang bersifat angka ini, dengan melipat-gandakan angka bayangan 120. Dengan demikian, 120 x 2 = 240. Oleh sebab itu, maka angka bilangan simbolis dari Dua Pentakosta itu dalam kesatuan, adalah 240. Sekarang untuk memperoleh angka bilangan yang sebenarnya dari umat kesucian dalam Pentakosta yang Ketiga dan terakhir, dan satu-satunya Pentakosta yang dinubuatkan langsung di dalam Alkitab, kita harus mengalikan angka bilangan simbolis Alkitab – masa – dan – umat kesucian (600) dengan angka bilangan dari Kedua Pentakosta itu. Dengan demikian, 600 x 240 = 144.000. Oleh sebab itu, Pentakosta yang berada di depan kita itu akan terdiri dari 144.000 umat kesucian yang akan diubahkan tanpa merasakan kematian, Karena itulah, mereka adalah “hamba-hamba dari Allah kita”. (Wahyu 7 : 3).
Oh, lihatlah betapa tepatnya Allah. Bahkan rambut-rambut kepalamu sekali pun semuanya dihitung. (Matius 10 : 30).
“Maka mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan bagi Tuhan dari semua bangsa dengan mengendarai kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan usungan-usungan, dan di atas bagal, dan di atas unta-unta yang cepat larinya, ke bukit kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, bagaikan bani Israel menghantarkan suatu persembahan dalam sebuah bejana yang suci ke dalam rumah Tuhan “. (Yesaya 66 : 20). “Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat tipu” (Wahyu 14 : 5), karena mereka memiliki suatu injil yang murni untuk diberitakan kepada segala bangsa, dalam kuasa Roh yang penuh.
Oleh sebab itu, angka bilangan Tiga adalah nama yang berupa angka dari Kristus, 120 dari Pentakosta, 5 dari Alkitab, 600 dari masa Alkitab, 10 dari universal, 6000 dari dunia dalam dosa, 240 dari kedua Pentakosta itu, dan 144.000 dari Pentakosta yang terakhir — yaitu para gubernur dari kerajaan itu yang akan didirikan di bumi, sebuah pemerintahan yang universal dan kekal selama-Iamanya.
Dengan demikian adalah baik sekali untuk dicatat betapa ajaibnya Allah menyusun rencana penyelamatan kita melalui perumpamaan-perumpamaan, contoh-contoh, simbol-simbol, angka-angka bilangan, dan sebagainya, oleh mana Ia mampu rnenyembunyikan kebenaran itu dari musuh dan memberitahukannya kepada umat kesucian-Nya pada masa yang diperlukan. Ini bukan saja mengungkapkan kepada kita hikmat Allah yang besar, melainkan juga kasih sayang-Nya yang kekal terhadap orang-orang berdosa yang tidak patut seperti kita yang sedikit sekali menghargai kasih sayang-Nya begitu ramah. “Karena demikian rupa Allah mengasihi dunia, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya pada-Nya jangan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal”. (Yahya 3 : 16).
32 total, 1 views today