Pengantar
<< Go Back


PENGANTAR

 

PERLUNYA PENYELIDIKAN
 

“Allah memiliki terang yang bernilai mahal yang akan datang kepada umatnya ……….. Bilamana terang baru disampaikan kepada sidang, maka adalah berbahaya menutup dirimu daripadanya …….. Mempersalahkan apa yang belum anda dengar dan belum mengerti tidak akan meninggikan kepintaranmu pada pemandangan orang-orang yang dengan senang hati melakukan berbagai penyelidikan kebenaran. Dan membicarakan penghinaan terhadap orang-orang yang diutus oleh Allah dengan sebuah pekabaran kebenaran, ialah bodoh dan gila ……..
“…….. karena Allah akan memuliakan Firman-Nya, sehingga ia itu dapat terlihat dalam suatu terang di mana kita belum pernah menyaksikannya sebelumnya …….. Terang akan datang kepada setiap pencari kebenaran yang sungguh-sungguh, sama seperti halnya ia itu dahulu datang kepada Nathanael ……… Seharusnya diberikan kebebasan bagi suatu penyelidikan kebenaran yang terbuka, sehingga setiap orang dapat mengetahui bagi dirinya sendiri apa artinya kebenaran itu.
” ……… jika sesuatu pekabaran datang yang belum dapat anda mengerti, maka berusahalah agar supaya anda dapat mendengarkan semua alasan yang dapat diberikan oleh juru kabarnya, …… karena kedudukanmu tidak akan goncang oleh datang berhubungan dengan kesalahan ……. Tidak seorangpun dari mereka yang menyangka bahwa mereka mengetahui semuanya itu adalah terlalu tua atau terlalu pintar untuk belajar dari utusan-utusan sederhana dari Allah yang hidup itu.” — Testimonies on Sabbath School Work, pp. 60 – 66.
Karena setiap peristiwa penting dalam kaitannya dengan sidang, adalah didahului oleh sesuatu pekabaran, dan karena setiap peristiwa yang sedemikian ini telah diramalkan oleh nabi-nabi, maka adalah penting bagi setiap orang untuk menyadari akan

 

PERLUNYA NUBUATAN

Belum pernah sebelumnya dalam sejarah gereja Kristen telah terjadi suatu kegoncangan yang sama dengan apa yang kini sedang meningkat dengan cepatnya sebagai akibat daripada beredarnya buku-buku dan traktat-traktat Tongkat Gembala di seluruh anggota gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ia itu mengemukakan suatu masalah tunggal dan membingungkan yang kepandaian manusia sama sekali tidak berdaya untuk memecahkannya. Maka sampai kepada hal yang ekstrim inilah kita harus kembali kepada kepintaran ilahi. Baik perjuangan maupun obatnya harus dicari di dalam nubuatan. Oleh sebab itu, maka dengan penuh gembira kita menyambut tantangan yang berbunyi : “Tanyakanlah kepada-Ku akan perkara-perkara yang akan datang mengenai putera-putera-Ku, dan mengenai perbuatan tangan-Ku, perintahkanlah olehmu kepada-Ku.” Yesaya 45 : 11. (Terjemahan yang lebih tepat).

Hanya setelah sidang menemukan dirinya terkaram pada batu karang karena kebodohannya sendiri, dengan ombak-ombak yang dahsyat dari pukulan pembalasan ilahi pada kedua sisinya, baharulah dapat ia menyadari akan bahayanya yang mengerikan dan keperluannya akan segala perkara. Dan hanya setelah kena bahaya dan kepanikan yang sedemikian ini baharu mungkin dapat ia dibangunkan kepada perlunya secara mutlak memiliki karunia nubuatan — yaitu kebutuhannya yang sangat mendesak dalam kesulitannya yang sekarang. “Sesungguhnya Tuhan Hua tidak akan melakukan barang sesuatu apapun, terkecuali diungkapkan-Nya rahasia-Nya kepada hamba-hamba-Nya para nabi.” Amos 3 : 7. “Usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia rohani, tetapi sebaiknya agar dapat kamu bernubuat ……… Ia yang bernubuat itu meneguhkan iman sidang.” 1 Korinthi 14 : 1, 4. “Karena kesaksian Yesus ialah Roh Nubuatan.” Wahyu 19 : 10. Akibatnya, jika ia (sidang) tidak mau sekarang bangun menyadari akan kenyataan bahwa “di mana tidak ada khayal, maka binasalah umat” (Amsal Solaiman 29 : 18), maka ia tidak akan pernah mau bangun.

Dalam menekankan pentingnya karunia-karunia Roh itu, maka Paulus mengatakan : “Dan Ia mengaruniakan beberapa orang, menjadi rasul-rasul; dan beberapa orang, menjadi nabi-nabi; dan beberapa orang, menjadi penginjil-penginjil; dan beberapa orang, menjadi gembala-gembala dan guru-guru; untuk menyempurnakan orang-orang suci, bagi pekerjaan melayani, bagi mendirikan tubuh Kristus.” Epesus 4 : 11, 12. “Sesudah itu tanda-tanda heran, kemudian karunia-karunia menyembuhkan, pemberi pertolongan, pemerintahan-pemerintahan, berbagai macam karunia lidah.” 1 Korinthi 12 : 28.

Tetapi sementara yang terbanyak dari karunia ini, terutama karunia-karunia lidah dan pemerintahan-pemerintahan paling banyak dicari oleh sidang-sidang, maka karunia yang satunya yang telah diremehkan oleh orang-orang Yahudi — yaitu karunia “nabi-nabi” – adalah seluruhnya ditolak oleh hampir semua dunia Kristen. Oleh karena itu roh yang telah menghasut pembunuhan terhadap para peramal kuno di tangan para pemimpin Yahudi dahulu itu, kini sedang melakukan jenis perbuatan pembinasaan yang hampir sama oleh perantaraan agama yang terorganisasi.

Orang-orang Yahudi, sementara mengucapkan puji dan hormat kepada nabi-nabi yang sudah mati, yang dibunuh oleh nenek moyang mereka, mereka sebaliknya menolak nabi-nabi yang hidup, sehingga dengan demikian mendatangkan atas diri mereka ucapan keputusan Tuhan yang menyedihkan :

“Celaka bagimu, hai ahli-ahli torat dan orang-orang Parisi, orang-orang munafik, karena kamu membangun kubur-kubur para nabi, dan menghiasi batu nisan kubur-kubur orang-orang suci, dan mengatakan : ‘Sekiranya kami sudah ada di zaman nenek moyang kami, kami tidak akan mau ikut serta dengan mereka itu menumpahkan darah para nabi-nabi itu.” Matius 23 : 29, 30.

Orang-orang Kristen zaman ini yang meremehkan karunia nubuatan dan menolak mengakui kekuasaan lnjil Wasiat Lama berlaku sampai kepada sejarah Wasiat Baru, oleh karenanya juga mereka menolak semua nabi-nabi, walaupun pada waktu yang sama mereka berpura-pura mengakui mereka itu sebagai hamba-hamba Allah. Dalam memberikan pelayanan yang sedemikian ini, maka mereka sedang hanya membangun dan melaburi kubur-kubur para nabi itu, sama seperti yang diperbuat oleh orang-orang Yahudi, tetapi apabila diuji, maka mereka pun akan didapati sebagai pembohong-pembohong. Pengakuan-pengakuan percaya kepada seluruh Alkitab melalui bibir saja, adalah jauh lebih buruk daripada tidak mengakui sama sekali, dan bahkan dua kali lebih buruk apabila mereka yang mengakui itu pada waktu yang sama juga mengajarkan, bahwa semua hukum dan undang-undang, semua amaran dan tuduhan, hanya berlaku kepada orang-orang Yahudi zaman dahulu, sedangkan semua karunia kemurahan diperuntukkan bagi sidang Kristen!

Oleh mengikuti cara yang sedemikian ini, mereka telah dipimpin sedemikian jauh dalam menyelewengkan karunia-karunia itu sehingga apa yang disebut karunia lidah mereka itu adalah kosong tak lain daripada bualan belaka, dan bukan lagi karunia Alkitab seperti halnya Hari Minggu sebagai hari Sabat “yang disucikan” itu. Yang dikacaukan juga ialah karunia pemerintahan-pemerintahan, yang diturunkan ke dalam suatu lembaga hak-hak istimewa, formalitas-formalitas, tujuan-tujuan, dan sejenisnya, yang tentunya sekiranya sekaliannya itu merupakan sarana-sarana yang bermanfaat dalam tingkat kerohanian mereka yang rendah sekarang ini, tetapi mereka tak lain adalah agen-agen yang pada kenyataannya aktif memerangi Kebenaran, dan menurunkan kesetiaan sidang. Dalam hal keadaan ini, apakah orang-orang yang mengakui Kristen yang terbaik pada zaman ini terlihat lebih baik daripada orang-orang Yahudi yang terburuk masa lalu? Sebab itu, hai sidang Allah, “Bangunlah-bangunlah!” “Jangan dipadamkan Roh itu. Jangan meremehkan kata-kata nubuatan. Hendaklah segala perkara kamu uji; peganglah teguh pada mana yang baik.” 1 Tesalonika 5 : 19 – 21.Lepaskanlan dirimu dari semua pengikat leher (buatan manusia) mu, hai puteri Sion yang tertawan.” Yesaya 52 : 2.

Karena karunia nabi-nabi, sesuai dengan Firman Injil, adalah pada urutan kedua dari semua karunia-karunia yang diperuntukkan bagi sidang, dan karunia pemerintahan-pemerintahan dan berbagai karunia lidah adalah yang terakhir, maka jelaslah, bahwa mereka yang meremehkan karunia nubuatan tetapi meninggikan karunia pemerintahan dan karunia lidah itu sedang menarik kereta dari bagian belakangnya, dan sedang berjalan menuju ke arah yang keliru. Kepada mereka yang sedemikian ini Kristus sedang mengatakan : “Tiada disadari bahwa engkau adalah malang, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang.” Wahyu 3 : 17.

“Datanglah sekarang, dan marilah kita memikirkan bersama-sama, demikianlah firman Tuhan. Jikalau segala dosamu adalah seperti warna kirmizi sekalipun, sekaliannya itu akan menjadi putih seperti salju; jikalau sekaliannya itu merah padma sekalipun, semuanya akan menjadi seperti buluh damba.” Yesaya 1 : 18.

Keadaan ini mendasari kesulitan sidang yang ada sekarang, yang bersama-sama dengan akibatnya dikemukakan secara lambang di dalam simbol nubuatan Zakharia, yaitu PARADOKS.

 

* * *

 

 209 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart