<< Go Back
Sekiranya umat Allah akan terus saja sesat, yaitu “tebal muka dan keras hati”, dan sekiranya kerohanian sidang akan terus saja makin hari makin mati, maka dengan sebuah sidang yang sedemikian ini Tuhan tidak pernah mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi, dan masa kasihan harus pada akhirnya berakhir bagi suatu dunia dalam kegelapan yang pekat, tanpa ada seorang suci pun untuk diobahkan pada kedatangan Kristus.
Roh Nubuatan mengatakan : “Tuhan tidak bekerja sekarang untuk membawa banyak jiwa ke dalam kebenaran, karena adanya anggota-anggota sidang yang belum pernah bertobat, dan orang-orang yang pernah bertobat mereka itu sebaliknya telah murtad kembali. Pengaruh apakah yang dapat dibuat oleh anggota-anggota yang tidak bertobat ini kepada orang-orang baru? Bukankah mereka akan menyia-nyiakan pekabaran karunia Allah itu yang seharusnya dibawa oleh umat-Nya?” — Testimonies, vol. 6. p. 371.
Setelah sampai sekarang terhalangnya jiwa-jiwa karena anggota-anggota yang tidak bertobat dan yang murtad di dalam sidang, maka apakah yang hendak la lakukan sekarang apabila sebagaimana dikatakan-Nya : “seluruh isi rumah Israel adalah tebal muka dan keras hati”? Dari kenyataan bahwa Tuhan sedang menghalangi jiwa-jiwa masuk, adalah suatu pertanda yang nyata bahwa tak dapat tiada Ia harus melakukan sesuatu tindakan khusus bagi sidang sebelum la dapat menyelesaikan pekerjaan Tuhan di bumi.
Oleh sebab itu, maka berhadapan dengan kepastian yang besar ini, setiap orang yang berusaha “mewarisi tempat yang tinggi di atas” hendaklah mempertahankan dengan ketat integritas pikiran dan keterbukaan sementara ia menyelidiki meliputi pekerjaan istimewa ini, supaya jangan karena penderitaan Laodikeanya, ia tidak akan pernah menemukan
“……Sementara pemeriksaan hukum berlangsung di dalam sorga, ……. akan ada suatu pekerjaan pembersihan khusus, yaitu pembuangan dosa, di antara umat Allah di bumi ……. Kemudian sidang yang akan diterima bagi diri-Nya oleh Tuhan kita pada kedatangan-Nya akan menjadi ‘sebuah sidang yang mulia, yang tidak bercacad, atau kerut, ataupun sesuatu perkara yang sedemikian ini’. Kemudian ia akan terlihat ‘bagaikan hari pagi, yang indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat bagaikan suatu bala tentara dengan panji-panji-nya’.” “Dengan berpakaikan senjata kebenaran Kristus. sidang akan menghadapi pertikaiannya yang terakhir ……. ia akan maju ke seluruh dunia, dengan kemenangan dan untuk memenangkan”. — The Great Controversy, p. 425 ; Prophets and Kings, p. 725.
Tandailah kata-kata yang tertulis miring itu : “tidak bercacad”, “pertikaiannya yang terakhir”, “maju terus ke seluruh dunia, sambil memenangkan dan untuk memenangkan”. Pernyataan-pernyataan ini menekankan kepada sebuah sidang yang bersih dan menang, yang dilengkapi dengan suatu “tugas pekerjaan pembersihan khusus” yang tak dapat tiada akan jadi sebe¬lum pekerjaan injil diselesaikan di setiap bagian dunia.
Sambil menunjukkan kesiapan sidang di waktu itu bagi pekerjaan besar yang akan ditugaskan kepadanya, maka Ilham selanjutnya mengatakan : “Keajaiban-keajaiban besar dilakukan, orang-orang sakit disembuhkan, dan tanda-tanda berikut keajaiban-keajaiban mengikuti orang-orang percaya.” — Early Writing, p. 278.
Oleh karena pekerjaan-pekerjaan besar ini akan dilaksanakan dalam masa “Seruan Keras dari Pekabaran Malaikat Yang Ketiga”, maka pembersihan itu tak dapat tiada akan jadi pada permulaan dari “Seruan Keras” itu. Dan dari sinilah akan menyusul sebagai kebutuhan yang logis bahwa nubuatan Yeheskiel mengenai pembubuhan tanda dan pembantaian itu tak dapat tiada harus berisikan pemberitahuan mengenai penyucian sidang.
Sambil terus memandang dalam khayal akan cherubim dan kemuliaan tahta Allah itu, maka nabi itu melihat Tuhan datang ke ambang pintu rumah itu (sidang), dan sementara la menugaskan kepada malaikat-Nya yang “berpakaikan kain khasah” dan yang “memegang pena penyurat pada sisinya itu”, Yeheskiel mendengar perintah-Nya kepada orang itu sebagai berikut : “Pergilah kamu masuk ke tengah-tengah negeri itu, masuk ke tengah-tengah Yerusalem, dan bubuhlah suatu tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh-kesah dan menangis karena sebab segala kekejian yang dilakukan di tengah-tengahnya.
“Dan kepada yang lain-lainnya kata-Nya pada pendengaranku, Berjalanlah engkau mengikuti dia ke dalam negeri itu dan bunuhlah, janganlah matamu melewati, atau menaruh sayang, bunuhlah seluruhnya baik tua maupun muda, baik pelayan, anak-anak kecil, maupun kaum wanita, tetapi janganlah kamu hampir kepada setiap orang yang padanya terdapat tanda itu dan mulailah kamu pada tempat kesucian-Ku. Kemudian mulailah mereka itu terhadap orang-orang bangsawan yang berada di depan rumah itu. Maka kata-Nya kepada mereka Itu, “Najiskanlah rumah itu, dan penuhilah semua halamannya dengan bangkai orang mati; laksanakanlah! Maka pergilah mereka keluar lalu membunuh di dalam negeri itu.
“Maka terjadilah, sementara mereka membantai orang-orang itu, maka aku dibiarkannya, sehingga bersujudlah aku, dan berseru, dan mengatakan. Oh Tuhan Hua! Maukah Engkau membinasakan semua Israel yang sisa dalam tuangan murka-Mu atas Yerusalem? Kemudian kata-Nya kepadaku : Kejahatan isi rumah Israel dan Yehuda adalah sangat besar, dan tanah itu adalah penuh dengan darah, dan negeri itu penuh dengan penyelewengan, karena mereka mengatakan Tuhan telah meninggalkan bumi, dan Tuhan pun tidak melihatnya.” – Yeheskiel 9 : 3 – 9.
Dalam mengungkapkan suatu pemisahan orang-orang jahat yang lengkap dari antara orang-orang benar, maka ayat-ayat ini secara nubuatan mengamarkan akan hal perlunya penyucian sidang —— yaitu satu-satunya keselamatannya. Karena mengambil tempat di dalam “negeri”, “Yerusalem”, “Israel”, dan “Yehuda”, —— yaitu sebutan-sebutan yang tidak satupun dapat ditujukan kepada dunia, karena sekaliannya itu khusus berlaku hanya kepada umat Allah, yaitu sidang, —— maka sesuai dengan itu pekerjaan pemisahan ini akan terbatas hanya kepada sidang.
Selanjutnya, dari kenyataan bahwa orang-orang jahat akan diambil keluar dari antara orang-orang benar, juga menunjukkan bahwa pemisahan itu tidak mungkin terjadi di dunia. Sekiranya pemisahan itu terjadi di dunia, maka itu sudah akan terjadi dalam cara yang berlawanan — yaitu orang-orang benar diambil keluar dari antara orang-orang jahat.
Ingatlah bahwa Tuhan berfirman kepada Yeheskiel : “Hai anak Adam, Aku menugaskan kamu kepada bani Israel, yaitu kepada suatu bangsa yang durhaka yang telah memberontak melawan Aku”. “Karena kamu bukan diutus kepada suatu bangsa yang bicaranya asing dan keras bahasanya, melainkan kepada isi rumah Israel” (Yeheskiel 2 : 3 ; 3 : 5) — yaitu suatu missi yang akan berhasil dalam
18 total, 1 views today