<< Go Back
Pemeteraian Mereka Yang 144.000 i t u
—— Buah-Buah Pertama Itu.
Roh Nubuatan mengatakan : “Malaikat yang terperkasa dari segala malaikat ini membawa di dalam tangannya meterai dari Allah yang hidup itu, atau dari Dia, yaitu satu-satunya yang dapat memberikan hidup, yang dapat membubuhkan pada dahi-dahi tanda itu …….”
Pemeteraian hamba-hamba Allah ini adalah sama dengan apa yang ditunjukkan kepada Yeheskiel dalam khayal. Yahya juga telah menyaksikan wahyu yang sangat mengejutkan ini”. — Testimonies to Ministers, pp. 444, 445.
Karena pemeteraian (Wahyu pasal 7) adalah sama dengan pembubuhan tanda (Yeheskiel pasal 9), — yaitu “penyucian”, — maka demikianlah kita akan diberikan suatu gambaran rangkap mengenai “pekerjaan penghabisan bagi sidang, ……. masa pemeteraian mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu, yaitu mereka yang akan berdiri tanpa kecelaan di hadapan tahta Allah ……. Mereka sangat merasakan secara mendalam kesalahan-kesalahan umat Allah. Ini dikemukakan secara tegas melalui gambaran nabi itu mengenai pekerjaan penghabisan di bawah lambang orang-orang yang masing-masingnya memegang sebuah senjata pembantai di dalam tangannya. Salah seorang di antara mereka itu berpakaian kain khasah, dengan sebuah pena penyurat pada sisinya”. — Testimonies, vol. 3, p. 266.
Oleh karena pembersihan, atau pemeteraian itu datang pada permulaan dari “Seruan Keras”, sebagaimana sudah kita saksikan, maka mereka yang 144.000 itu adalah “buah-buah pertama” —— yaitu yang pertama sekali dimeteraikan ; sedangkan orang-orang yang akan dimeteraikan sesudah pembersihan sidang, ialah buah-buah kedua, yaitu mereka yang oleh Yahya (setelah menyaksikan mereka 144.000 itu dimeteraikan) dikatakan “Sesudah ini aku tampak, maka heran, ada suatu rombongan besar yang tidak seorangpun dapat menghitungnya, berasal dari segala bangsa, dan suku-suku bangsa, dan umat, dan bahasa-bahasa, mereka itu berdiri di hadapan tahta, dan di hadapan Anak Domba itu, berpakaikan jubah-jubah putih, dan pelepah kurma di dalam tangan mereka”. Wahyu 7 : 9.
Sebab itu dari kenyataan bahwa akan ada suatu pengumpulan dari pada dua hasil penuaian, menunjukkan bahwa permbubuhan tanda atau pemeteraian itu akan terdapat dalam dua bagian —— yaitu dua masa periode —— dan bahwa akan ada
Dua Laporan Pemeteraian
Yeheskiel mengatakan : “Dan bahwasanya orang yang berpakaian kain khasah itu yang memiliki pena penyurat pada sisinya, melaporkan hal itu (selagi di bumi), sambil mengatakan : Sudah ku laksanakan sesuai dengan yang diperintahkan Tuan kepadaku”. Yeheskiel 9 : 11. Di sinilah terdapat laporan yang pertama, yang dibuat setelah lengkap pemeteraian di dalam sidang —— yaitu pemeteraian buah-buah pertama, mereka yang 144.000 itu.
Hamba Tuhan mengatakan : “Aku tampak seorang malaikat dengan sebuah pena penyurat pada sisinya kembali dari bumi, lalu melaporkan kepada Yesus bahwa tugasnya telah diselesaikan, dan orang-orang suci telah dihitung dan dimeteraikan”. — Early Writings, p. 279. Di sini terdapat laporannya yang kedua, yang dibuat setelah lengkap pemeteraian di dunia —— yaitu pemeteraian buah-buah kedua, rombongan besar orang-orang itu.
Dengan membandingkan kedua laporan itu, maka masing-masingnya terlihat berasal dari peristiwa yang berbeda-beda : Pada laporan yang pertama, Tuhan berada pada “ambang pintu rumah itu” di bumi (Yeheskiel 9 : 3); pada laporan yang kedua, Ia berada di dalam tempat kesucian sorga.
Sesudah malaikat itu membuat laporannya yang pertama, maka Tuhan memerintahkan kepadanya : “Pergilah kamu masuk di antara roda-roda itu, yaitu di bawah cherub itu, lalu penuhilah tanganmu dengan bara-bara api dari antara cherubim-cherubim itu, dan hamburkanlah semuanya itu atas negeri itu. Maka pergilah ia masuk di hadapan mataku”. Yeheskiel 10 : 2.
Tetapi menyusul laporannya yang kedua, “…….. semua rombongan malaikat itu melepaskan mahkota-mahkota mereka sementara Yesus memberikan pernyataan penting yang berbunyi : ‘Orang yang tidak benar, biarlah ia terus menjadi tidak benar ; dan orang yang cemar biarlah ia terus menjadi cemar; dan orang yang benar, biarlah ia terus menjadi benar, dan orang yang suci, biarlah ia terus menjadi suci.” — Early Writings, pp. 279, 280.
Sekiranya masa kasihan akan berakhir pada waktu laporan yang pertama, (Yeheskiel 9 : 11), maka sesuai dengan penegasan di atas, Tuhan harus berada di dalam sorga, kemudian Ia turun ke bumi untuk menyambut orang-orang suci-Nya, bukan seba-liknya Ia sudah berada di bumi kemudian naik ke dalam tahta-Nya, seperti yang benar-benar dilakukan-Nya, tanpa ikut serta orang-orang suci-Nya (Yeheskiel 10 : 9).
Kembali : karena nabi itu telah ditinggalkan di belakang sewaktu Tuhan pergi naik, maka secara lambang menunjukkan bahwa pada keturunan dan kenaikan yang satu ini orang-orang suci tidak akan dibawa ke sorga, melainkan hanya akan dibebaskan dari dosa dan orang-orang berdosa — dipersiapkan bagi pekerjaan yang terakhir.
Tetapi, pada pelaporan yang kedua malaikat itu, Yesus, yang berada di dalam sorga, ”pergi keluar dari tempat yang maha suci” Early Writings, p. 280 untuk turun ke bumi.
Perbandingan yang singkat ini menghantarkan perhatian kita terpusat pada kenyataan rangkap, bahwa pada saat laporan yang pertama Yesus pergi masuk ke dalam kaabah, sedangkan pada saat laporan yang kedua, Ia pergi keluar.
Apa yang terjadi sesudah laporan malaikat itu mengenai hal pemeteraian dan pembantaian di dalam sidang tidak diperlihatkan kepada Yeheskiel. Tetapi ia itu diperlihatkan kepada Yesaya. Yesaya melihat
Kepada Segala Bangsa.
Nabi Injil itu mengatakan : “Karena oleh api dan oleh pedang-Nya Tuhan akan menghukum semua manusia : maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh oleh Tuhan ……. Maka Aku akan mengutus orang-orang yang luput dari mereka itu kepada segala bangsa, …… kepada pulau-pulau yang jauh, yang belum mendengar kemasyuran nama-Ku, dan yang belum melihat kemuliaan-Ku, maka mereka akan menyatakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa Kapir. Dan mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan keluar dari semua bangsa ……. ke gunung kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, ……. di dalam sebuah bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan”. Yesaya 66 : 16, 19, 20.
Oleh karena “orang-orang yang luput” dari pembantaian itu (144.000 itu) akan “menghantarkan semua saudaramu (semua orang yang akan diselamatkan dalam masa “Seruan Keras”) ……. ke dalam rumah Tuhan”, maka dengan sendirinya orang-orang yang luput itu ialah orang-orang yang akan menyelesaikan pekerjaan itu —— itulah sebabnya mereka disebut “hamba- hamba Allah”. Wahyu 7 : 3.
Lagi pula, pekabaran itu menemukan mereka di dalam sidang, bukan di dunia, maka sebab itu mereka adalah “anak-anak dara”; artinya, “tidak tercemar dengan wanita-wanita” (Wahyu 14 : 4) — yaitu gereja-gereja dunia. Dan mereka adalah tanpa tipu di dalam mulutnya, karena mereka telah menahan mulutnya dari pada
67 total, 1 views today