Buah-buah kedua — rombongan besar orang banyak itu
<< Go Back


BUAH-BUAH KEDUA —
ROMBONGAN BESAR ORANG
BANYAK ITU

 

“Sesudah ini aku tampak, dan heran, ada suatu rombongan besar orang banyak yang tidak seorangpun dapat menghitungnya, berasal dari segala bangsa, dan suku-suku bangsa, dan umat, dan bahasa-bahasa, mereka berdiri di hadapan tahta, dan di hadapan Anak Domba itu, dengan berpakaian jubah-jubah putih, dan pelepah kurma berada di dalam tangan mereka.” Wahyu 7 : 9.

Untuk menunjuk kepada ciri-ciri dari rombongan besar ini, maka Ilham telah memberikan beberapa petunjuk, salah satunya ialah suatu pembagian kelas orang-orang tebusan dari segala zaman, semenjak dari mati sahid Habel sampai kepada berakhirnya masa kasihan.

Rombongan 1:
“Terdekat dengan tahta itu terdapat orang-orang yang tadinya giat bersemangat dalam pekerjaan Setan, tetapi mereka telah dipetik bagaikan puntung-puntung dari dalam api yang bernyala-nyala, mereka telah mengikuti Juruselamat mereka dengan penyerahan yang dalam dan bersungguh-sungguh.”

Rombongan 2:
“Berikutnya adalah orang-orang yang telah menyempurnakan tabiat-tabiat Kristen di tengah-tengah berbagai kepalsuan dan kekapiran, yaitu mereka yang menjunjung tinggi hukum Allah sewaktu dunia Kristen menyatakannya tidak berlaku.”

Rombongan 3:
“Dan berjuta-juta orang, yang berasal dari segala zaman, yang telah mati sahid karena mempertahankan iman mereka.”

Rombongan 4:
“Dan di seberang sana terdapat ‘rombongan besar orang banyak’ itu yang tidak seorangpun dapat menghitungnya, berasal dari segala bangsa, dan suku-suku bangsa, dan umat, dan bahasa-bahasa, ………. di hadapan tahta, dan di hadapan Anak Domba itu, dengan berpakaian jubah-jubah putih, dan pelepah kurma di dalam tangan mereka.” The Great Controversy, p. 665.

Disinilah suatu pertanyaan penting menuntut jawabannya secara mendesak sebagai berikut: Oleh karena kepada kita telah diperlihatkan dengan jelas bahwa “rombongan besar orang banyak” itu (rombongan 4) adalah suatu rombongan yang terpisah dari puntung-puntung yang dipetik itu (rombongan 1), dari orang-orang yang menang atas berbagai kepalsuan dan kekapiran (rombongan 2), dan dari orang-orang yang mati sahid dari segala masa (rombongan 3), maka bagaimanakah mungkin “rombongan besar orang banyak itu” dapat terbentuk dari orang-orang suci yang berasal dari segala zaman, yaitu dari semua orang tebusan? — Jelas sekali, tidak mungkin.

Dengan sendirinya, jika mereka itu bukan dari rombongan 1, rombongan 2, atau 3, maka mereka tak dapat tiada adalah orang-orang suci yang hidup. Dan karena mereka bukan tergolong rombongan 144.000 itu, yaitu buah-buah pertama orang-orang hidup itu, maka mereka tak dapat tiada harus tergolong buah-buah kedua, karena sebutan “buah-buah pertama” itu menghendaki adanya buah-buah kedua, sama seperti halnya sebutan “kebangkitan yang pertama”(Wahyu 20 : 6) menghendaki adanya suatu kebangkitan yang kedua, dan demikian pula sebutan “kematian yang kedua” (Wahyu 20 : 14) menghendaki adanya suatu kematian yang pertama.

Meskipun demikian, masih ada lagi suatu pertanyaan membingungkan lainnya yang memerlukan jawaban: Jika pertanyaan Kristus, “Apabila Anak Manusia datang, akan ditemukan-Nya kelak iman di atas bumi” (Lukas 18 : 8), juga ucapan-Nya, “Janganlah takut, hai kawanan domba yang kecil” (Lukas 12 : 32), berarti hanya sedikit yang akan diselamatkan dan ditemukan hidup apabila Ia datang bagi milik-Nya, maka bagaimanakah mungkin ada suatu rombongan besar orang-orang yang tak terhitung banyaknya? — Walaupun pada mulanya sepintas lalu terlihat pertanyaan itu mengemukakan sesuatu yang membingungkan, namun ia itu cepat terpecahkan, sehingga pendapat bahwa hanya sejumlah kecil orang-orang suci yang hidup akan menyambut Dia di “udara” akan lenyap apabila dibandingkan kepada kenyataan-kenyataan bahwa “penuaian itu akan benar-benar berkelimpahan” (Matius 9 : 37), bahwa itulah “akhir dunia” (Matius 13 : 39), dan bahwa sebutan “penuaian” itu sendiri menunjukkan suatu pengumpulan yang lebih besar dari pada hasil setiap “musim” sebelumnya.

Selanjutnya, pertanyaan yang berbunyi, “Akan ditemukan-Nya kelak iman di atas bumi?” bukanlah mempertanyakan jumlah orang-orang suci pada kedatangan yang satu ini, melainkan iman itu sendiri tanpa mempertanyakan jumlahnya. Dan jika sekiranya pada kemunculan-Nya di dalam awan-awan itu untuk membawa pulang orang-orang yang setia, tidak ditemukan-Nya iman di bumi, maka bagaimanakah dengan sidang-Nya yang menunggu, yang kelak tidak bercacad-cela atau berkerut ataupun sesuatu perkara yang sedemikian ini, kecil atau besar?

Jelasnya, bahwa kedatangan-Nya yang tercatat di dalam Lukas 18 : 8 itu tidak mungkin sama dengan kedatangan pada 1 Tesalonika 4 : 17, mengenai kedatangan-Nya “di dalam awan-awan.” Tetapi itu adalah kedatangan yang disebut di dalam Maleakhi 3 : 2, 3, dan Matius 13 : 30, 47, 48, yang membawa kepada Matius 25 : 31 – 33. Kedatangan-Nya kepada kaabah-Nya ialah untuk memisahkan orang-orang berdosa dari pada orang-orang suci, pada permulaan dari saat Ilham menanyakan, “Siapakah yang dapat tahan berdiri pada hari kedatangan-Nya itu?”

Dan sekarang, di dalam kata-kata dari nabi itu sendiri, terlihatlah bukti lengkap mengenai pengumpulan suatu rombongan besar orang-orang suci yang hidup selama “masa penuaian” itu, sebagai berikut:

“Maka mereka (144.000 itu yang luput dari pembantaian atau yang tahan berdiri pada hari itu (Yesaya 66 : 16) dalam pemisahan lalang daripada gandum (Matius 13 : 30, 41), yaitu penuaian buah-buah pertama (Wayhu 14 : 4), “hamba-hamba” Allah (Wahyu 7 : 3) akan menghantarkan  semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan keluar dari segala bangsa dengan mengendarai kuda, dan di dalam kereta-kereta, dan di atas onta yang berpelana, dan di atas bagal, dan di atas binatang-binatang yang cepat larinya, menuju ke bukit kesucianKu Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sebagaimana bani Israel membawakan suatu persembahan di dalam suatu bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan.” Yesaya 66 : 20.

“Kemudian besi, tanah Hat, tembaga, perak, dan emas itu sama-sama hancur berkeping-keping, dan menjadi bagaikan sekam di tempat pengirik gandum di musim panas; maka angin membawanya pergi, sehingga tidak ada lagi tempat baginya; maka batu yang telah menghancurkan patung itu menjadi sebuah gunung besar, dan memenuhi seluruh bumi.” Daniel 2 : 35.

“Maka akan jadi kelak dihari-hari terkemudian, bahwa gunung rumah Tuhan akan diperdirikan di atas puncak segala gunung, dan iaitu akan ditinggikan di atas segala bukit; maka semua bangsa akan mengalir datang kepadanya.

“Maka banyak orang akan pergi dan mengatakan: Datanglah, dan marilah kita naik ke gunung Tuhan itu, yaitu ke rumah AllahYakub.” Yesaya 2 : 2, 3.

Dengan terus memperhatikan ramalan-ramalan yang berkaitan ini, maka tidak seorangpun terkecuali orang buta yang akan gagal melihat, bahwa pendapat mengenai hanya sejumlah kecil orang yang selamat itu adalah benar hanya mengenai jumlah orang yang selamat pada setiap masa pekabaran yang dibawa sebelum masa periode penuaian; tetapi bukan mengenai jumlah orang yang selamat selama masa “penuaian” itu sendiri.

Lagi pula rombongan besar orang banyak, yaitu buah-buah kedua orang-orang suci yang hidup itu juga ditemukan dalam pertunjukan tertentu dalam contoh sebagai berikut:

(1) “Musa di atas gunung transfigurasi adalah seorang saksi terhadap kemenangan Kristus atas dosa dan kematian. Ia melambangkan orang-orang yang akan muncul keluar dari kubur pada kebangkitan orang-orang benar.” — Desire of Ages, p. 421.

(2) “Dan kubur-kubur terbuka; maka banyak mayat orang-orang suci yang sudah mati bangkit pula, lalu keluar dari kubur-kubur itu sesudah kebangkitan-Nya, lalu masuk ke kota suci, dan telah terlihat kepada banyak orang.” Matius 27 : 52, 53. (Lihat Early Writings, p. 184, dan Desire of Ages, p. 786.

(3) “Eliyah, yang telah diobahkan ke sorga tanpa menyaksikan maut itu, melambangkan orang-orang yang akan hidup di atas bumi pada kedatangan Kristus yang kedua kali, dan yang akan diobahkan segera dalam sekejab mata, pada sangkakala yang terakhir”. — The Desire of Ages, p. 421.

(4) “Sebagaimana Enoch telah diobahkan ke sorga sebelum dunia dibinasakan oleh air, maka demikian pula orang-orang benar yang hidup akan diobahkan dari bumi sebelum kebinasaannya oleh api.” — Partiarchs and Prophets, p. 89.

Di dalam tulisan-tulisan ini kepada kita diperlihatkan empat contoh, yang membawa perhatian kita kepada dua rombongan orang-orang suci yang dibangkitkan, dan kepada dua rombongan orang-orang suci yang diobahkan.

Oleh karena ada terdapat dua contoh bagi orang-orang yang hidup, dan karena Enoch sendiri bukan keturunan dari Yakub, maka secara logisia tidak mungkin melambangkan orang-orang keturunan Yakub, mereka yang 144.000 itu. Sesungguhnya, nama Yakub atau gelar “Israel” itu bahkan juga belum muncul sampai berabad-abad lamanya setelah Enoch diobahkan. Oleh sebab itu, maka Eliyah sendirilah sebagai Seorang Israel adalah logis melambangkan mereka yang 144.000 itu, dan Enoch logis melambangkan rombongan besar orang banyak itu, yaitu mereka yang berasal dari “semua bangsa, dan suku-suku bangsa, dan orang banyak, dan bahasa-bahasa” (Wahyu 7 : 9), sebab dari generasinyalah telah turun semua bangsa-bangsa.

Kemudian pada panggilan terakhir Tuhan mereka, maka muncullah dalam keserasihan yang manis tanda-tanda kenangan dari injil — dua rombongan besar orang-orang yang bangkit dengan contoh-contoh mereka, dan dua rombongan besar orang-orang yang diobahkan dengan contoh-contoh mereka.

Oh, suatu pandangan yang tak terkatakan indahnya dan hebatnya — rombongan-rombongan orang-orang tebusan yang mentaajubkan itu berjalan melalui pintu-pintu gerbang kemuliaan dan berbaris menuruni jalan-jalan Firdaus yang beralaskan emas, mengikuti tekanan lagu-lagu nyanyian angkasa yang belum pernah terdengar oleh telinga orang-orang fana —

 19 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart