Berbagai keajaiban dari contoh-contoh
<< Go Back


BERBAGAI KEAJAIBAN DARI
CONTOH-CONTOH

 

Mata yang dipusatkan pada terang dari sorga akan melihat bahwa Yehovah Allah, Artis Yang Maha Tinggi itu, telah menggunakan di dalam Injil setiap metode yang dikenal manusia untuk mengungkapkan struktur penebusan yang ajaib itu. Maka sekarang sementara memimpin umatNya menuju ke Kerajaan yang kekal itu, Ia juga menggunakan sebagai penerangan atas perjalanan mereka contoh — kehidupan orang-orang yang telah lebih dulu pergi dan pengalaman-pengalaman yang telah mereka lalui — dan keputusan-keputusan bahwa kekalahan-kekalahan mereka itu berikut kemenangan-kemenangannya harus menjadi batu-batu loncatan bagi orang-orang benar atas setiap jerat yang dihadapi.

Dan untuk membangunkan roh orang-orang untuk menyadari akan kuasa pekerjaan ajaib-Nya dan akan ketidak-mampuan mereka untuk meramalkan hari depan, agar dengan demikian dapat berjalan dalam jalan yang lurus, maka Dia Yang Maha Tahu itu mengemukakan tantangan-Nya sebagai berikut:

“Kemukakanlah persoalanmu, demikianlah firman Tuhan; keluarkanlah segala alasanmu yang kuat, demikianlah firman Raja Yakub itu.

“Hendaklah mereka mengeluarkan sekaliannya itu, dan tunjukkan kepada kita apa yang akan jadi; hendaklah mereka menunjukkan perkara-perkara yang terdahulu, bagaimana keadaannya, supaya dapat kita memperhatikannya, dan mengetahui akhir kesudahannya; atau menyatakan kepada kita perkara-perkara yang akan datang.

“Tunjukkanlah perkara-perkara yang akan datang sesudah sekarang, agar dapat kita ketahui bahwa kamulah dewa-dewa: bahkan berbuatlah baik, atau berbuatlah jahat, supaya dapat kita menjadi cemas, lalu memandangnya bersama-sama.” Yesaya 41 : 21 – 23.

“Siapakah gerangan yang telah berbuat dan melakukannya, yang memanggil datang segala generasi sejak mulanya? Akulah Tuhan, yang pertama, dan yang bersama-sama dengan yang terakhir; Akulah Dia.” Yesaya 41 : 4.

Jelaskanlah sebab, dan alasan, dan pengertian dari pada segala perkara yang terdahulu, demikian tuntutan-Nya. Ceriterakanlah kepada kita, apa artinya sekaliannya itu? Untuk apakah sekaliannya itu? Dapatkah kamu meramalkan hari depan oleh masa lalu, apakah itu baik ataupun jelek? Perlihatkanlah kuasa Ilahi jika engkau mampu.

Diam terhadap masalah itu cenderung memberikan kenyataan bahwa hanya Yang Maha Besar itulah yang dapat meramalkan kepada segala generasi sedemikian ini, yang pertama sampai kepada yang terakhir. Dan diberitahukan-Nya bahwa sungguhpun pengalaman-pengalaman yang dijalani oleh orang-orang yang telah mendahului kita itu yang telah diijinkan berlaku, adalah bagi teladan-teladan kita, namun sekaliannya inipun kita sendiri tidak mampu untuk mengartikannya dengan benar.

Tetapi kini, setelah sampai waktunya, maka Ia sendiri mengungkapkan arti dari pada sekaliannya itu kepada setiap orang yang pada dasarnya khusus diperuntukkan bagi mereka. Dengan demikian hanya Pembuat Contoh yang besar sedemikian inilah yang telah memproyeksikan “akhir kesudahan sekaliannya itu,” yaitu dunia di waktu ini melalui “perkara-perkara yang terdahulu,” yaitu dunia hari kemarin, sebagai berikut:

Pada permulaan dari contoh ini, terlihat bahwa “wanita itu,” yaitu Hawa, yang benihnya sendiri (sidang yang hidup) akan melukai kepala ular itu (Kejadian 3 : 15), adalah merupakan contoh bagi sidang yang mendahului sejarah orang-orang Iberani; berikutnya, bahwa Hagar merupakan contoh bagi sidang selama sejarah orang-orang Iberani; dan akhirnya, bahwa Sarah adalah contoh bagi Sidang Kristen.

Menyusul sekaliannya, maka contoh itu menunjukkan bahwa Melkhizedek, imam dari Allah Yang Maha Tinggi itu, yang tidak memiliki hari permulaan maupun hari akhirnya itu, akan merupakan contoh bagi Kristus Imam Besar kita dan tugas kekal-Nya, dan bahwa Harun, seorang imam besar dalam sejarah Yahudi, akan merupakan contoh bagi Kristus Imam Besar kita dan tugas keimmamatan-Nya yang sementara.

Sementara menyusun contoh, takdir telah menghantarkan Hagar ke dalam rumah tangga Ibrahim, dan karena ketidak-sabaran Sarah menantikan seorang anak laki-laki, maka Ishmael telah dilahirkan. Demikianlah telah diramalkan tabiat dan sikap moral daripada suatu bangsa contoh saingan.

“Karena adalah tersurat, bahwa Ibrahim memiliki dua anak laki-laki, yang seorang dari seorang hamba sahaya perempuan, dan yang lainnya dari seorang perempuan yang merdeka. Tetapi anak dari hamba sahaya itu telah lahir sesuai kehendak daging; namun dia yang dari perempuan merdeka itu adalah karena perjanjian.

“Perkara-perkara mana merupakan suatu ibarat; karena keduanya ini adalah dua perjanjian; yang satu dari Gunung Sinai, yang memperanakkan anak-anak bagi perhambaan, yaitu Hagar. Karena Hagar ini adalah Gunung Sinai di Arabia, dan sama dengan Yerusalem yang ada sekarang, karena ia berada dalam perhambaan bersama-sama dengan anak-anaknya. Tetapi Yerusalem yang di atas adalah merdeka, yaitu ibu dari kita semua.

“Karena ada tersurat, Bersukacitalah, hai engkau yang mandul yang tiada beranak, bertempik soraklah engkau yang tiada menanggung sakit melahirkan; karena yang ditinggalkan itu memiliki lebih banyak anaknya daripada wanita yang bersuami.

“Kita sekarang, Saudara-Saudara, seperti halnya Ishak dahulu, adalah anak-anak perjanjian. Namun sebagaimana dahulu dia yang lahir sesuai kehendak daging itu telah menganiayakan dia yang lahir dari Roh, maka demikian pula halnya sekarang.

“Tetapi apakah yang dikatakan oleh Injil? Buangkanlah hamba sahaya itu berikut anaknya, karena anak dari hamba sahaya perempuan itu tidak akan menjadi waris bersama-sama dengan anak dari perempuan merdeka itu. Sebab itu, Saudara-Saudaraku, kita ini bukanlah anak-anak dari hamba sahaya perempuan itu, melainkan dari perempuan yang merdeka itu.” Galati 4 : 22 – 31.

Jelaslah sudah bahwa kedatangan Hagar dan Ishmael kedalam rumah tangga Ibrahim telah membayangkan suatu umat yang dilahirkan secara daging (bukan kelahiran secara Roh), yaitu para keturunan dari Yakub (Israel kuno), yang datang ke dalam rumah-tangga Allah, bukan melalui kelahiran secara rohani, melainkan melalui kelahiran biasa alamiah.

Demikian juga jelas, bahwa pendurhakaan Hagar melawan Sarah itu telah meramalkan pendurhakaan para rabi melawan Gereja Kristen, dan bahwa penganiayaan Ishmael terhadap Ishak itu menunjukkan penganiayaan orang-orang Yahudi terhadap orang-orang Kristen.

Dan terakhir, dibuangnya Ibrahim akan Hagar dan anaknya, dengan menyuruh mereka pergi untuk sekali dan seterusnya itu merupakan suatu gambaran pendahuluan dari hal pembuangan dan pemecatan Allah terhadap orang-orang Yahudi yang berpikiran jahat dari rumah tanggaNya, yaitu terhadap mereka yang lalai bertobat, lalai berdamai, dan yang lalai untuk dilahirkan kembali — yang lalai menguburkan tubuhnya yang berdosa untuk bangkit kembali dengan tubuh rohaniah yang sesuai dengan perjanjian.

Oleh sebab itu, maka orang-orang Yahudi yang jahat itu maupun orang-orang Kapir yang jahat tidak akan pernah lagi bersama-sama dengan umat kesucian mewarisi Kerajaan Allah — sama seperti halnya Ishmael tidak akan lagi dapat mewarisi kekayaan milik Ibrahim — ataupun pernah memperoleh bagian apapun dalam janji-janji yang mulia, terkecuali mereka dilahirkan kembali, yaitu dilahirkan oleh Roh ke dalam keluarga besar Allah yang suci. (Rum 11 : 23).

Setelah memperhatikan dengan saksama terhadap tiga masa periode sidang ini dengan keimmamtan mereka yang berbeda-beda, maka kita sekarang datang kepada tahap kedua daripada contoh itu; dan di sini kita akan cepat melihat dengan lebih nyata sementara kita meninjau kembali sekarang drama beberapa zaman yang merupakan contoh itu dengan bantuan gambar bagan berikut ini, yang akan mengungkapkan secara gambar kebenaran yang berkembang itu dan yang menganjurkan kepada kita supaya memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Oleh bantuan gambar bagan ini sidang Allah akan cepat terlihat dalam lima kategori yang berbeda-beda oleh masa periode-periodenya. Dua masa periode pertama berada dalam periode contoh, dan tiga masa periode yang terakhir berada dalam periode contoh saingan sebagai berikut:

(1) Masa periode Nuh, (2) Masa periode Kepala Suku, (3) Masa periode Kerajaan Yang Bersifat Sementara, (4) Masa periode Penginjilan, (5) Masa periode Kerajaan Yang Kekal.

Benih contoh dari “perempuan” itu dilahirkan di dalam dua masa periode contoh — yaitu periode Nuh dan periode Para Kepala Suku — dan mencapai kematangan rohaninya dalam tiga periode contoh saingan berikutnya, yaitu masa periode Kerajaan Sementara, periode Penginjilan, dan periode Kerajaan Kekal.

Dalam masa periode contoh terdapat anak-anak yang dilahirkan secara alamiah, yaitu Kain dan Habel, Ishmael dan Ishak, Esau dan Yakub — suatu yang baik dan suatu yang jeiek dalam masing-masing contoh. Dan dalam masa periode contoh saingan mereka itu menemukan contoh-contoh saingannya sebagai berikut: 

Secara kiasan, sepanjang sejarah sidang terlihat di satu pihak orang-orang Kain — yaitu orang-orang yang berbakti kepada Allah, bukan sesuai dengan yang diperintahkan-Nya, melainkan sesuai dengan tuntutan keinginan dan kesenangan mereka sendiri. Dan di lain pihak terlihat orang-orang Habel — yaitu orang-orang yang menyembah Allah tepat sesuai dengan kehendak-Nya, dan yang karena berbuat sedemikian ini akan menimbulkan kebencian orang-orang Kain, yang kemudian membunuh mereka karena marah dan dengki hatinya. Yang sedemikian inilah orang-orang yang mati sahid itu.

Kemudian Karunia membawa keluar Seth untuk meneruskan bagian pekerjaan yang secara tidak langsung terpaksa ditinggalkan oleh Habel. Kain, sebagai anak sulung, sesuai peraturan Alkitab, adalah melambangkan kelas kependetaan, sedangkan Habel dan Seth yang lebih muda, tak dapat tiada melambangkan kelas para anggota biasa.

Demikianlah pihak kependetaan dan para anggota biasa, orang munafik, orang yang mati sahid, dan orang suci, pada permulaan sekali sejarah manusia telah dilambangkan.

Ishak, anak sulung dari perjanjian itu, melalui kehendak Allah, hanya dapat melambangkan suatu kelas pendeta-pendeta yang ditempatkan dalam jabatan yang suci itu melalui hak kesulungan rohani yang dijanjikan — “yang dilahirkan kembali,” pilihan Ilahi.

Ishmael pun, karena adalah putera sulung dari Ibrahim, tetapi bukan melalui perkawinan yang resmi atau perjanjian, maka ia secara tidak langsung melambangkan suatu kelas kependetaan yang jahat yang diangkat pada jabatan itu, bukan karena hak kesulungan rohani dan panggilan dari Tuhan pemilik kebun anggur, melainkan hanya karena kesempatan yang baik. Dalam cara ini telah digambarkan secara dramatis tabiat dari pendeta-pendeta Yahudi yang bersifat mementingkan diri itu, yaitu orang-orang Ishmael dalam contoh saingan, yang telah menganiaya para rasul, orang-orang Ishak dalam contoh saingan itu.

Esau dan Yakub karena merupakan anak-anak kembar dan yang terakhir dalam garis contoh ini, maka oleh karenanya mereka membayangkan dua kelas orang-orang yang hidup dalam waktu yang sama di dalam masa periode sidang menyusul masa periode yang dilambangkan oleh Ishak — yang terakhir, yaitu sidang Jemaat Laodikea. Esau, yang merupakan anak sulung, melambangkan suatu dinas kependetaan Esau, yang karena semangkok “kacang merah” yang sedikit saja telah lepas kedudukan mereka kepada suatu kelas anggota-anggota biasa Yakub.

Maka dalam memperluas masalah ini Roh Nubuatan sejak dahulu telah mengamarkan orang-orang Esau itu secara tegas sebagai berikut:

“Di dalam penyaringan yang hebat itu yang segera akan jadi, kita akan lebih lagi mampu untuk mengukur kekuatan Israel. Tanda-tanda mengungkapkan bahwa masa itu sudah dekat apabila Tuhan akan menyatakan bahwa kipas-Nya ada di dalam tangan-Nya, maka Ia hendak menyapu bersih seluruh lantai-Nya…………

“Orang-orang yang menaruh harap pada kemampuan berpikir, bakat-bakat istimewa, ataupun talenta, mereka tidak akan mampu berdiri pada waktu itu pada barisan pemimpin. Mereka tidak mengatur langkahnya sejalan dengan terang itu. Orang-orang yang telah membuktikan dirinya tidak setia tidak akan dipercayakan pada waktu itu untuk menggembalakan kawanan domba. Dalam pekerjaan besar yang terakhir itu hanya sedikit orang-orang besar yang akan ikut serta. Mereka adalah orang-orang yang merasa kecukupan sendiri, yang lepas dari Allah, maka Ia tidak dapat menggunakan mereka. Tuhan memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa kegoncangan dan ujian akan muncul ke depan.” — Testimonies, vol. 5, p. 80.

Kini, perubahan nama Esau itu menunjukkan bahwa orang-orang Esau itu pada sesuatu hari, dan tidak lama lagi, tidak akan diingat lagi dan didewa-dewakan lagi sebagai orang-orang Esau, sebagai orang-orang yang menyelesaikan, melainkan sebaliknya akan ditakuti sebagai orang-orang Edom, yaitu sebagai orang-orang yang binasa. Dan perubahan nama Yakub itu menunjukkan bahwa orang-orang Yakub kemudian tidak akan lagi dihalau keluar dan ditakuti sebagai orang-orang Yakub, yaitu sebagai benalu-benalu, yang jahat, melainkan sebaliknya akan disambut sebagai orang-orang Israel, penghulu-penghulu yang suci, pembantu-pembantu raja yang berdiri bersama-sama dengan Anak Domba di atas Gunung Sion (Wahyu 14 : 1), di dalam istana Raja Yang Besar itu.

Kemudian, apabila pekerjaan injil selesai dan “benih dari perempuan” itu masak menjadi orang-orang Kristen yang dewasa (menjadi senjata perang Tuhan — Yeremiah 51 : 20 — dan melukai kepala ular itu, juga menghantam bangsa-bangsa yang jahat — Daniel 2 : 44, 45), maka akan jelas terlihat bahwa apa yang terlepas dari Adam yang pertama karena sebab napsu, ia itu akan didapat kembali oleh Adam yang kedua melalui pengendalian diri, — Kerajaan Kekal itu akan kembali memerintah atas seluruh bumi (Daniel 2 : 35).

“Dan akan muncul keluar suatu batang dari pangkal Isai,” demikian pernyataan Ilham, “maka suatu Cabang akan tumbuh keluar dari akar-akar-Nya (Juruselamat dari isi rumah Isai) maka Ia tidak akan mengadili menurut pemandangan mata-Nya sendiri, Ia juga tidak akan menegor menurut pendengaran-Nya sendiri, melainkan dengan kebenaran Ia akan mengadili orang-orang miskin, dan Ia akan menegor secara adil bagi segala orang yang lemah di bumi;……….

“Serigala pun akan tinggal bersama-sama dengan anak domba, dan harimau kumbang akan berbaring bersama-sama dengan anak kambing; dan anak lembu dan singa muda dan lembu jantan akan bermain bersama-sama; dan seorang anak kecil akan menggembalakan mereka itu. Dan kerbau dan beruang akan makan bersama-sama; dan anak-anak mereka pun akan berbaring bersama-sama; maka singa akan makan jerami seperti lembu.

“Maka anak penyusu akan bermain-main pada lobang ular biludak, dan anak-anak yang baru lepas susu itu akan memasukkan tangannya ke dalam lobang ular tedung. Mereka tidak akan lagi melukai atau merusak di dalam seluruh bukit kesucian-Ku; karena bumi akan kelak penuh dengan pengetahuan dari Tuhan, sama seperti halnya segala air menutupi laut.” Yesaya 11 : 6 – 9.

Maka sekarang, pembaca yang kekasih, sambil menyadari bahwa saat bagi suatu pesta makanan rohani yang benar, “makanan pada waktunya” itu, sesungguhnya tersedia di sini, maka anda tentunya dibuat bertanya: Apakah yang telah menghantarkannya? Apakah yang telah membuat perubahan besar ini? Jawaban terhadap pertanyaan yang mendesak ini akan diberikan dalam
 

 39 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart