<< Go Back
KEJADIAN-KEJADIAN KRONOLOGIS DI BAWAH INI
“Kini perantauan bani Israel, yang tinggal diMesir, adalah empat ratus tiga puluh tahun lamanya”. Keluaran 12 : 40.
Di sini pembaca akan cepat melihat bahwa peristiwa-peristiwa selama periode perantauan dan penderitaan Ibrahim, Ishak, Yakub, dan Israel ini, secara sangat luar biasa terjadi bertepatan dengan peristiwa-peristiwa yang sama dalam masa periode semenjak dari Reformasi oleh Luther sampai kepada pekabaran masa kini, yaitu pemeteraian mereka yang 144.000 itu.
“Masa periode empat ratus tiga puluh tahun itu terhitung semenjak dari janji diberikan kepada Ibrahim sewaktu ia diperintahkan untuk meninggalkan Ur di Kasdim. Empat ratus tahun dari Kejadian 15 : 13 itu terhitung dari suatu masa periode kemudian. Perhatikan bahwa periode empat ratus tahun itu bukan saja merupakan suatu masa perantauan, melainkan juga penderitaan. Ini, sesuai Alkitab, harus dihitung sejak dari tiga puluh tahun kemudian, yaitu kira-kira sewaktu Ishmael, ‘dia yang lahir dari keinginan daging itu, menganiaya Ishak yang telah lahir sesuai kehendak Roh.’ Galati 4 : 29.” — Patriarchs and Prophets, p. 760, Appendix, Note 6.
Dan sesuai dengan Galati 3 : 15 – 17, maka 430 tahun itu berakhir dengan pemberian hukum Torat di Gunung Sinai.
Pada permulaan peristiwa-peristiwa yang bertepatan ini kita diingatkan, bahwa sewaktu Ibrahim memutuskan untuk mengikut Tuhan keluar dari Ur, penyembahan berhala telah merajalela di seluruh dunia Kasdim. Demikian pula halnya, yang dianut oleh dunia Protestan, bahwa sewaktu Martin Luther memutuskan untuk menjadi seorang imam gantinya menjadi ahli hukum, maka peribadatan yang palsu yang diprotesnya itu juga telah merajalela di seluruh dunia Kristen. Dan karena ajaran yang dihotbahkannya itu juga adalah sama dengan ajaran Ibrahim, yaitu “orang benar akan hidup oleh iman,” maka terlihatlah sudah bahwa Ibrahim dan dunia di zaman hidupnya itu menemukan rekan-rekan kesamaannya pada Luther dan dunia di masa hidupnya yang lalu.
Kemudian juga, Sarah dan protes dari Ishak yang menentang Hagar dan Ishmael pada akhir dari tiga puluh tahun itu semenjak saat Ibrahim keluar dari Ur, menemukan rekan kesamaannya dalam tahun 1530 T.M. Sampai kepada tahap contoh ini, sejarah mencatat bahwa kira-kira pada tahun 1500 Luther telah menemukan sebuah Alkitab bahasa Latin di dalam perpustakaan Universitas Erfurt, dan tidak sedikit kegembiraan hatinya setelah mengetahui, bahwa isi Alkitab itu adalah jauh lebih banyak daripada kutipan-kutipan yang biasa diajarkan. Penyelidikannya selama 30 tahun sambil menghotbahkan Alkitab itu akhirnya menghasilkan Pengakuan Augsburg (Augsburg Confession), suatu dokumen yang telah diterima sebagai pernyataan kepercayaan Protestant lalu pada Dewan Perwakilan Augsburg telah diserahkan kepada Raja, Charles V, dalam tahun 1530.
Dengan demikian keputusan Ibrahim untuk hidup bagi Allah dan bukan bagi Ur, adalah bertepatan dengan keputusan Luther untuk menjadi seorang imam dan bukan seorang ahli hukum. Dan protes dari Sarah dan Ishak, bahwa Hagar dan Ishmael tidak setia kepada rumah-tangga Ibrahim, dan bahwa oleh karenanya mereka tidak pernah lagi menjadi bagian daripada rumah-tangga itu, tidak akan pernah lagi menjadi ahli warisnya, adalah bertepatan dengan protes dari Protestant yang terdapat di dalam dokumen itu, dimana mereka telah memprotes, bahwa praktik-praktik perbuatan gereja dan para pengikutnya dalam Zaman Pertengahan itu adalah tidak sesuai dengan FIRMAN.
Dan semenjak dari saat Sarah melakukan protesnya sampai kepada saat Musa lahir, harapan kelepasan Israel itu, terdapat 320 tahun, yang mana jika ditambahkan kepada tahun 1530 TM akan menghasilkan 1850, yaitu tahun yang telah melahirkan Tulisan Kesaksian Bagi Sidang Yang Pertama (First Testimony for the Church), yang dialamatkan kepada mereka yang 144.000 itu, yaitu Israel masa kini. Oleh sebab itu jelaslah, bahwa kelahiran Musa sebagai harapan Israel kuno yang lalu, menemukan rekan kesamaannya pada kelahiran Kesaksian yang pertama, yaitu harapan Israel modern.
Berlanjut dengan peristiwa-peristiwa yang berkaitan ini, kami ingatkan bahwa Musa pada usia 40 tahun telah mencoba untuk melepaskan Israel, namun gagal, maka ia melarikan diri. Dengan menambahkan 40 tahun ini kepada tahun 1850 TM itu, maka kita akan sampai pada tahun 1890, yaitu saat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengorganisir Persekutuan Kebebasan Agama National (National Religious Liberty Association), yang juga gagal melaksanakan maksudnya.
Lagipula, tahun yang terkenal ini, tahun 1890, telah dicapai tepat dua tahun sesudah ajaran tentang “pembenaran oleh iman” pertama sekali disampaikan ke hadapan perhatian Madzab Organisasi pada Perkemahan Minneapolis tahun 1888 yang bersejarah itu, dan yang kemudian di sana telah ditolak oleh hamper semua orang yang hadir pada waktu itu. Kemudian selama dua tahun berikutnya ia itu telah ditolak oleh seluruh Madzab Organisasi. (Lihat buku Christ Our Righteousness, pp. 41-55, edisi tahun 1941; Testimonies to Ministers, pp. 79, 80). Inilah salah satu alasan mengapa sidang dalam tahun 1890 telah dibiarkan memasuki suatu pengembaraan di padang belantara secara contoh saingan selama empat puluh tahun, sama dengan contoh usaha dan kegagalan Musa untuk melepaskan Israel kuno yang lalu; juga pelariannya ke dalam padang belantara. (Lihat buku Forty Years in the Wilderness, oleh Pendeta Taylor Bunch, halaman 15 – 17).
Sesudah empat puluh tahun usahanya yang pertama untuk melepaskan bani Israel, maka pada akhirnya Musa diutus kembali ke Mesir dan kemudian berhasil memutuskan rantai ikatan Mesir itu. Dengan menambahkan 40 tahun ini kepada tahun 1890 TM, maka kita dibawa ke tahun 1930, yaitu tahun dimana buku Tongkat Gembala, jilid 1 pertama sekali terbit, yang memberitakan di seluruh Madzab Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bahwa “tahun penebusan-Ku itu sudah datang,” yaitu hari dimana “Tuhan akan merentangkan tangan-Nya kembali pada kedua kalinya untuk menyambut umat-Nya yang sisa.” Yesaya 63 : 4; 11 : 11. Dengan demikian seruan Musa untuk benar-benar melepaskan Israel dari perbudakan Mesir itu adalah bertepatan dengan datangnya Tongkat Gembala, yang menuntut kepatuhan kepada hukum Allah, sambil memberitakan kebenaran tentang mereka yang 144.000 itu, dan mengumumkan bahwa inilah saat bagi kelepasan mereka dari penguasaan orang Kapir.
Selanjutnya, semenjak dari saat Ibrahim memutuskan untuk mengikut Tuhan, sampai kepada kelahiran Yakub, terdapat 85 tahun. Maka semenjak dari permulaan Madzab Organisasi Masehi Advent Hari Ketujuh, yaitu semenjak pendirinya memperoleh khayalnya yang pertama yang berkenan dengan masalah mereka yang 144.000 itu, sampai kepada lahirnya pekabaran dari Tongkat Gembala, terdapat juga 85 tahun.
Semua peristiwa yang bertepatan ini baik mengenai waktu maupun mengenai tujuannya dapatlah sekarang dengan cepat dan dengan lebih mudah dipahami di dalam —
15 total, 1 views today