TIGA HARI DAN TIGA MALAM DI DALAM HATI BUMI
<< Go Back


TIGA HARI TIGA MALAM

DI DALAM HATI BUMI

Daftar Waktu Semenjak Dari Paskah

Sampai Kepada Kebangkitan

 

 

Anak domba itu belum mungkin dapat dibunuh sebelum hari yang ke empat belas malamnya lalu disebut “Anak Domba Paskah” sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam Firman yang berikut ini: “Dan hendaklah segenap sidang Israel menyembelih akan dia (anak domba itu) pada malamnya.” (Keluaran 12 : 6). Andaikata segala-galanya sudah siap dan anak domba itu dibunuh segera setelah matahari masuk. Itu akan menghabiskan kira-kira lima belas menit baginya untuk mati; kemudian kulit bulunya harus dilepaskan. Sebagai tambahan untuk ini setiap bagiannya harus dirapihkan, dicuci, dan ditaruh kembali di dalam korban itu dan yang terbuka dijahit kembali, karena tidak ada satupun bagiannya boleh dibuang, terkecuali hanya sisa-sisa kotoran. Oleh sebab itu persiapan untuk memanggang di atas api korban itu akan membutuhkan waktu tidak kurang dari sejam lamanya. Demikianlah kita baca: “Janganlah kamu makan dia mentah atau direbus dengan air, melainkan supaya dipanggang di atas api, kepalanya bersama-sama dengan kaki-kakinya, dan dengan isi perutnya.” (Ayat 9).

 

Metode memanggang cara kuno memerlukan lebih banyak waktu dari pada cara modern kita sekarang. Sebuah tongkat ditusuk melalui tubuh korban itu, kemudian ia itu ditaruh di atas bara api, lalu dibolak-balikkan dengan bantuan tongkat tadi. Metode cara memanggang ini membutuhkan kira-kira empat jam untuk makan paskah, melaksanakan perjamuan Tuhan, dan upacara kerendahan hati, kemudian menyanyikan sebuah lagu, sudah akan menambah satu setengah jam lagi. Kemudian dari pada itu mereka pergi ke gunung Zaitun. (Lihat Markus 14 : 26). Gunung itu terletak kira-kira setengah mil di sebelah timur dari tembok yang ketiga dari kota. Oleh sebab itu, ia itu adalah agak jauh dari tempat di mana paskah itu diselenggarakan. Dengan demikian mereka sudah harus menghabiskan waktu setengah jam untuk sampai ke sana dengan berjalan kaki; setelah mana Yesus membawa ketiga orang itu ke kebun Getsemane.

 

Disana tidak mungkin kurang dari satu setengah jam dihabiskan selama di atas gunung dan di kebun sewaktu Yesus berdoa; setelah mana kepada Rasul-Rasul itu diberitahukan untuk beristirahat dan tidur, karena Yesus keluar berdoa tiga kali, dan sekembalinya dua kali Ia mendapatkan mereka itu tertidur, maka kembalilah Ia kepada murid-murid itu, didapatinya mereka itu tertidur, lalu kata-Nya kepada Petrus: ‘Apa, tiadakah kamu sanggup berjaga satu jam saja bersama-sama dengan Aku?” (Matius 26 : 40). Kita dapat mengira-ngira mereka itu menghabiskan sedikit-sedikitnya satu jam untuk tidur, sebab jika tidak kata-kata Guru mereka sekembali-Nya yang ketiga kali yang berbunyi: “Beristirahatlah” (Ayat 45) sudah akan diucapkan dengan sia-sia. Setelah berlalu semua pengalaman ini, maka datanglah Yudas bersama-sama dengan orang banyak dan hanya ada sedikit waktu yang dihabiskan untuk menangkap Yesus dan selama mereka membawa-Nya kepada imam-imam ia itu tak dapat tiada sudah harus menghabiskan waktu tidak kurang dari dua jam. Sesuai dengan perhitungan waktu ini, maka jumlah jam yang terpakai semenjak dari masuk matahari hari Rabu malam (permulaan paskah oleh pembunuhan anak domba) sampai kepada waktu Yesus dibawa ke hadapan imam besar tidak mungkin menghabiskan waktu kurang dari dua belas jam.

 

Analisa mengenai daftar waktu di atas membuktikan bahwa pada waktu Yesus dibawa kehadapan Kayafas imam besar itu, waktunya adalah kira-kira jam dua belas, atau sedikit menjelang siang pada hari kamis pagi; dan sesudah pemeriksaan terhadap diri-Nya di hadapan imam besar itu, “Kemudian mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan; dan itu adalah pada pagi-pagi sekali.” (Yahya 18 : 28). Dan itu adalah Persiapan bagi Paskah, dan kira-kira pada jam enam; maka kata Pilatus kepada orang orang Yahudi itu, “Tengoklah Rajamu!’ (Yahya 19 : 14). Sebagaimana Yahya menegaskan bahwa ia itu pada pagi-pagi sekali sewaktu mereka membawa-Nya dari Kayafas ke gedung pengadilan, dan sebagaimana ia juga menegaskan bahwa ia itu adalah pada kira-kira jam enam (mungkin tengah malam atau mungkin tengah hari menurut waktu kuno), maka itu tak dapat tiada harus terjadi beberapa saat sesudah tengah malam kira-kira jam enam pada waktu Pilatus mengatakan kepada orang-orang Yahudi itu, ‘Tengoklah Rajamu,’ karena Yahya tidak mungkin menyebut tengah hari itu dengan pagi-pagi sekali. Oleh sebab itu sesudah Ia diadili oleh Sanhedrin mereka memanggil Pilatus, lalu kemudian mereka pergi ke gedung pengadilan. Ini dilakukan pada pagi hari berikutnya, sesudah mereka memanggil Yesus dari kebun itu – pada hari Jumat pagi-pagi sekali.

 

Yahya mengatakan: “Maka itu adalah persiapan bagi paskah.” Kami telah menjelaskan sebelumnya bahwa persiapan bagi paskah anak domba itu bukan hanya sehari, melainkan suatu kesibukan empat hari.

 

Selanjutnya Matius mengatakan dengan jelas: “Mereka mempersiapkan Paskah. Sekarang bilamana malam tiba, Ia (Kristus) duduk bersama-sama dengan dua belas murid itu. Dan ….. mereka makan.” (Matius 26 : 19 – 21). Oleh sebab itu persiapan paskah yang disebut oleh Yahya itu tidak mungkin merupakan persiapan bagi paskah anak domba, melainkan sebaliknya persiapan bagi paskah Sabat (hari yang ke-tujuh), yang disebut “persiapan paskah sebab ia itu terdapat dalam minggu paskah, karena ia itu terjadi hanya sekali setahun. Maka sebab itu hari jumat itu disebut “persiapan paskah”. Dengan demikian Sabat hari ke-tujuh yang terdapat dalam minggu paskah itu telah disebut suatu Hari Besar;” sebab itu adalah suatu Sabat di dalam Sabat – hari besar dalam tahun.

 

Menurut tabel waktu para pemimpin Yahudi telah mengadili Yesus semenjak jam dua belas Kamis pagi sampai pada kira-kira jam enam Jumat pagi (waktu kuno). Sembilan jam kemudian – pada jam tiga (Jumat), Yesus telah disalibkan. (Lihat Markus 15 : 25). Sesudah Ia berada pada kayu salib selama tiga jam matahari menjadi gelap (pada jam enam – tengah hari. Lihat Markus 15 : 33). Tiga jam kemudian Yesus mati dan matahari kembali memberikan cahayanya. (Lihat Matius 27 : 45 – 50). Selama tiga jam tersisa sampai pada masuk matahari persiapan yang sangat terburu-buru telah dilakukan lalu Juru-Selamat ditaruh dalam kubur kepunyaan Yusuf yang baru tepat menjelang dimulainya Sabat hari yang ke-tujuh. Kami kutip Lukas 23 : 53 – 56 sebagai berikut: “Lalu diturunkannya mayat itu dan dikafaninya dengan kain halus, lalu ditaruhnya mayat itu ke dalam kubur batu yang berpahat, dimana belum pernah ditaruhkan barang seorang pun. Maka hari itu adalah hari persiapan, dan hari Sabat pun sudahlah hampir. Maka segala perempuan itu pun yang datang bersama-sama dengan Dia dari Galilia, mengikuti dan melihat kubur itu, dan bagaimana mayatNya ditaruh. Lalu mereka kembali, dan mereka mempersiapkan rempah-rempah dan minyak bau-bauan; dan mereka berhenti pada hari Sabat menurut hukum Torat.” Demikianlah Yesus tinggal di dalam kubur semenjak dari jam dua belas Jumat sore sampai pada kira-kira jam dua belas Minggu pagi. lni juga terbukti dari Markus 16 : 9 yang berbunyi: “Sekarang setelah Yesus bangkit pagi-pagi sekali pada hari yang pertama dari minggu itu.” Oleh sebab itu, sejumlah kira-kira tiga puluh enam jam di dalam kubur; dan jumlah keseluruhannya delapan puluh empat jam semenjak dari permulaan paskah sampai kepada kebangkitan.

 

Sekarang tandailah, bahwa semenjak dari waktu orang orang Yahudi menaruh tangan pada Kristus (Kamis jam dua belas) sampai kepada kebangkitan-Nya (Minggu jam dua belas) ada tujuh puluh dua jam tepat atau tiga hari dan tiga malam. Dengan demikian genaplah kata-kata Yesus yang berbunyi: “Karena sebagaimana Yunus berada tiga hari dan tiga malam di dalam perut ikan paus; sedemikian itu pula kelak Anak manusia akan berada di dalam hati bumi.” (Matius 12 : 40). Pendapat yang mengatakan bahwa di dalam “hati bumi’ berarti di dalam kubur adalah perkiraan manusia tanpa landasan Alkitab. Kalau saja yang terkandung di dalam pikiran Juru-Selamat adalah mengenai pengalamanNya di dalam kubur, maka Ia sudah akan mengatakan demikian itu. Jika kubur-Nya berada di dalam pusat bumi – kira kira 4000 mil di bawah permukaan (perut bumi) maka orang dapat mengira bahwa yang dimaksudkan-Nya perut bumi. Yesus menggunakan kata-kata itu untuk menunjukkan bahwa Ia akan berada tiga hari dan tiga malam dalam tangan orang-orang berdosa, dan di dalam kubur. Mengapakah orang-orang berdosa disebut “hati bumi”? Sebab manusia telah diciptakan dari bumi menurut Kejadian 3 : 19. “Karena kamu adalah tanah, dan kepada tanah juga kamu akan kembali.”

 

Untuk hal ini kami ingin menarik perhatian pembaca kepada bagan pada halaman 23. Perhatikanlah mengenai pengetahuan yang tak terbatas yang digunakan untuk menciptakan gambaran mengenai korban yang besar (Salib) itu bagi mahluk-mahluk manusia, yang merupakan suatu bukti akan kasih Allah yang tak terhingga. Pertama-tama perhatikanlah, bahwa jarum lonceng itu telah memutar tiga kali. Catatlah bahwa setiap peristiwa ada tiga jam tersendiri (3 x 9 dan 6 x 12), membentuk salib itu.

 

Sekarang perhatikanlah bahwa kedudukan dari salib itu seperti terlihat pada lonceng tidak memperlihatkan keseimbangan yang rata. Tetapi jika pembaca mau memutar diagram itu terbalik seperti semula, yang akan menunjukkan bagaimana lonceng kuno mengatur waktu – yang diatur oleh masuk matahari pada jam dua belas, maka salib itu akan kelihatan dalam bentuknya yang sempurna; demikianlah kita memperoleh suatu gambaran lain dari hal kesempurnaan ilahi.

 

Garis yang memotong permukaan jam di antara jam empat dan lima, sepuluh dan sebelas – menandai kutub utara dan kutub selatan, memberikan kedudukan yang tepat dari bumi selama perjalanannya pada orbit tahunannya. Sekarang lihatlah ke atas sebelah kanan pada matahari seperti halnya pada waktu itu dalam hubungannya yang biasa dengan bumi, sementara ia itu gelap dari jam enam sampai jam sembilan dan kita saksikan matahari berdiri dalam posisinya yang tepat di atas jam-jam itu yang tetap dalam kegelapan. Bukankah gambar ini sempurna – tidak dapat dibantah? Jika demikian, dapatkah seorang mahluk yang bijaksana membayangkan bahwa semua ini telah jadi secara kebetulan? Bukankah ini menunjukkan bukti yang tidak mungkin salah, bahwa Allah telah lebih dulu mengatur semuanya, dan bahwa oleh kuasa-Nya yang besar ia itu telah jadi untuk mengajarkan kepada anak-anak-Nya mengenai rencana-Nya, dan keselamatan yang ditawarkan kepada mereka? Rasul Paulus mengatakan: “Segala perbuatan itu sudah lengkap semenjak dari masa kejadian dunia.” (lberani 4 :  3). Yahya juga menyatakan bahwa anak domba telah dibantai semenjak dari kejadian dunia. (Lihat Wahyu 13 : 8). Orang berdosa, “Tengoklah Anak Domba Allah yang menyingkirkan dosa dunia.”

 

Walaupun anak domba paskah itu melambangkan penyaliban Kristus, bukanlah dimaksudkan bahwa Ia harus dikorbankan pada hari anak domba itu dibunuh. Kenyataan ini terbukti dengan sendirinya, karena anak domba itu dibunuh di malam hari dan Kristus disalibkan pada pagi hari – tiga jam setelah matahari terbit, dan Ia mati tiga jam sebelum malam.

 

 

***

 

 

 61 total,  1 views today

 

<< Go Back

Start typing and press Enter to search

Shopping Cart