<< Go Back
BINATANG YANG TAK TERGAMBARKAN
Daniel 7 : 7
Menyusul harimau kumbang yang berkepala empat itu datanglah binatang yang tak tergambarkan dari Daniel 7 : 7, melambangkan kerajaan dunia yang ke-empat semenjak dari air bah, tetapi yang ke-Iima semenjak dari kejadian. Romawi telah dilambangkan oleh sebuah simbol yang lebih hebat lagi daripada kerajaan-kerajaan sebelumnya. Tak dapat tiada harus ada suatu alasan khusus mengapa kerajaan Romawi dilambangkan oleh seekor binatang yang tak tergambarkan. Simbol itu mengungkapkan bahwa sistem pemerintahan Romawi adalah suatu pengaturan yang tidak dapat digambarkan. Pendekatan yang terdekat untuk suatu nama yang tepat ialah sebutan – tak tergambarkan.
Tiuplah olehmu nafiri di Sion, dan bunyikanlah
suatu tanda bahaya di dalam gunung kesucianKu;
hendaklah semua penduduk negeri gementar;
karena hari Tuhan itu datang, karena sudah
dekat sekali hari itu. (Yoel 2 : 1).
“tak tergambarkan” adalah satu-satunya simbol yang tepat. Dikatakan dari hal kaizar Constantine pada waktu kematiannya, bahwa para pengikutnya tidak tahu cara penguburanyang bagaimanakah yang akan diberikan kepadanya, karena ia adalah seorang yang mengaku dirinya Kristen, tetapi di hatinya ia seorang Kapir. Barangkali banyak bangsa-bangsaseperti juga sebagian orang yang mengaku dirinya Kristen pada waktu ini adalah orang-orang yang tak tergambarkanseperti orang-orang Romawi itu, karena rasul telah menggambarkan keadaan mereka itu demikian: “Karena masanya akan datang apabila orang tidak tahan akan pengajaran yang benar, tetapi sebab gatal telinganya hendak mendengar, maka dihimpunkannya guru-guru bagi dirinya menurut hawanafsunya sendiri, dipalingkan telinganya daripada yang benar, lalu berbalik kepada segala ceritera bohong.” (2 Timotius 4 : 3, 4).
Usaha-Usaha Untuk Mendirikan Pemerintahan-Pemerintahan Agama
Pertanyaan mungkin timbul: Apakah yang menghalangi Setan daripada mendirikan sebuah kerajaan agama sebelum berakhirnya periode Wasiat Lama? Satu-satunya jawaban yang dapat diberikan ialah, bahwa bangsa Yahudi telah membiarkan dia menggelapkan mata mereka. Mereka diberitahu supaya tidak melakukan perserikatan dengan dunia, tetapi, tanpa menyadari akan perintah itu mereka telah bersekutu dengan orang-orang Romawi, dan itulah yang membantu Setan untuk menyelesaikan rencananya.
Yang berikut ini akan menunjukkan, bahwa musuh manusia yang besar ini telah juga mencoba dengan prosedur yang sama ini di zaman kerajaan Babilon.
Baginda raja Nebukhadnezzar telah membuat sebuah patung emas, yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta. Patung itu didirikannya di lembah Dura di dalam propinsi Babilon. Kemudian berserulah seorang bentara dengan kuatnya: Hai kamu segala bangsa dan kaum dan orang-orang dari berbagai bahasa, kepadamu diperintahkan: ……. hendaklah kamu menyembah sujud kepada patung keemasan yang telah didirikan oleh baginda raja Nebukhadnezzar. Maka barangsiapa yang tiada menyembah sujud pada ketika itu juga ia itu akan dicampakkan ke dalam dapur api yang bernyala-nyala. …. Maka sujudlah segala bangsa dan orang-orang dari berbagai bahasa itu menyembah patung keemasan itu.” (Daniel 3 : 1, 4 – 7) Tetapi ada tiga orang Iberani yang ditemukan mendurhaka melawan perintah raja itu dan mereka menolak untuk menyembah sujud kepada dewa. “Maka sahut Saderach dan Mesach dan Abednego sembahnya kepada baginda raja. Tuanku Nebukhadnezzar, tiada gunanya kami menjawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika memang demikian itu kelak halnya, maka Allah kami yang kami sembah itu akan mampu melepaskan kami daripada dapur api yang bernyala-nyala itu, dan Ia akan melepaskan kami dari tangan tuanku raja. Tetapi jika tidak, maka ketahuilah olehmu tuanku raja, bahwa kami tidak mau berbakti kepada dewa-dewamu, atau pun menyembah sujud kepada patung keemasan yang tuanku dirikan itu …….. Maka diperintahkan olehnya orang-orang yang sangat kuat dari bala tentaranya untuk mengikat Saderach, dan Mesach, dan Abednego, dan mencampakkan mereka itu ke dalam dapur api yang bernyala-nyala. Sebab itu karena titah raja adalah sangat mendesak, dan dapur api itupun sangat panas, maka nyala api telah mematikan orang-orang itu yang telah membuang Saderach, Mesach, dan Abednego. Dan ketiga mereka ini, Saderach, Mesach, dan Abednego jatuh dengan terikat ke tengah-tengah dapur api yang bernyala-nyala itu. Kemudian Nebukhadnezzar ………. menjawab dan mengatakan, Bahwasannya aku melihat empat orang dengan terlepas ikatannya berjalan di tengah-tengah api, dan mereka tidak terkena bahaya; dan bentuk dari orang yang ke empat itu adalah seperti Anak Allah. Kemudian Nebukhadnezzar datang menghampiri pintu dari dapur api itu, dan berbicara katanya, Saderach, Mesach, dan Abednego, kamu hamba-hamba Allah yang Maha Tinggi, keluarlah, dan datanglah kemari.” (Ayat 16 – 18, 20, 22 – 26).
Kemudian keluarlah orang-orang ini dengan tidak terluka apapun. Adalah ajaib apa yang telah Allah lakukan terhadap hanya tiga orang budak ini melawan sebuah kerajaan dunia. Ketiga orang ini dengan iman kepada Allah telah menghancurkan peralatan Setan, dan menghapuskan pendirian sebuah pemerintahan agama dan menggagalkan keputusan raja.
Setan telah menyusun suatu komplotan yang sama juga di dalam pemerintahan Medo-Persia dengan rencana-rencana yang dilaksanakan secara tipu, yang menyesatkan secara tak disangka-sangka. Walaupun Daniel dibuang ke dalam lubang singa, ia pun telah keluar dengan tidak terluka apapun, tetapi musuh-musuhnya binasa seperti yang berlaku atas orang-orang yang mencampakkan ketiga orang Iberani itu ke dalam dapur api yang bernyala-nyala. Dengan demikian kuasa Setan dihancurkan di dalam kedua kerajaan kuno itu. Kalau saja ada terdapat orang-orang yang sedemikian ini seperti halnya orang-orang Iberani itu pada zaman berdirinya kerajaan Romawi, atau pada penutupan sejarah Wasiat Lama dan selama permulaan sejarah Wasiat Baru, maka keadaannya sudah akan berubah sama sekali. Dunia pada waktu ini sangat membutuhkan orang-orang yang seperti tiga pemuda Iberani itu, yang lebih suka menyerahkan hidupnya yang ada daripada melawan Allah mereka – orang-orang seperti Daniel, yang memandang dengan iman yang teguh kepada Tuhan dan tanpa didapati bersalah dalam tugas-tugas agamanya maupun tugas-tugas duniawinya. Oleh perantaraan orang-orang yang sedemikian ini dunia telah diberkahi dengan keuntungan-keuntungan yang kekal dan penghargaan-penghargaan yang tak dapat digambarkan oleh bibir manusia.
“Betapa indahnya di atas gunung-gunung kaki-kaki orang yang rnembawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan perdamaian; yang membawakan kabar-kabar baik yang berisikan kebaikan, yang memberitakan selamat; yang mengatakan kepada Sion, Allahmu memerintah! Semua pengawalmu akan rnengangkat suara; dengan suara bersama-sama mereka akan menyanyi; karena mereka akan bersepakat. Apabila Tuhan akan membawa kembali Sion.” (Yesaya 52 : 7, 8).
***
16 total, 1 views today