<< Go Back
RINGKASAN DARI PELAJARAN-PELAJARAN REFORMASI
APAKAH YANG MEMBUAT ORANG MENJADI KAPIR?
Yang ditanyakan, Apakah itu yang membuat orang-orang menjadi Kapir? Pertama sekali kita akan mencarikan definisi dari perkataan ini. “Kapir”, – ialah “seseorang yang tidak memiliki keyakinan agama.” Standard Dictionary. Jika ini benar, maka seseorang yang menganut sesuatu agama, apapun jenis agamanya, ia adalah bukan seorang Kapir. Adalah suatu kenyataan yang dapat diterima, bahwa orang-orang yang tinggal di dalam sesuatu pelosok bumi yang gelap, jauh dari peradaban, atau kekristenan sekalipun, mereka bukanlah orang-orang yang tidak beragama. Artinya, sebagai suatu kebiasaan mereka itu percaya kepada sesuatu jenis mahluk yang maha besar, atau sesuatu kuasa yang maha luar biasa. Hal ini memang demikian, maka kita harus akui bahwa dunia kekapiran sama sekali tidak membantu kemerosotan akhlak yang besar sekarang ini yang dengan begitu cepat memasuki seluruh bangsa-bangsa. Kekapiran berasal mulanya di negeri-negeri yang beradab. Akan diusahakan di sini untuk menunjukkan siapa yang langsung bertanggung jawab atas kejahatan yang meluas ini, yang bagaikan penyakit kanker yang sedang memakan habis moral dari segala bangsa.
Argumentasi berikut ini telah dikemukakan kepada para hadirin di sesuatu kota metropolitan tertentu baru-baru ini oleh seseorang yang memakai pakaian orang Indian, dan yang mengakui dirinya seorang keturunan setengah Indian. Orang ini mengatakan : “Bumi kita ini berputar pada porosnya sekali setiap dua puluh empat jam. Selama siang hari kita berdiri di atas puncak bumi dengan matahari di atas kepala, tetapi pada malam hari kita berdiri di bawah bumi, sambil bergantungan pada kaki kita dengan bulan dan bintang-bintang berada di bawah kita di dalam angkasa. Jika anda menjumpai seorang Kristen pada tengah hari, dan menanyakan kepadanya ke mana ia sedang pergi, maka ia akan mengatakan kepadamu bahwa ia sedang pergi ke sorga. Jika anda menanyakan kepadanya, Di manakah sorga itu? Ia akan menunjuk ke atas arah ke matahari dan mengatakan, ‘Di sanalah sorga’. Tetapi apabila anda menjumpai dia dua belas jam kemudian, pada tengah malam, sementara ia berada di bawah bumi, lalu menanyakan kepadanya pada saat itu di mana sorga berada. Kali ini ia akan menunjuk ke atas ke arah bintang-bintang, karena dikiranya ia sedang menunjuk ke arah yang sama seperti yang dilakukannya pada tengah hari sebelumnya, lalu mengatakan, ‘Di sanalah sorga'”.
Kemudian ia menambahkan, “Orang-orang Kristen tidak tahu di mana sorga itu berada, mereka juga tidak tahu kemana mereka itu sedang pergi. Kapanpun juga pada siang hari ataupun malam, mereka akan selalu menunjuk langsung arah ke atas. Lagi pula para ahli bintang telah meneropong matahari-matahari dan planet-planet beberapa tahun lamanya. Beberapa dari matahari-matahari ini adalah sedemikian jauhnya di dalam angkasa sehingga ia itu membutuhkan berjuta-juta tahun kecepatan cahaya untuk dapat sampai ke sana, tetapi mereka itu belum berhasil memotret sorga (di mana tahta Allah berada). Dengan demikian jika memang ada sesuatu sorga, maka itu tak dapat tiada harus jauh sekali sehingga jika sekiranya orang-orang Kristen ini hendak pergi ke sana dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan cahaya (186.000 mile per detik), maka mereka akan memerlukan berjuta-juta tahun lamanya untuk sampai ke sana. Ini tidak akan mungkin karena jangka waktu hidup manusia adalah terbatas kepada hanya sejumlah kecil tahun saja umurnya.”
Apa yang dikatakan oleh orang Indian ini memang benar, sejauh yang bersangkutan dengan alasannya, dan mengenai tidak mungkinnya orang untuk dapat sampai ke sorga, yaitu menurut kata orang. Ini memang memerlukan seorang siswa Alkitab yang betul-betul bijaksana untuk dapat memberikan suatu jawaban yang memuaskan kepada jenis Kapir yang sedemikian ini, tetapi pemikiran yang dimaksudkan di sini ialah bahwa komunikasi antara orang Kristen dan orang Indian itu telah membuatnya (orang Indian itu) menjadi seorang Kapir dan bukan menjadi seorang Kristen. Kejahatan ini tidak berhenti sampai di sini saja, karena pada giliran berikutnya orang Indian itu pun kini sedang membuat beratus-ratus bahkan beribu-ribu orang menjadi Kapir oleh menggunakan apa yang dinamakan terang yang telah diperolehnya dari seseorang yang disebut Kristen di atas itu. Pengalaman dari orang Indian ini mengajarkan bahwa setiap orang yang mengakui nama Kristus, jalan tindakannya dan bicaranya apabila berkomunikasi dengan dunia, akan memiliki pengaruh yang menentukan bagi kebaikan atau bagi kejelekan; maka pada giliran berikutnya seperti halnya ombak di lautan, ombak yang satu akan menciptakan ombak yang lainnya, dan yang lainnya ini menciptakan pula yang lainnya dan seterusnya. “Lemparkanlah sebuah batu koral ke dalam danau, maka suatu gelombang akan terbentuk, lalu satu lagi yang lainnya, dan satu lagi yang lainnya, maka sementara semuanya itu bertambah, lingkaran gelombangnyapun terus meluas sampai kelak ia itu mencapai tepi. Demikian pula halnya dengan pengaruh dari kita; tanpa sepengetahuan kita ataupun pengawasan kita ia itu akan mendatangkan pada orang lain berkat atau kutuk.” Christ’s Object Lessons, halaman 343, 344.
Terbukti ada dua kelas orang-orang Kristen. Kelas orang-orang yang satunya membuat orang-orang menjadi murid-murid Kristus, sebaliknya kelas orang-orang yang lainnya membantu menciptakan orang-orang Kapir yang melawan Kristus. Kita sebaiknya menanyakan kepada diri kita sendiri, dalam kelas yang manakah saya tergolong? 2 Korinthi 13 : 5 mengatakan : “Periksalah akan dirimu sendiri kalau-kalau kamu berada dalam iman; ujilah dirimu sendiri. Atau tidakkah kamu kenal akan dirimu sendiri, bahwa Yesus Kristus berada di dalam kamu? Terkecuali kamu ada tercela?” Mengutip 2 Timotius 2 : 15 yang berbunyi : “Belajarlah untuk menunjukkan dirimu berkenan kepada Allah sama seperti seorang hamba yang tidak malu dan yang menjalankan perkataan dari hal yang benar itu dengan sebenarnya.” Perintah ini adalah sama baiknya seperti juga setiap perintah Alkitab yang lainnya. Sedikit-dikitnya ia itu harus sama baiknya seperti perintah yang kelima dari dua log batu itu. “Berilah hormat kepada ibu dan bapamu, supaya segala hari umurmu dapat menjadi panjang di negeri yang akan dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu.” Keluaran 20 : 12.
Jika seorang ayah memerintahkan anaknya untuk melaksanakan sesuatu perkara dan anak itu menolak mematuhi perintahnya, maka anak itu telah menghina ayahnya yang di bumi, dan ia adalah seorang pendurhaka terhadap perintah yang kelima. Tetapi jika seseorang diminta untuk melakukan sesuatu perkara oleh Bapa samawinya, lalu ia menolak untuk menyambut panggilan itu, orang yang sedemikian ini telah menghina Bapa samawinya, dan ia adalah pendurhaka melawan perintah yang pertama yang berbunyi, “Janganlah ada padamu dewa-dewa yang lain di hadapan hadirat-Ku.” Sesungguhnya ia sedang melanggar empat perintah yang pertama, yaitu yang berupa hormat kepada Allah, sementara enam perintah yang terakhir itu adalah kasih terhadap manusia. “Karena barangsiapa yang akan mematuhi seluruh hukum, lalu masih juga melanggar salah satu titiknya, ia adalah bersalah terhadap semuanya.” Yakobus 2 : 10.
Mengutip bagian pertama dari 1 Petrus 3 : 15 yang berbunyi : “Tetapi sucikanlah Tuhan Allah di dalam hatimu.” Maksudnya ialah bahwa hendaklah Allah saja yang tinggal di dalam hati dan jangan ada lagi yang lain yang mencampuri. Mungkin saja bagi seseorang dapat mematuhi perintah yang terdapat di dalam 2 Timotius 2 : 15 seperti yang kami sebut di atas, tetapi tanpa penyucian hatinya bagi Tuhan Allah, jika ia tidak mau menggunakan masa hidupnya untuk belajar, maka sejauh yang berkaitan dengan perkara-perkara rohani yang dibicarakan, ia itu akan sia-sia saja. Sebaliknya, jika seseorang mau mematuhi kedua perintah ini (1 Petrus 3 : 15 dan 2 Timotius 2 : 15), maka ia harus mampu untuk memenuhi bagian terakhir dari ayat itu, yang berbunyi, “dan selalu siap untuk memberi jawaban kepada setiap orang yang menanyakan kamu alasan dari harapan yang ada di dalam kamu dengan lemah lembut dan hormat.” 1 Petrus 3 : 15. Jenis jawaban yang kita berikan kepada setiap orang akan membuktikan apakah ada kita memeliharakan perintah-perintah Allah atau tidak. Kalau saja jawaban kita adalah sama dengan orang Kristen yang disebut di atas, maka kita juga tidak akan mengetahui di mana sorga itu berada, juga tidak kita ketahui ke mana kita sedang pergi. Pengaruh dari kita akan juga sama yaitu membuat orang-orang menjadi Kapir melawan Kristus dan bukan membuat mereka menjadi murid-murid bagi Kristus. Orang Kristen yang telah mengkuduskan Tuhan Allah di dalam hatinya mampu memberikan suatu jawaban yang lebih baik kepada orang Indian yang disebutkan di atas daripada orang yang hanya disebut Kristen.
Mengutip Yesaya 14 : 13 yang berbunyi : “Karena katamu di dalam hatimu, Bahwa aku hendak naik ke langit, aku hendak meninggikan tahtaku di atas segala bintang Allah, aku hendak duduk juga di atas gunung dari perhimpunan itu pada sebelah utara.” Lucifer bermaksud naik sampai ke sebelah utara karena di sanalah terdapat tahta Allah, dan di mana tahta Allah berada di sanapun terdapat sorga. Kalau saja orang Kristen itu telah menunjuk arah ke utara pada siang hari sama dengan arah kompas, dan pada arah yang sama pada tengah malam, atau pada setiap saat, maka ujung yang terakhir dan semua garis akan bertemu pada titik yang sama. Jawaban ini sudah akan tepat dan juga merupakan petunjuk. Cemeti melawan sorga seperti juga kebingungan sudah akan dapat dihindarkan, dan banyaknya kebaikan yang berasal dari suatu jawaban yang bijaksana tidak dapat diperkirakan. Suatu jawaban kepada orang Indian ini, dan semua petunjuk arah ke sorga akan diberikan pada akhir dari pasal ini.
Lucifer mengatakan ia hendak naik sampai ke pihak utara. Ia sudah akan dapat naik ke sana kalau saja ia telah mematuhi Tuhan. Tetapi tidak, Lucifer berpikir ia lebih mengetahui daripada Allahnya, maka ia ingin membuat suatu perbaikan di dalam sorga. Jujur dalam kesesatannya, ia mencoba suatu tugas yang tidak mungkin. Di dalam Yesaya 14 : 15 kita baca : “Bahkan engkau akan tercampak ke dalam neraka, ke dalam sisi dari lobang yang dalam itu.” Akibatnya, bukannya naik sampai ke utara dimana ia ingin untuk ke sana, tetapi ia justru turun ke dalam lobang yang dalam (dalam arah yang bertentangan). Demikian pula banyak orang Kristen di waktu ini, seperti halnya Lucifer, mereka berpikir mereka sedang pergi naik sampai ke pihak utara itu (Sorga) tetapi dalam jalannya sendiri, mereka ingin memperbaiki hikmah pengetahuan yang berasal dari Allah yang Hidup. Mereka lebih senang untuk pergi ke sorga daripada mereka harus mempelajari dan mematuhi petunjuk yang terbuka yang dikaruniakan kepada mereka di dalam Firman Allah. Sungguhpun jujur dalam konsep pengertian mereka yang salah mengenai arah sorga itu, mereka akan kelak menemukan dirinya di bawah di dalam lobang (neraka). Kekecewaan bagi orang yang sedemikian ini akan jauh lebih besar daripada yang dapat kita sadari. Hanya pengalaman yang dapat menceriterakan kekecewaan dan kesedihan pada sesuatu masa yang sedemikian ini. Kelas orang-orang Kristen ini bukan saja merusak terhadap diri mereka sendiri, melainkan juga berbahaya bagi orang lain, dan mereka adalah orang-orang yang oleh Tuhan dikatakan : “Kamu ini dari bapamu Iblis, dan segala hawa napsu bapamu itulah yang kamu turut.” Yahya 8 : 44.
Mengutip 2 Korinthi 13 : 5 yang berbunyi : “Periksalah akan dirimu sendiri kalau-kalau kamu berada dalam iman; ujilah dirimu sendiri. Atau tidakkah kamu kenal akan dirimu sendiri, bahwa Yesus Kristus berada di dalam kamu, terkecuali kamu ada tercela?” Kita sebagai orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh tidak mau berbuat salah terhadap sorga ataupun berlaku tidak adil terhadap diri kita sendiri kalau saja kita mau memperhatikan pengalaman Kristen kita supaya kita dapat mampu menceriterakan ke mana kita sedang menuju. Kita sebagai umat telah dihargai oleh sorga dengan suatu pekabaran istimewa bagi dunia dalam generasi ini. Kita menyebut pekabaran ini “Pekabaran Malaikat yang Ketiga” yaitu suatu kombinasi dari pekabaran malaikat yang pertama, yang kedua, dan pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 : 6 – 12. Bagian dari pekabaran yang kita bawa ini dapat diklasifikasikan dalam lima pokok : (1) masa akhir zaman; (2) pehukuman (hari pengampunan, semenjak tahun 1844); (3) kedatangan Kristus yang kedua kali dalam generasi ini: (4) kembalinya Sabat yang benar itu; (5) memanggil umat Allah keluar dari Babil (penyembahan berhala) yang kita definisikan sebagai Hari Minggu, Paskah, merayakan Hari Natal, dan lain-lain. Karena mereka telah menolak untuk mengakui dan mereka meninggalkan praktik-praktik merayakan apa yang disebut hari-hari besar Kristen, inilah yang merupakan sebab utama dari kerobohan Babil. Panggilan itu ialah supaya menjauhkan diri dari praktik-praktik kekapiran ini dan kembali kepada peribadatan yang benar kepada Allah.
Kita mengajarkan perpuluhan bagi menunjang pekerjaan Injil. Kita mengakui bahwa kita adalah umat yang memeliharakan perintah-perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus, yang mana yang terakhir ini merupakan karunia dari Roh Nubuatan itu; juga ajaran-ajaran mengenai reformasi kesehatan, reformasi pakaian, dan sebagainya. Maksud utama dan satu-satunya maksud dari ajaran-ajaran ini ialah mempersiapkan suatu umat yang istimewa bagi kemuliaan dan hormat milik Allah sendiri; untuk mempersiapkan suatu umat untuk bertemu dengan Tuhan tanpa merasai mati, atau, untuk bangkit dalam kebangkitan istimewa dari Daniel pasal 12. “Tetapi kamu adalah suatu generasi yang terpilih, suatu keimmamatan kerajaan, suatu bangsa yang suci, suatu umat yang istimewa; supaya kamu memasyurkan segala kebaikan Tuhan yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib itu. – 1 Petrus 2 : 9.
Pekabaran ini akan menerobos sampai ke semua pelosok bumi, karena olehnya juga dunia akan diadili. Orang-orang yang menolak akan dihukum mati, maka ini adalah suatu pekabaran yang jauh lebih menakutkan daripada yang kita sadari. Inilah isi dan tujuan dari pekabaran yang akan kita bawa kepada setiap suku bangsa, bahasa, dan bangsa, maka penyampaiannya ke hadapan masyarakat umum dengan semua keajaibannya akan memperoleh efek yang besar sekali. Orang banyak mendengarkannya dengan minat yang penuh dan mereka memperhatikannya dengan pikiran yang tidak terbagi-bagi, mereka dengan bersungguh-sungguh ingin menangkap setiap pemikiran yang diucapkan. Karena senang kepada kebenaran, maka mulailah mereka menyelidiki lebih dalam akan Firman. Mereka melengkapi dirinya sendiri dengan buku-buku Roh Nubuatan, lalu dengan perhatian yang besar mulailah mereka menyelidiki setiap halaman yang suci itu.
Sambil percaya sesuai yang telah diajarkan kepada mereka bahwa ini adalah hari pehukuman itu, maka mereka ingin melihat umat Allah menghindari diri mereka dari semua dosa oleh mematuhi Firman-Nya yang Ilahi, dan khususnya mematuhi semua petunjuk yang diberikan kepada sidang oleh perantaraan juru kabar-Nya dalam generasi ini. Sementara mereka menyelidiki melalui tulisan-tulisan dari Roh Nubuatan, maka mereka dengan sendirinya akan sampai pada bagian-bagian tulisan yang berikut ini : Counsels on Health, halaman 277 yang berbunyi: “Pendapat-pendapat kita untuk membangun dan mempersiapkan lembaga-lembaga kita hendaklah dibentuk dan diberi model menurut pengetahuan yang praktis dan benar tentang bagaimana artinya berjalan dalam kesederhanaan dengan Allah. Jangan sekali berpikir akan perlunya memberikan suatu bentuk yang terlihat mewah. Jangan sekali bentuk lahiriah diharapkan sebagai alat keberhasilan. Ini adalah penipuan. Keinginan untuk membuat suatu bentuk lahiriah yang mewah yang dalam setiap caranya tidak pantas bagi pekerjaan yang diberikan Allah kepada kita untuk dilaksanakan, suatu keadaan lahiriah yang hanya dapat dilakukan dengan membelanjakan uang yang besar, ialah suatu kelaliman yang tidak berkemurahan hati. Ini adalah bagaikan penyakit kanker yang senantiasa makan sampai ke dalam bagian-bagian tubuh yang vital.”
“Orang-orang biasa pada umumnya lebih menyukai kesenangan daripada kemewahan dan pameran. Adalah keliru untuk menyangka, bahwa oleh menjaga suatu keadaan lahiriah yang menarik, maka akan banyak pasien yang dapat ditarik, dan karenanya banyak uang akan diperoleh. Tetapi walaupun cara yang ditempuh ini akan mendatangkan banyak langganan, kita hendaknya jangan berpikir untuk menghiasi sanitarium-sanitarium kita sesuai dengan bayangan-bayangan kemewahan abad ini.”
Testimonies, jilid 5, halaman 188 berbicara mengenai Ibrahim, Ishak, dan Yakub sebagai berikut: “Mereka itu hidup hanya bagi kemuliaan Allah, dan mereka menyatakan dengan jelas bahwa mereka adalah orang-orang asing dan peziarah-peziarah di bumi, yang sedang mencarikan suatu negeri yang lebih baik, yaitu suatu negeri samawi. Pembawaan mereka memberitakan iman mereka ……… Tetapi bagaimanakah keadaan umat Allah di waktu ini mempertahankan kehormatan nama-Nya? Bagaimanakah dunia dapat menduga, bahwa mereka adalah suatu umat yang istimewa? Bukti apakah yang dapat mereka berikan mengenai kewarga-negaraan di dalam sorga? ………. Sementara persoalanmu yang sedang berjalan dikemukakan kepada saya, maka saya ditunjukkan kepada tempat-tempat tinggal yang baru-baru ini dibangun oleh anggota-anggota kita di kota itu. Bangunan-bangunan itu memperlihatkan begitu banyak monumen-monumen dan ketidak-percayaanmu terhadap doktrin-doktrin yang kamu mengaku pegang. Semua itu sedang menghotbahkan pidato-pidato yang lebih efektif daripada setiap hotbah yang disajikan di atas mimbar. Saya melihat bagaimana orang-orang dunia menunjuk kepada bangunan-bangunan itu dengan ejekan dan cemohan, sebagai suatu penolakan terhadap iman kita. Bangunan-bangunan itu memberitakan bahwa para pemiliknya sudah mengatakan di dalam hati mereka, — ‘Tuhanku memperlambat kedatangan-Nya’.”
Testimonies, jilid 7, halaman 59, 91, 92 berbunyi sebagai berikut : “Tuhan telah memerintahkan kepada saya untuk mengamarkan kepada mereka yang dalam waktu yang akan datang akan mendirikan sanitarium-sanitarium di tempat-tempat yang baru, supaya memulaikan pekerjaan mereka dengan kesederhanaan, sambil mempersembahkan kemampuan-kemampuan mereka bagi pelayanan-Nya. Bangunan-bangunan yang dibangun janganlah terlalu besar atau terlalu mahal. Sanitarium-sanitarium dengan ruangan-ruangan kecil harus didirikan berkaitan dengan sekolah-sekolah latihan kita.” ………. “Kita harus juga ingat bahwa pekerjaan kita harus berkaitan dengan iman kita. Kita percaya bahwa Tuhan akan segera datang, maka tidakkah seharusnya iman kita dicerminkan pada bangunan-bangunan yang kita dirikan itu? Maukah kita membelanjakan sejumlah besar uang ke dalam sebuah bangunan yang tak lama lagi akan dimakan habis di dalam lautan api yang besar? Uang-uang kita berarti jiwa-jiwa, maka ia itu harus digunakan untuk membawakan pengetahuan kebenaran kepada orang-orang yang berada di bawah tuduhan hukuman Allah karena dosa.”
Testimonies, jilid 9, halaman 71 mengatakan : “Allah merencanakan agar kita hendaknya belajar dari pelajaran-pelajaran mengenai kegagalan-kegagalan di masa lalu. Adalah tidak berkenan kepada-Nya jika lembaga-lembaga-Nya memiliki banyak hutang. Kita telah mencapai waktu di mana kita harus menggariskan sifat yang tegas dari pekerjaan itu dengan cara menolak untuk mendirikan bangunan-bangunan yang luas dan mahal-mahal. Janganlah kita mengulangi segala kesalahan dari masa lalu, lalu makin hari makin terlibat ke dalam hutang.”
Adalah kewajiban dari para pembaca untuk menanyakan kepada umat Allah mengapa petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh dia yang telah kita akui sebagai nabi Allah bagi zaman ini ternyata tidak dilaksanakan. Kini kita berhadapan muka dengan muka dengan ayat kita yang berbunyi: “Dan bersiaplah selalu untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang menanyakan kamu alasan dari harapan yang ada di dalam kamu itu dengan lemah lembut dan hormat.“ 1 Petrus 3 : 15. Jawaban apakah yang dapat kita berikan yang dapat memperlihatkan lemah lembut dan hormat yang terdapat di dalam hati umat Allah? Dapatkah jawaban kita itu menggariskan suatu sifat dari pekerjaan Allah dan umat-Nya? Dapatkah jawaban itu menegakkan kepercayaan dari si penanya terhadap pekabaran dan umat yang memikul tanggung jawab yang besar ini? Apakah yang akan kita katakan? Baik dengan perkataan ataupun secara diam jawaban itu hanya dapat berupa, “Ya, itulah yang dikatakan nabi itu, tetapi bukan itu yang kita lakukan.” Dapatkah jawaban yang sedemikian ini memberikan suatu kesan bahwa kita percaya ini adalah hari pengampunan itu, dan bahwa setiap orang harus mengakui segala dosanya? Dapatkah orang itu sekarang menyambut kebenaran lalu menjadi seorang Kristen? Atau maukah ia bersama-sama dengan orang Indian yang disebut di atas menjadi seorang Kapir? Mungkin sekali yang terakhir inilah yang dipilih, lalu kebenaran ditolak. Tetapi ini bukanlah di mana kejahatan itu berakhir.
Seorang yang lain datang lagi dengan pertanyaan berikut ini : “Anda menghotbahkan bahwa Hari Natal adalah bukan hari lahir Kristus yang sebenarnya; bahwa itu adalah hari lahir dari seorang penipu, suatu hari ciptaan Kapir, dan suatu penyembahan berhala. Anda telah mengatakan kepada kami bahwa orang-orang Kristen tidak boleh ikut serta ambil bagian di dalamnya, dan karena alasan inilah kita dianggap keluar meninggalkan Babil yang sudah roboh itu. Kemudian mengapakah anda berbuat yang sama seperti orang-orang yang berada dalam Babil itu? Anda mengirimkan hadiah-hadiah dan menerima hadiah-hadiah, anda mengirimkan dan menerima ucapan-ucapan selamat Natal sama saja seperti orang-orang itu yang tidak mengetahui perbedaannya.” Jawaban apakah yang harus kita berikan kepada si penanya yang kedua ini yang dapat menguatkan imannya kepada apa yang kita percaya?
Apakah kita menjawab pertanyaan ataupun tidak, perbuatan-perbuatan kita telah menyatakan, “Benar, itulah yang kita hotbahkan, tetapi bukan itu yang kita praktikkan.” Bukankah ini suatu kemunafikan dalam bentuk yang extrim? Dapatkah jawaban kita sekarang mendorong jiwa yang malang ini untuk menerima, atau untuk menolak kebenaran? Adalah sangat mungkin ia akan menolak kebenaran lalu menggabungkan diri dengan barisan-barisan kekapiran yang ada sekarang yang mungkin belum pernah ia lakukan sebelumnya. Apa yang benar tentang Hari Natal, inipun benar terhadap Hari Paskah dan sebagainya, tetapi yang sedang berjalan inipun tidak berhenti di sini saja.
Orang yang ketiga dalam urutan di atas datang lagi dengan tulisan-tulisan berikut ini : Testimonies, jilid 6, halaman 215, 216 mengatakan : “Kantor-kantor daerah kita mengharapkan sekolah-sekolah bagi pengerja-pengerja yang terdidik dan terlatih baik, maka mereka hendaknya memberikan kepada sekolah-sekolah itu bantuan yang sangat bijaksana dan dengan penuh perhatian. Terang telah diberikan dengan jelas, bahwa orang-orang yang melayani di sekolah-sekolah kita, yang mengajarkan firman Allah, yang menjelaskan Injil, yang mendidik siswa-siswa dalam perkara-perkara Allah, harus ditunjang dengan uang perpuluhan ……….. Prinsip-prinsip yang sama ini jika diikuti akan membawa banyak sukses dan berkat bagi sekolah-sekolah dan akademi-akademi pendidikan kita, prinsip-prinsip inipun harus menguasai segala perencanaan kita dan pekerjaan kita bagi sekolah-sekolah gereja.” Nabi ini yang anda katakan adalah seorang nabi Allah mengatakan demikian dan memang begitu. Maka mengapakah anda tidak membayar guru-guru sekolahmu dengan uang perpuluhan sesuai dengan yang diperintahkan Allah? Mengapakah anda mencemarkan hari Sabat dengan cara mengumpulkan uang untuk gaji guru dalam jam perbaktian? Jika memang ini adalah nabi dari Allah, maka mengapakah anda begitu meremehkan petunjuk-petunjuk yang telah diberikannya? Tidakkah anda takut akan Allah? Sekarang apakah yang dapat dikatakan kepada si penanya ini? Kita mungkin tidak dapat mengatakan apa-apa. Tetapi itu tidak akan menyembunyikan kejahatan, sebab semua perbuatan kita telah mengungkapkan rahasia yang berikut ini, yaitu “Benar, memang itulah yang dikatakan Allah melalui nabi-Nya, tetapi bukan itu yang kita lakukan.”
Berapa banyakkah uang perpuluhan yang akan dibayar oleh orang itu, menurut perkiraan anda, setelah diketahuinya bahwa kita telah menyalah-gunakan perpuluhan itu? Dapatkah perbuatan-perbuatan yang sedemikian ini meneguhkan kepercayaannya kepada pekabaran dan kepada umat? Maukah ia sekarang mengorbankan satu hari dalam seminggu dan sepersepuluh dari penghasilannya dan mungkin kedudukannya? Jiwanya sedang dalam bahaya, dan siapakah yang bertanggung jawab? Menakutkan, bukan?
Orang yang keempat datang lagi dengan Testimonies, jilid 1, halaman 471, 472 yang berbunyi : “Suatu kesalahan besar telah dibuat oleh sebagian orang yang mengakui kebenaran sekarang, dengan cara menawarkan barang-barang dagangan selama berlangsungnya perkumpulan-perkumpulan, dan oleh perdagangan mereka itu mereka mengalihkan pikiran orang banyak dari tujuan perkumpulan-perkumpulan itu. Kalau saja Kristus berada di bumi, Ia sudah akan mengusir para penjaja barang-barang dagangan ini berikut para pedagangnya, apakah itu pendeta ataupun anggota-anggota, dengan sebuah cemeti dari tali-tali halus, sama seperti pada waktu Ia memasuki kaabah di masa lalu ………. ‘Lalu kata-Nya kepada mereka itu, Ada tersurat, bahwa rumah-Ku akan disebut rumah sembahyang, tetapi kamu telah membuatnya menjadi suatu sarang maling-maling.'” “Para pedagang ini mungkin saja mengemukakan alasannya, bahwa semua barang-barang yang mereka jual itu adalah untuk persembahan-persembahan korban. Tetapi tujuan mereka sesungguhnya ialah mencari untung, untuk memperoleh uang, untuk menumpuk kekayaan ………. Para pendeta telah berdiri di mimbar dan menghotbahkan suatu hotbah yang sangat penting, lalu kemudian oleh menawarkan barang dagangan, dan bertindak sebagian sebagai seorang penjual, bahkan di dalam rumah Allah, mereka telah mengalihkan pikiran para pendengarnya dari kesan-kesan yang diperolehnya, dan mereka merusak hasil-hasil dari usaha mereka ……… Waktu dan tenaga mereka seharusnya dicadangkan, supaya usaha-usaha mereka dapat seluruhnya dilaksanakan di dalam pertemuan-pertemuan itu. Waktu dan kekuatan mereka seharusnya tidak boleh ditarik untuk menjual buku-buku kita karena semua buku-buku itu dapat ditawarkan kepada umum dengan sepantasnya oleh orang-orang yang tidak dibebani tugas menghotbahkan firman.”
Orang yang baru saja merasa tertarik ini mengemukakan pertanyaannya sebagai berikut, “Mengapakah anda menjual buku-buku hasil publikasi anda di dalam gereja? Mengapakah anda mencemarkan Sabat dengan barang-barang daganganmu? Bukankah jam pagi hari Sabat itu adalah suci dan hanya untuk berbakti saja? Anda telah mengatakan kepada saya bahwa inilah nabi Allah bagi generasi ini. Mengapakah anda tidak mematuhi amaran itu? Bukankah buku ini ditulis oleh nabi itu terhadap siapa anda mengakui percaya?” Apakah yang harus kita katakan kepada orang ini? Adakah sesuatu yang dapat kita katakan yang dapat memaafkan kita dari kesalahan? Apakah kita akan menjawab dengan kata-kata, ataupun dengan cara diam saja, semua perbuatan kita itu telah menyatakan tindakan yang berikut ini, yaitu “Benar, memang itulah yang dikatakan nabi Allah, tetapi bukan itu yang kita lakukan.” Kita telah menyanyikan nyanyian kita sendiri, tetapi bagaimanakah dengan jiwa dari sipenanya ini?
Orang berikutnya datang lagi dengan Testimonies, jilid 8, halaman 141, 142 yang berbunyi : “Orang-orang yang berpegang teguh kepada kebenaran jangan sekali dikesampingkan demi untuk membantu orang-orang dunia. Harga-harga janganlah ditetapkan terlalu tinggi untuk menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga kebanyakan saudara-saudara yang miskin tidak dapat memperoleh manfaat-manfaat dari Sanitarium yang ada.”
“Buku ini yang diakui merupakan firman Allah yang diilhami, dan yang dikatakan berisikan semua petunjuk bagi sidang pada waktu ini mengatakan bahwa lembaga-lembaga dari organisasi kita tidak boleh menetapkan harga-harganya terlalu tinggi untuk menutupi biaya-biaya yang sedang dikeluarkan. Laporan terakhir baru-baru ini menurut General Conference Bulletin dalam tahun 1930 adalah sebagai berikut: Gereja telah menerima suatu penghasilan bersih sebesar kurang lebih 116,000,000 dollar dalam jangka waktu empat tahun dari semua lembaga ini. Jika nabi Allah ini telah mengatakan, “Janganlah kamu menetapkan harga-hargamu terlalu tinggi untuk menutupi semua biayamu yang sedang dikeluarkan”, maka bagaimanakah bisa jadi kamu membuat untung sekian juta dollar dalam hanya jangka waktu empat tahun yang begitu singkat? Mengapakah kamu tidak mengikuti petunjuk-petunjuk yang telah diberikan? Bukankah Allahmu telah mengatakan sesuai dengan rencana-Nya?”
Apakah yang harus kita jawab pada waktu ini? Maukah kita mengatakan bahwa adalah lebih baik berkorban daripada menurut? Apakah memang ini yang kita ajarkan? Ataukah akan kita katakan, bahwa Allah telah berubah dan Ia tidak lagi banyak menghiraukan apakah Firman-Nya mau dihargai atau tidak? Maukah kita mendengarkan kata-kata “Selamatlah” karena melepaskan domba dan membawa masuk dollar? Adakah Tuhan lebih mementingkan emas daripada domba? Apakah yang hendak kita katakan? Maukah kita katakan bahwa lembaga-lembaga kita sedang menghadapi masa cerah, dan bahwa keputusan kita adalah lebih baik daripada keputusan Allah? Kita mungkin tidak mengatakan ini dengan kata-kata, tetapi perbuatan-perbuatan kita telah mengungkapkan apa yang terdapat di dalam hati kita. Tetapi bagaimanakah dengan jiwa yang malang ini? Maukah ia menggantungkan nasibnya bersama-sama dengan umat Allah, atau bersama-sama dengan barisan kekapiran itu? Yah, siapakah yang akan bertanggung jawab atas darahnya?
Urutan orang-orang di atas ini belum juga mencapai akhirnya, karena seseorang lain yang menaruh perhatian datang lagi dengan sejumlah besar petunjuk-petunjuknya baik dari dalam Alkitab maupun dari Roh Nubuatan, ia ingin menanyakan tentang petunjuk-petunjuk bagi sidang yang berkenan dengan reformasi kesehatan. Buku-buku ini yang dinyatakan telah ditulis bagi umat Allah untuk generasi yang terakhir ini, mengajarkan suatu reformasi kesehatan yang sangat ketat. Nabi ini telah menugaskan kepada sidang untuk mendirikan lembaga-lembaga kesehatan di mana-mana, yang terdiri dari memproduksi makanan-makanan sehat, toko-toko makanan sehat, kafetaria-kafetaria kesehatan, sekolah-sekolah dan guru-guru bagi seni masak-memasak; juga bahwa anggota-anggota sidang harus menjauhkan diri dari makanan-makanan yang oleh penguasa-penguasa kesehatan dianggap tidak sehat.
Reformasi kesehatan harus dianjurkan di mana-mana, dan tampaknya nabi ini memang benar dalam hal ini. Nabi itu juga mengatakan bahwa barang siapa melalaikan prinsip-prinsip kesehatan ia tidak akan dapat masuk melewati pintu-pintu gerbang dari Kota Suci, sesuai dengan pernyataan berikut dari Testimonies jilid 5, halaman 197 sebagai berikut: “Gantinya dia duduk di meja di mana makanan-makanan yang sehat disediakan, ia akan berlangganan kepada rumah-rumah makan, karena di sana ia dapat memuaskan selera lidahnya dengan tidak terbatas ………. Orang itu sedang berbakti pada tempat-tempat sembahyang dari selera lidah yang sudah kacau. Ia adalah penyembah berhala. Kuasa-kuasa yang mengkuduskan dan memuliakan yang dapat digunakan untuk memuliakan Allah, telah menjadi lemah dan tidak banyak lagi berfungsi. Suatu temperamen yang mudah tersinggung, suatu otak yang kacau, dan saraf-saraf yang lemah, adalah di antara akibat-akibat dari kelalaiannya terhadap hukum-hukum alam. Ia adalah tidak efisien, tidak dapat diharapkan ………. Demikianlah Allah orang Israel dipermalukan, sebaliknya kuasa Setan dihormati dan ditinggikan.”
Testimonies, jilid 2, halaman 69 berbunyi : “Suatu cara makan atau minum yang salah akan merusak kesehatan, dan bersama dengan itu pula mengganggu ketenteraman hidup yang manis ……… Beribu-ribu orang memanjakan selera lidah mereka yang kacau itu, mereka telah makan suatu porsi makanan yang baik, sesuai dengan yang mereka sebutkan, tetapi sebagai akibatnya telah menimbulkan demam, atau sesuatu penyakit berbahaya lainnya, dan kematian yang pasti. Inilah kesenangan yang dibeli dengan harga yang tidak sedikit. Tetapipun banyak orang telah melakukan ini, dan para pembunuh diri sendiri itu, mereka dimuliakan oleh teman-temannya dan pendeta, lalu dibawa langsung ke Sorga pada waktu kematiannya. Betapa aneh pemikiran seperti ini! Orang-orang gelojoh di dalam Sorga! Tetapi tidak, mereka yang sedemikian ini tidak akan pernah masuk melalui pintu-pintu gerbang mutiara dari kota keemasan Allah itu.”
“Kalau memang segala perkara ini telah ditulis oleh nabi Allah, seperti yang diakui, maka mengapakah anda telah meremehkan nasehat dari Tuhan? Mengapakah sebagian besar dari anggota-anggota gereja anda memakan makanan yang berdaging? Nabi itu menulis bahwa umat Allah harus meninggalkan makanan daging itu. Jika segala perkara ini memang demikian halnya, maka bagaimanakah dapat anda berharap untuk dapat masuk melewati pintu-pintu gerbang mutiara itu? Tidakkah Allah bermaksud sesuai dengan apa yang telah dikatakan-Nya itu?” Bukankah semua perbuatan kita itu telah memberikan jawaban yang berikut kepada jiwa yang bersungguh hati ini? “Benar, memang itulah yang dikatakan oleh nabi itu, tetapi bukan itu yang kami lakukan.” Seseorang mungkin mengatakan, Apakah ini tugas kependetaan untuk memerintahkan kepada semua umat di dalam sidang, sehingga apa yang saya tidak tahu saya tidak akan bertanggung jawab untuk itu. Bagi kepentingan orang yang sedemikian ini kami kutip kata-kata firman yang berikut ini : “Adapun akan dikau, hai anak Adam, Aku telah menetapkan kamu menjadi seorang pengawal bagi isi rumah Israel, oleh sebab itu engkau harus mendengarkan firman dari mulut-Ku, dan mengamarkan mereka dari pihak-Ku. Apabila kata-Ku kepada orang fasik itu, hai orang fasik, engkau pasti akan mati; jika tiada engkau berbicara mengamarkan kepadanya untuk meninggalkan jalannya, sehingga orang fasik itu akan mati dalam kejahatannya, maka tak dapat tiada darahnya akan Ku tuntut dari tanganmu.“ Yeheskiel 33 : 7, 8.
Orang yang ketujuh dari urutan orang-orang di atas datang lagi membawakan sejumlah besar petunjuk baik dari Alkitab maupun dari tulisan-tulisan Testimonies. Ia ingin menanyakan tentang perkara-perkara tertentu yang merupakan masalah di dalam pikirannya. “Tidakkah petunjuk-petunjuk ini mengajarkan dengan jelas, bahwa umat Allah tidak dapat dan tidak boleh meniru-niru mode-mode dunia, dan bahwa perhiasan-perhiasan harus dibuang oleh anggota-anggota sidang?” Testimonies, jilid 1, halaman 270 berbunyi sebagai berikut : “Nubuatan dari Yesaya pasal 3 telah disampaikan ke depan saya, bahwa nubuatan ini berlaku bagi zaman akhir ini; maka tegoran-tegoran itu adalah diberikan kepada semua puteri Sion yang hanya memikirkan kecantikan lahiriahnya dan pameran. Bacalah ayat 25 : “Semua laki-laki kamu akan rebah mati dimakan pedang, dan segala pahlawanmu akan mati dalam perang.” Kepada saya ditunjukkan, bahwa firman ini akan digenapi dengan setepat-tepatnya. Orang-orang muda laki-laki dan perempuan yang mengakui dirinya orang-orang Kristen, tetapi tidak memiliki pengalaman Kristen apapun juga, dan tidak memikul beban-beban apapun dan tidak merasakan tanggung jawab pribadi apapun, mereka akan diuji. Mereka akan direndahkan sampai di dalam habu, maka mereka akan rindu mendapatkan suatu pengalaman dalam perkara-perkara Allah, yang mereka telah gagal untuk memperolehnya.”
Yesaya 3 : 16 – 24 berbunyi : “Dan lagi firman Tuhan, Sebab segala anak perempuan Sion adalah sombong, dan mereka berjalan dengan menjenjang lehernya dan bercelak matanya dan berenjut-enjut kakinya sambil berjalan, dan kakinya memakai keroncong. Oleh sebab itu Tuhan akan memalu batok kepala mereka itu dengan penuh kudis, dan Tuhan akan menelanjangi semua kemaluan mereka itu. Pada hari itu juga Tuhan akan membuang segala perhiasan gelang keroncong dan dokoh lawi-lawi pada kaki mereka itu, jamang-jamang dan bulan-bulanan, perhiasan-perhiasan telinga, pontoh-pontoh dan kerudung-kerudung, perhiasan-perhiasan kepala, gelang-gelang rantai kaki, tali-tali pinggang, tempat-tempat wangi-wangian dan jimat- jimat, cincin meterai dan anting-anting hidung; pakaian-pakaian pesta, jubah-jubah, selendang-selendang dan pundi-pundi, cermin-cermin, baju-baju dalam dari kain linen, ikat-ikat kepala dan baju-baju luar. Maka akan jadi kelak, bahwa sebagai gantinya bau-bauan yang harum akan ada bau busuk; dan sebagai gantinya ikat pinggang akan ada seutas tali, sebagai gantinya selampit rambut akan ada kepala gundul, sebagai gantinya pakaian hari raya akan ada sehelai kain berkabung, dan sebagai gantinya elok paras akan ada arang di muka.”
“Jadi, mengapakah anggota-anggota gereja anda memakai segala perkara ini, lalu diijinkan juga untuk mengambil bagian aktif di dalam sidang, bahkan sampai juga ikut memberi pelayanan dalam tugas-tugas sidang dan juga menjadi anggota-anggota majelis sidang? Petunjuk-petunjuk dari nabimu adalah, bahwa anggota-anggota gereja dalam memberikan pakaian kepada anak-anaknya, pakaian itu harus terbagi merata ke seluruh tubuh, sehingga menutupi semua bagian tubuh yang perlu.” Nabi ini mengatakan bahwa semua petunjuk ini harus diikuti dengan saksama untuk melindungi kesehatan dan kedewasaan dari anak-anakmu. Anda mengatakan bahwa ini adalah nabi Allah dan bahwa buku-buku ini berisikan petunjuk-petunjuk bagi sidang bagi generasi ini. Mengapakah anda meremehkan nasehat dari nabimu itu? Tidakkah anda percaya kepada tulisan-tulisan ini, atau mungkin anda mengira semua petunjuk ini adalah tidak baik? Jika anda tidak memperdulikan kebahagiaan anak-anak anda, maka tidakkah anda takut akan Allah?”
Banyak pertanyaan telah ditanyakan, tetapi marilah kita menjawab semuanya itu sebagai berikut : Apabila Allahmu muncul dengan membawa pembalasan kepada semua orang jahat, dan jika sekiranya Ia akan menanyakan kepadamu semua pertanyaan yang dikemukakan di atas, apakah yang akan anda jawab kepada-Nya? Matius 22 : 12 – 14 akan dikutip di sini sebagai berikut : “Maka bertitahlah raja itu kepadanya, ‘Hai kawan, bagaimana kamu bisa masuk ke mari tanpa memakai pakaian perjamuan kawin?’ Maka berdiamlah ia. Kemudian titah baginda raja itu kepada hambanya : ‘Ikatlah kaki tangannya, buangkanlah dia ke dalam kegelapan di luar; di sana kelak akan ada tangisan dan keretak gigi. Karena banyak orang yang dipanggil, tetapi hanya sedikit yang terpilih.”
Masih ada seorang lagi yang lain yang ingin menemukan kebenaran dan ia dengan bersungguh-sungguh mengemukakan pertanyaannya kali ini dari Testimonies to Ministers, halaman 475 yang berbunyi sebagai berikut: “Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman: ‘Tengoklah, Aku akan mengutus kepadamu Eliyah nabi itu dahulu daripada datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.’ Seseorang akan datang dalam roh dan kuasa Eliyah, dan apabila ia muncul, orang-orang akan mengatakan : ‘Anda terlalu bersungguh-sungguh, anda tidak menginterpretasikan Alkitab itu dalam caranya yang patut. Marilah kukatakan kepadamu bagaimana mengajarkan pekabaranmu itu’.” “Nabi ini yang oleh anda dikatakan adalah seorang nabi Allah mengatakan, bahwa seorang nabi yang lain, atau suatu pekabaran, akan datang kepada sidang, tetapi anda mengatakan bahwa anda sudah memiliki semua kebenaran dan bahwa anda tidak memerlukan lagi kebenaran ataupun nabi-nabi. Mengapakah anda tidak mendidik anggota-anggota anda untuk menantikan sebuah pekabaran lagi sebelum sejarah dunia berakhir? Tidakkah anda takut bahwa akibatnya di waktu ini mungkin akan sama dengan di zaman Kristus terhadap orang-orang Yahudi?” Pertanyaan ini akan dijawab oleh kata-kata firman yang berikut. Kami mengutip kata-kata Kristus yang berbicara kepada orang-orang Yahudi sebagai berikut : “Demikianlah kamu menjadi saksi kepada dirimu sendiri, bahwa kamu adalah anak-anak dari mereka yang telah membunuh nabi-nabi. Jadi genapilah olehmu dosa dari nenek moyangmu.” Matius 23 : 31, 32.
Sesudah semua pertanyaan ini dikemukakan tanpa memperoleh jawaban-jawabannya yang sepatutnya, maka sudahkah kita memenuhi ayat yang berbunyi, “dan bersiaplah selalu untuk memberikan jawaban kepada setiap orang yang menanyakan kepadamu alasan dari harapan yang ada di dalam kamu itu dengan lemah lembut dan normal?” Kita hendaknya tidak perlu heran jika sipenanya akan mengemukakan pendapat pribadinya dengan cara sebagai berikut: “Saudara-saudara mengajarkan sesuatu perkara tetapi saudara melakukan yang lain. Saudara telah menyimpang dari landasan-landasan ajaranmu sendiri. Ajaran-ajaranmu seperti yang terdapat di dalam buku-bukumu adalah indah dan cocok dengan hukum dan kesaksian, tetapi kesaksian pribadi dan praktik perbuatanmu adalah bertentangan dengan apa saja yang tertulis di dalam buku-bukumu itu.” Tak dapat diragukan bahwa semua ini adalah beberapa alasan mengapa dari 104.000 yang dibaptis dalam empat tahun yang lalu, lima puluh dua sekian ribu telah meninggalkan kebenaran, dan hanya empat puluh delapan sekian ribu yang masih tinggal di dalam sidang. Perhatikan bahwa jumlah mereka itu yang keluar adalah lebih besar daripada jumlah mereka yang masih tinggal. Ini adalah beberapa sebab yang pantas membuat orang menjadi Kapir.
ALLAH MENGUNGKAPKAN RAHASIANYA
KEPADA NABI-NABINYA
Jika tulisan Kesaksian-Kesaksian bagi sidang itu mempunyai sesuatu kaitannya dengan Roh Allah, dan jika semua perkara yang tertulis di dalam bahan bacaan ini adalah benar, maka kita harus percaya bahwa Allah telah memberitahukan perkara itu kepada hamba-Nya nabi itu, yaitu (pendiri dari Gereja ini). Khayal yang berikut ini dikutip dari buku Testimonies to Ministers, halaman 469 sebagai berikut : “Sementara Roh Tuhan berada di atas saya, maka saya seolah-olah hadir di dalam salah satu dari pertemuan-pertemuan rapat saudara. Salah seorang anggota saudara bangkit berdiri; sikapnya sangat tegas dan bersungguh-sungguh sementara ia memegang tinggi suatu lembaran di depan saya. Saya dapat membaca dengan jelas kepala surat dari lembaran itu, yaitu American Sentinel. Kritik-kritik pada waktu itu telah dilontarkan terhadap lembaran itu dan sifat dari bacaan-bacaan yang diterbitkan di dalamnya. Mereka yang di dalam rapat itu menunjuk kepada suatu bagian tulisan tertentu, mereka menyatakan bahwa itu harus dipotong, dan bahwa ia itu harus diganti. Kata-kata keras telah dikeluarkan dalam kritikan terhadap metode dari lembaran penyiaran itu, dan suatu roh yang bertentangan dengan Kristus yang cukup kuat telah menguasai suasana di waktu itu. Suara-suara adalah tegas dan bernada menentang. Pengantar saya memberikan kepada saya beberapa kata amaran dan tegoran untuk disampaikan kepada orang-orang itu yang ikut dalam rapat pertemuan ini, yaitu mereka yang tidak segan-segan mengeluarkan tuduhan-tuduhan dan hukuman mereka. Inilah isi dari tegoran yang diberikan itu : Tuhan tidak hadir di dalam pertemuan rapat ini, dan ada suatu roh persaingan di antara para anggota rapat. Pikiran dan hati dari orang-orang ini tidak berada di bawah pengaruh pengawasan Roh Allah.”
American Sentinel adalah sebuah lembaran berita resmi kepunyaan Gereja dalam masa permulaan pergerakan Advent yang lalu. Perubahan-perubahan yang diusulkan untuk dibuat tidak berarti bahwa hal-hal yang terkandung di dalam lembaran berita itu harus dirubah atau dipotong. Kita harus ingat, bahwa itu hanya sebuah khayal, maka ia itu dapat berani terhadap setiap lembaran berita gereja yang berisikan kebenaran Allah. Kita baca dari atas dari halaman yang sama dari mana khayal ini dikutip “Janganlah mengira bahwa kamu akan didapati sebagai bejana-bejana bagi kehormatan dalam masa hujan akhir, untuk menerima kemuliaan Allah, jika kamu terus mengangkat jiwamu kepada kesia-siaan, membicarakan hal-hal yang berlawanan, secara diam-diam menyimpan akar-akar kebencian.” Dari sini jelaslah bahwa khayal itu adalah menyentuh waktu sebelum hujan akhir.
Nubuatan dalam khayal ini telah menemui kegenapannya, maka siapakah yang akan berani meragukan keotentikan dari Roh Allah? Siapakah yang berani menunjang suatu pelanggaran terbuka terhadap perkara-perkara yang suci melawan lukanya sendiri? Allah telah merentangkan tangan-Nya untuk menebus umat-Nya. Phiraun dan semua pengikutnya tidak dapat menang melawan Allah yang penuh kuasa. “Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa Tuhan akan mengangkat tangan-Nya kembali pada kedua kalinya untuk mengumpulkan umat-Nya yang sisa, yang akan tertinggal dari Assiria, dan dari Mesir, dan dari Pathros, dan dari Kush, dan dari Elam, dan dari Shinar, dan dari Hammath, dan dari pulau-pulau yang di lautan. Dan Tuhan akan membinasakan selengkapnya teluk laut Mesir; dan dengan angin-Nya yang kuat Ia akan mengebaskan tangan-Nya atas sungai, dan akan dibelah-Nya menjadi tujuh anak sungai, dan membuat orang melewatinya dengan kaki yang berkasut. Maka akan ada suatu jalan raya bagi umat-Nya yang sisa, yang akan tertinggal dari Assiria; sama seperti ia itu dahulu bagi Israel pada hari ia keluar dari Mesir.” Yesaya 11 : 15, 16.
Allah masih akan memiliki suatu umat yang bersih dan sebuah sidang yang suci, maka pintu-pintu gerbang neraka tidak akan dapat menang atasnya, “Bangunlah, bangunlah kamu; kenakanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaian perhiasanmu, hai Yerusalem, kota suci. Karena kemudian dari sekarang tidak akan lagi masuk ke dalam kamu barang seorang kuluppun atau mereka yang keji.” Yesaya 52 : 1. “Israel yang sisa tidak akan melakukan kejahatan, ataupun berbicara dusta; tidak akan terdapat lidah yang menipu di dalam mulut mereka. Karena mereka akan makan dan berbaring, dan tidak seorangpun yang akan menakuti-nakuti mereka itu.” Zepanya 3 : 13.
HUKUM ALLAH, – BAGAIMANA IA ITU
DIRUSAK?
Jika seorang ayah di bumi meminta kepada anaknya untuk melakukan sesuatu perkara, tetapi anak itu menolak untuk melakukannya, maka ia telah melanggar perintah yang kelima, dan bahwa anak itu oleh tidak patuhnya dia terhadap permintaan itu, ia telah menghina ayahnya. “Hormatilah ayah dan ibumu, supaya segala hari umurmu dapat panjang di dalam negeri yang akan dikaruniakan Tuhan Allahmu kepadamu kelak.” Keluaran 20 : 12. Tetapi jika Bapa Samawi kita meminta dari kita untuk melakukan sesuatu perkara, dan kita menolak mematuhinya, maka kita telah menghina Dia, dan kita menjadi pendurhaka-pendurhaka terhadap perintah yang pertama. Sesungguhnya pada kenyataannya kita melanggar empat perintah yang pertama, yaitu berupa hormat kepada Allah. Orang-orang yang mencintai Allah dan memeliharakan perintah-perintah-Nya, mereka mematuhi semua ketentuan hukum ini. “Janganlah ada padamu ilah-ilah yang lain di hadapan-Ku.” Keluaran 20 : 3. “Maka mengapakah kamu memanggil Aku, Tuhan, Tuhan, tetapi tidak melakukan segala perkara yang Ku katakan ?” Lukas 6 : 46. “Bukan setiap orang yang mengatakan kepada-Ku, Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam kerajaan sorga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di dalam sorga.” Matus 7 : 21.
ADAKAH SIDANG BERADA DALAM KONDISI
YANG LENGKAP?
Di dalam bulletin General Conference No. 2 dari tahun 1930 terdapat suatu pernyataan yang dibuat, bahwa kita berada dalam suatu kondisi yang lengkap. Pertambahan dalam jumlah keanggotaan dan keuangan telah diberikan sebagai alasan untuk menunjang pernyataan itu. Tetapi, barangsiapa yang mempercayai pernyataan itu akan berkata di dalam hatinya bahwa kutipan-kutipan berikut ini adalah salah. Testimonies, jilid 3, halaman 252 – 257, 260 berbunyi: “Pekabaran kepada sidangnya orang-orang Laodikea adalah sebuah tuduhan yang mengejutkan, dan ia itu berlaku bagi umat Allah di waktu ini …….. Umat Allah dikemukakan di dalam pekabaran kepada orang-orang Laodikea ini sebagai berada dalam suatu kesentausaan badani. Mereka berada dalam keadaan santai, mereka yakin akan dirinya berada dalam kondisi kerohanian yang tinggi. ‘Oleh sebab engkau mengatakan, Aku kaya, dan bertambah kekayaanku, sehingga aku tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau ketahui bahwa engkau adalah orang malang, sengsara, dan miskin, dan buta dan bertelanjang.'”
“Betapa besarnya kesesatan yang dapat datang dalam pikiran manusia, yaitu merasa yakin bahwa mereka benar, padahal mereka seluruhnya bersalah. Pekabaran dari Saksi Yang Benar itu menemukan umat Allah berada dalam kesesatan yang sangat menyedihkan, tetapi pun mereka jujur dalam kesesatan itu. Mereka tidak mengetahui, bahwa kondisi mereka adalah sangat menyedihkan dalam pemandangan Allah. Sementara orang-orang yang dituju oleh pekabaran dari Saksi Yang Benar itu sedang menyombongkan dirinya, bahwa mereka sedang berada dalam kondisi kerohanian yang tinggi, maka pekabaran dari Saksi Yang Benar memecahkan ketenangan mereka dengan tuduhan yang mengejutkan tentang kondisi kerohanian mereka yang sebenarnya, yaitu buta rohani, melarat rohani, dan menyedihkan. Kesaksian yang sedemikian tajam dan keras, tidak mungkin salah, karena adalah Saksi Yang Benar itu sendiri yang berbicara, maka kesaksian-Nya tak dapat tiada harus benar.”
“Adalah sukar bagi mereka yang merasa aman dalam pegangan-pegangannya, dan yang merasa dirinya kaya dalam pengetahuan kerohanian, untuk menerima pekabaran yang menyatakan bahwa mereka adalah sesat dan memerlukan setiap karunia roh. Hati yang tidak disucikan, adalah ‘penipu melebihi segala perkara, dan menyesatkan sekali jahatnya.’ Kepada saya ditunjukkan bahwa banyak orang sedang menyombongkan dirinya, bahwa mereka adalah orang-orang Kristen yang baik padahal mereka tidak memiliki satupun sinar terang dari Yesus. Mereka sama sekali tidak memiliki pengalaman yang hidup bagi dirinya dalam kehidupan Ilahi. Mereka memerlukan suatu pekerjaan merendahkan diri yang dalam dan menyeluruh di hadapan Allah, sebelum mereka dapat merasakan kebutuhan mereka yang sebenarnya akan usaha yang sungguh-sungguh dan keras untuk mendapatkan karunia-karunia Roh yang mahal itu ……… Mereka menyangka kesaksian dari Roh Allah yang menegor itu adalah tidak perlu, atau bahwa semua tegoran itu bukan ditujukan kepada mereka. Mereka yang sedemikian inilah yang sangat perlu akan kemurahan Allah dan penglihatan rohani, supaya mereka dapat menemukan kekosongan pengetahuan rohani mereka ………. Tetapi pekabaran dari Saksi Yang Benar itu mengungkapkan kenyataan, bahwa suatu kesesatan yang hebat sedang menguasai umat kita, yang membuatnya perlu untuk datang kepada mereka dengan amaran-amaran, untuk membangunkan mereka dari tidur rohaninya, dan membangkitkan mereka kepada tindakan yang menentukan ………. Ketidakpercayaan sedang menutupi mata mereka, sehingga mereka tidak mengetahui akan keadaan mereka yang sebenarnya. Saksi Yang Benar menggambarkan kebutaan mereka itu sedemikian ini : ‘Dan tidak mengetahui, bahwa engkau adalah tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin dan buta dan bertelanjang.'”
“Iman kepada kedatangan Kristus yang segera itu sedang layu. ‘Tuhanku menunda kedatangan-Nya’ bukan saja dikatakan di dalam hati, melainkan juga diucapkan dalam kata-kata, dan lebih pasti lagi di dalam perbuatan. Kebodohan dalam masa menunggu sekarang ini sedang menutupi perasaan-perasaan kesadaran umat Allah terhadap berbagai tanda zaman yang ada. Kejahatan yang hebat yang melimpah-limpah di mana-mana sekarang ini menyerukan ketekunan yang besar dan kesaksian yang hidup, untuk mengeluarkan dosa dari sidang …….. Mereka yang meremehkan amaran akan dibiarkan dalam keadaan buta sehingga menjadi sesat sendiri. Tetapi orang-orang yang mematuhinya, lalu dengan bersemangat mulai berusaha membuang dosa-dosa mereka dengan maksud untuk memiliki karunia-karunia yang dibutuhkan, mereka akan terus membuka pintu hatinya agar Penebus yang baik hati dapat masuk dan tinggal bersama-sama dengan mereka. Kelas orang-orang ini akan saudara jumpai selalu sejalan dengan sempurnanya dengan kesaksian dari Roh Allah itu. Para pendeta yang sedang menghotbahkan kebenaran sekarang janganlah melupakan pekabaran penting kepada orang-orang Laodikea …….. Saksi Yang Benar menyatakan bahwa bilamana anda menyangka bahwa anda benar-benar berada dalam suatu kondisi kebahagiaan yang baik, maka anda sesungguhnya sedang kekurangan dalam segala perkara.”
“Umat Allah harus menyadari akan kesalahan-kesalahan mereka, lalu bangun kepada pertobatan dengan sungguh-sungguh, dan membuang semua dosa yang telah membawa mereka ke dalam suatu kondisi yang sedemikian menyedihkan, yaitu melarat, buta, sengsara, dan kesesatan yang sangat menakutkan.“
Kenyataan bahwa saudara-saudara kita mengira bahwa kita sedang berada dalam kondisi yang memuaskan, membuktikan bahwa apa yang dikatakan Ilham adalah kebenaran. Kita sangka kita adalah benar padahal kita semuanya salah, mengutip Testimonies, jilid 3, halaman 270, 271 berbunyi: “Orang-orang yang bekerja dalam takut akan Allah yang berusaha menjauhkan sidang dari halangan-halangan, dan yang memperbaiki kesalahan-kesalahan yang menyedihkan, supaya umat Allah dapat menyadari perlunya muak terhadap dosa, dan supaya sidang dapat maju berbahagia dalam kesucian, dan supaya nama Allah dapat dipermuliakan, mereka akan senantiasa menghadapi pengaruh-pengaruh yang menentang dari pihak orang-orang yang tidak suci. Demikianlah nabi Zepanya menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari kelas orang-orang ini, dan pehukuman-pehukuman yang mengerikan yang akan datang atas mereka itu.” “Inilah negeri yang ramai yang tinggal dengan sembrono, yang mengatakan di dalam hatinya (hati perempuan itu), Akulah dia, dan tidak ada lagi selain aku. Bagaimana ia sampai menjadi suatu kerobohan, suatu tempat bagi perhentian binatang-binatang yang ganas! Setiap orang yang melewati dia (perempuan itu) akan menyindirnya, dan menunjuk dengan tangan kepadanya.” Zepanya 2 : 15.
“Celakalah baginya yang cemar dan kotor, yaitu negeri penindas itu! Tiada mau ia mematuhi suara, tak mau ia menerima tegoran, tiada ia berharap kepada Tuhan, tiada ia menghampiri kepada Allahnya. Segala penghulu yang di tengah-tengahnya itu adalah singa-singa yang mengaum-aum, segala hakimnya adalah serigala-serigala malam, tiada mereka menggerogoti tulang-tulang sampai pagi hari. Segala nabinya itu adalah orang-orang angkara dan penghianat, semua imamnya telah menajiskan tempat kesucian, mereka telah berbuat kejam terhadap hukum. Tuhan yang adil ada di tengah-tengahnya; Ia tidak akan berbuat kejahatan, setiap pagi dinyatakan-Nya hukuman-Nya dengan terang, Ia tidak lalai; tetapi orang yang tidak benar tidak mengenal malu.” Zepanya 3 : 1 – 5.
APAKAH YANG TELAH DICAPAI
SELAMA EMPAT TAHUN LALU?
Pada General Conference tahun 1930, yang diadakan di kota San Fransisco, California, statistik-statistik berikut ini telah dilaporkan dengan penuh antusias dan bangga mengenai kemajuan yang baik sekali dari organisasi gereja yang besar ini. Jumlah seluruh anggota di seluruh dunia empat tahun yang lalu adalah 250.988 orang. Laporan terakhir yang dapat diperoleh dalam tahun 1930 di rapat kerja San Fransisco Conference mengatakan jumlah keanggotaan telah meningkat menjadi 299.555 orang. Jumlah peningkatan dalam jangka waktu empat tahun semenjak General Conference yang terakhir diselenggarakan di kota Milwauke Wisconsin, adalah 48.567 orang. Review and Herald, 1 Juni 1930, halaman 39 – 41. Saudara-saudara itu menyangka ini adalah suatu peningkatan yang luar biasa dalam jumlah keanggotaan, maka sebab itulah kita berada dalam kondisi yang baik sekali, demikianlah seruan mereka.
Ceritera tentang anak gadis dari seorang petani tertentu telah diceriterakan bagaimana ia telah menjual beberapa pound buah cherri kepada seorang asing dengan harga beberapa sen dollar. Gadis itu berpikir bahwa adalah beruntung jika ia menaruh gelang emasnya ke dalam bakul buah cherri itu supaya berat bakulnya bertambah, dan ia dapat memperoleh lebih banyak uang karenanya. Anak ini gembira meluap-luap dengan hasil penjualannya yang dikira sangat bijaksana itu, ia berlari ke dalam rumah, dan dengan penuh bahagia mengatakan kepada ibunya, bahwa ia telah memperoleh lebih banyak uang daripada jumlah yang biasanya dijual untuk cherrinya karena ia telah memasukkan gelang emas itu bersama-sama dengan buah-buah cherri. Pada pihak anak kecil itu, ini adalah suatu peningkatan yang besar, dan suatu perbuatan yang bijaksana, tetapi bagi si ibu yang mengetahui perhiasan yang mahal itu telah diberikan begitu saja, adalah suatu kekecewaan yang besar sekali.
Kebanggaan gereja karena apa yang disebut pertumbuhan jumlah keanggotaan yang begitu hebat adalah sama benarnya seperti yang disangka oleh kenaikan harga buah cherri yang dijual oleh anak gadis kecil itu. Marilah kita menghitung berapa harga yang sudah kita bayar untuk keuntungan kecil dalam keanggotaan. Kita akan mencoba membuktikan, bahwa anak-anak yang lahir dalam sidang dalam empat tahun yang lalu (kalau saja mereka itu ada diselamatkan dalam sidang), maka kenaikan jumlah keanggotaan yang hanya 48.000 lebih itu, sudah seharusnya lebih dari dua kali, walaupun tanpa seorang pun yang berasal dari luar sidang ditambahkan kepada jumlah kenaikan. Jika ini benar, maka lebih dari separuh anak-anak yang lahir dalam sidang telah hilang di dunia, walaupun sekiranya keseluruhan kenaikan dari anggota-anggota baru itu adalah anak-anak dari sidang sendiri. Tetapi jika jumlah kenaikan ini bukan seluruhnya berasal dari dalam sidang, maka jelas sebagian besar anak-anak dari sidang sendiri telah hilang, dan ini akan berarti, bahwa kita telah menukar batu-batu permata kita (anak-anak) dengan hanya sejumlah kecil orang-orang bertobat dari tanah-tanah kekapiran; sama seperti gadis kecil itu telah menukarkan gelang emasnya dengan hanya sekedar tambahan berat bagi buah-buah cherrinya.
Betapa menyedihkan jika dipikirkan, yaitu kehilangan anak sendiri sampai berjumlah lebih dari 97.000 orang, dengan suatu perbelanjaan yang hampir mencapai 165.000.000 dollar dalam masa empat tahun, untuk hanya membawa masuk sejumlah anak-anak dari dunia ke dalam sidang. Jika disadari dengan benar, maka kesedihannya adalah hampir-hampir tak terpikulkan. Bayangkan betapa besarnya kehidupan yang lenyap sedemikian ini, betapa besarnya pengorbanan dan usaha selama empat tahun. Tetapi bagian yang terburuk daripadanya ialah bahwa gantinya menangis kita malahan merasa sombong karenanya, dan oleh sebab inilah sedikit sekali harapan untuk dapat mengobati luka besar yang ada. Salahkah jika dikatakan bahwa orang-orang Laodikea itu buta dan tidur sementara mereka menyangka dirinya kaya dan telah bertambah kekayaannya? Sekarang kami akan mengemukakan bukti supaya yang dituduhkan di sini benar.
Peningkatan jumlah keanggotaan dalam empat tahun terakhir hanya sedikit di atas 19 persen. Ini akan berarti bahwa sebuah gereja yang beranggota 200 orang akan menghasilkan anak sedikit kurang dari sepuluh orang setahun, atau kira-kira 30 orang setiap empat tahun. Perkiraan ini adalah cukup rendah, dari sebuah gereja yang anggotanya kebanyakan terdiri dari wanita seperti halnya gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Sebagai contoh kita akan mempertimbangkan gereja Exposition Park di Los Angeles, California. Jumlah keanggotaan dari gereja ini pada waktu ini adalah kira-kira 230 orang. Kira-kira 30 dari anggota-anggotanya adalah jauh terpencil tempat tinggalnya dan jarang sekali menghadiri acara-acara gereja pada hari Sabat. Jadi kita akan memikirkan hanya 200 anggotanya yang secara teratur menghadiri acara-acara Sabat.
Kenaikan jumlah keanggotaan gereja dalam empat tahun terakhir adalah sedikit di atas 19 persen. Oleh sebab itu sebuah gereja menurut ukuran yang disebut di atas akan memberikan tambahan anak-anak kira-kira 39 orang dalam empat tahun atau memiliki kira-kira 39 anak yang berumur di antara dua dan enam tahun untuk memenuhi jumlah kenaikan yang telah kami buat. Kelas taman kanak-kanak dalam Sekolah Sabat dari gereja yang disebut di atas menerima anak-anak dari umur dua tahun sampai dengan tujuh tahun. Jadi jarak waktu yang ada lima tahun, bukan empat tahun.
Angka-angka untuk menggenapi kenaikan jumlah keanggotaan itu sesungguhnya kurang dari sepuluh setiap tahun dari umur yang sama. Oleh karena itu dalam jarak waktu lima tahun jumlah anak-anak dari umur yang sama itu tidak akan melebihi 49 di taman kanak-kanak dari Sekolah Sabat kalau saja setiap anak dari umur yang sama itu menghadiri bagian lembaga ini yang disebut tadi. Pada gereja yang dimaksud ini, hanya kira-kira setengah dari keanggotaan gereja yang menghadiri Sekolah Sabat, sebaliknya setengah bagian lainnya mungkin hanya hadir pada acara khotbah, maka jika para orangtuanya tidak hadir, anak-anak tentunya juga tidak hadir. Oleh sebab itu tak dapat tiada anak-anak yang berumur dua sampai dengan tujuh tahun yang menghadiri bagian taman kanak-kanak dari Sekolah Sabat akan kurang dari setengah. Setengah dari anak-anak dalam batas umur taman kanak-kanak akan berjumlah kurang dari dua puluh lima untuk menggenapi kenaikan persentase dan jumlah keanggotaan dalam masa empat tahun. Jumlah anak-anak dalam lembaga tersebut tadi yang menghadiri departemen taman kanak-kanak dari Sekolah Sabat adalah kira-kira 35. Jumlah yang diperlukan untuk menggenapi angka yang disebutkan adalah kurang dari 25. Oleh karena itu ada 10 angka di atas angka yang diperkirakan. Angka-angka ini membuktikan bahwa persentase anak-anak yang lahir dalam setiap empat tahun dalam gereja ini adalah tidak kurang dari 35 persen dari jumlah keanggotaan. Oleh sebab itu, kalau saja semua anak-anak anggota gereja yang lahir setiap empat tahun dapat diselamatkan dalam gereja, tanpa suatu usaha penginjilan apapun bagi orang-orang yang bertobat dari luar, maka peningkatan dalam empat tahun yang lalu sudah akan mencapai 35 persen, dan bukan 19 persen. Tetapi kenyataannya adalah, bahwa persentase kelahiran anak di Amerika Serikat adalah lebih kecil daripada di tempat-tempat lain. Jika di dalam keluarga Amerika terdapat satu anak, maka akan terdapat tiga atau lebih anak-anak di dalam keluarga negeri-negeri asing lainnya. Oleh sebab itu anak-anak anggota yang lahir setiap empat tahun adalah sedikit lebih tinggi daripada dua kali kenaikan jumlah keanggotaan untuk periode waktu yang sama.
Di mana kita berhasil memperoleh 48.567 anggota baru, maka anak-anak anggota yang lahir sudah akan jauh melebihi 97.000 orang, dan bahwa di atas angka ini sudah akan diperhatikan juga orang-orang yang dikatakan meninggal dan beberapa yang dikecualikan. (Telah diperkirakan orang-orang yang dinyatakan mati dalam empat tahun yang sama hanya kira-kira 3.500). Jadi kita mendapat bukti bahwa “anak-anak domba” yang telah Allah karuniakan kepada umat ini untuk dipeliharakan bagi-Nya telah hilang di dalam dunia (ditelan oleh musuh), dan tidak seorangpun yang menghiraukan. Tidak terdapat susah ataupun sedih di dalam perkemahan Israel, bahkan sebaliknya terdapat pesta pora dan kegembiraan dan kesombongan dalam keadaan buta.
“Di manakah sekarang segala domba yang sudah diberikan kepadamu, yaitu kawanan dombamu yang indah-indah itu? Apakah yang akan kamu jawab apabila Ia akan menghukum kamu kelak? Karena kamu sendiri telah mengajarkan mereka itu menjadi raja-raja, dan sebagai pemimpin atas kamu; tidakkah akan datang atasmu kesakitan seperti akan perempuan yang hendak beranak?” Yeremiah 13 : 20, 21. “Dia yang hidup itu, yang hidup itu, ia akan memuji-muji dikau, seperti yang kulakukan sekarang ini; bahwa bapa akan memaklumkan kebenaran-Mu kepada anak-anak.“ Yesaya 38 : 19. “Supaya generasi yang akan datang dapat mengetahui, yaitu anak-anak yang akan lahir kemudian; yang akan bangkit dan menceriterakan mereka itu kepada anak-anaknya.” Mazmur 78 : 6. “Mereka yang kenyang itu menyewakan dirinya untuk memperoleh makanan, dan mereka yang lapar sekarang beristirahat; demikianlah bahwa orang mandul melahirkan tujuh anak, dan dia yang memiliki banyak anak akan menjadi lemah.” 1 Samuel 2 : 5. Kiranya Allah menolong umat-Nya dalam hari besar kesesatan sekarang ini di mana musuh yang cerdik itu sedang mencoba untuk menyesatkan juga orang-orang pilihan sekalipun.
JAWABAN TERHADAP ARGUMENTASI
DARI ORANG INDIAN DI ATAS
“Berusahalah menghadapkan dirimu berkenan kepada Allah, sebagai seorang pekerja yang tidak perlu malu yang membagikan firman kebenaran itu dengan sebenarnya.” 2 Timotius 2 : 15. “Tetapi kuduskan Tuhan Allah di dalam hatimu; dan bersedialah selalu untuk memberi jawaban kepada setiap orang yang menanyakan kamu tentang alasan dari harapan yang ada di dalam kamu dengan lemah lembut dan hormat.” 1 Petrus 3 : 15. Perintah yang terdapat di dalam Alkitab adalah bahwa orang Kristen harus menyelidiki, dan bahwa ia juga harus memberi jawaban kepada setiap orang. Orang Indian ini merupakan salah seorang dari “setiap orang” itu, yang menurut Alkitab harus terdapat suatu jalan keluar, dan adalah kewajiban dari orang Kristen untuk memberikan kepadanya suatu jawaban dengan lemah lembut dan hormat.
“Karena katamu di dalam hatimu, ‘Aku hendak naik ke langit, aku hendak meninggikan tahtaku di atas segala bintang Allah, aku hendak duduk juga di atas gunung dari perhimpunan itu pada sebelah utara.” Yesaya 14 : 13. Lucifer bermaksud naik sampai ke sebelah utara karena di sanalah terdapat tahta Allah. Pemazmur mengatakan : “Adapun gunung Sion itu elok kedudukannya, kesukaan bagi seluruh bumi, pada pihak utaranya ada negeri dari Raja yang besar.” Mazmur 48 : 2.
Tahta Allah berada di sebelah utara, Seseorang boleh saja menunjuk ke arah utara pada setiap saat dari setiap tempat di bumi, maka ujung akhir dari setiap garis penglihatan akan bertemu pada titik yang sama. Kalau saja orang yang disebut Kristen itu telah menunjuk ke arah utara, maka jawabannya sudah akan tepat dan sesuai dengan Alkitab, dengan demikian baik kebingungan maupun cemeti dapat dihindari. Menunjuk ke arah utara tidaklah berarti, bahwa sorga itu terdapat di sesuatu tempat di sudut utara dari angkasa luas dari badan-badan bintang, karena kita paham bahwa tahta Allah itu berada pada pusat dari alam semesta.
Kedudukan poros bumi adalah miring dalam suatu arah miring yang sesuai dengan orbitnya. Jika kita menunjuk kepada sesuatu arah yang lain dari utara atau selatan pada setiap saat, maka ia itu adalah timur atau barat. Pada siang hari, dengan menunjuk kepada setiap arah (terkecuali dengan poros dari bumi) kita sedang menunjuk ke arah timur (matahari), dan pada malam hari ke arah barat, tanpa arah yang tertentu ke dalam angkasa. Menunjuk ke matahari adalah timur; berlawanan arah terhadap matahari ialah barat, ini berlaku hanya pada tata surya kita, tetapi arah utara itu berhubungan dengan pusat dari alam semesta.
Tidak ada sesuatu perkara sedemikian ini yang naik turun di dalam angkasa. Satu-satunya perkara yang dapat menentukan naik ialah pusat penarikan (tahta Allah); turun (atau selatan) adalah pada arah yang berlawanan dari tahta Allah, yaitu (ruang angkasa yang luas). Pusat dari penarikan itu adalah dikelilingi oleh kepulauan alam-alam semesta. Poros pada setiap kepulauan alam semesta (atau matahari-matahari, planet-planet, dan dunia-dunia) semuanya menunjuk kepada satu pusat penarikan (tahta Allah). Pusat pemerintahan yang besar dan tertinggi ini berdiri sebagai puncak yang tertinggi pada sebuah gunung yang besar yang dikelilingi oleh semua yang diciptakan, masing-masingnya menggantung pada suatu tenaga (rantai) yang tidak terlihat yang terikat pada porosnya sebelah utara sama dengan bandulan lonceng yang bergantung pada sebuah lonceng yang besar.
BAGAIMANA ORANG-ORANG KRISTEN
DAPAT SAMPAI KE SORGA JIKA JARAKNYA ADALAH SEDEMIKIAN JAUH?
Kecepatan yang tertinggi di bumi yang dikenal oleh ilmu pengetahuan modern pada waktu ini adalah cahaya, yang dapat menempuh kecepatan, 186.284 mil per detik. Jika seseorang hendak terbang dengan menggunakan sayap-sayap cahaya menuju ke gugusan bintang Orion yang besar itu, maka dia harus menghabiskan waktu 600 tahun untuk mencapai keindahan yang sangat jauh itu di dalam segala langit yang telah menarik perhatian yang mendalam dari ilmu pengetahuan modern. Mengutip dari buku Early Writings, halaman 41 kita baca sebagai berikut : “Lapisan udara terpecah dua lalu menggulung ke belakang, kemudian kami dapat memandang melalui angkasa yang terbuka ke dalam Orion, dari mana datang suara Allah. Kota suci akan turun melalui angkasa yang terbuka itu.” Kalau memang kota suci itu akan datang melalui angkasa yang terbuka itu, maka kita dapat memperkirakan bahwa angkasa terbuka yang mulia itu di Orion adalah jalan keluar yang menuju jalan raya yang panjang tak henti-hentinya sampai ke sorga (tahta Allah). Tetapi bayangkanlah betapa jauh jaraknya sampai ke jalan keluar yang terindah ini. Jika ia itu memakan waktu 600 tahun cahaya untuk sampai ke jalan masuk yang menuju ke jalan raya yang sangat jauh itu, maka kita harus bertanya kepada diri sendiri, Berapa banyak tahun cahaya yang diperlukan untuk mencapai ujung seberang sana dari jalan raya samawi itu sampai ke kota dari Raja Besar yang berada di sebelah utara itu?
Kita orang-orang yang fana tidak dapat memberikan jawaban yang langsung untuk pertanyaan yang besar ini. Kita hanya dapat mengatakan bahwa jarak dari bumi sampai ke pusat alam semesta (tahta Allah) adalah demikian jauh sehingga kita sebagai mahluk-mahluk yang serba terbatas hanya dapat berdiri terpesona. Kita terheran-heran karena sukar untuk menghitung-hitung jumlah mil jarak, ataupun jumlah tahun cahaya yang harus ditempuh. Tetapi jika jarak itu adalah sedemikian jauhnya di luar kemampuan pengetahuan manusia, maka kita, seperti halnya orang Indian yang dibicarakan di depan, akan juga bertanya : Bagaimanakah orang-orang Kristen akan dapat sampai ke sorga? Andaikata (kereta) ajaib yang besar yang membawa orang-orang tebusan itu akan bergerak dengan kecepatan cahaya yang hebat, yang melintas 186.000 mil per detik, maka ia itu akan menghabiskan sebagian besar masa kekekalan hanya untuk sampai ke kota dari Raja Besar itu (sorga).
Di sini kita akan melihat apa yang kita anggap sebagai suatu kecepatan yang hebat sekali. Sorga menilainya masih sangat lambat. Sebagai contoh, kita akan melihat kepada Yesus setelah kebangkitan-Nya. Adalah Mariam yang pertama sekali menjumpai-Nya. Sementara ia hendak menjamah Tuhannya, maka kata Yesus kepadanya, “Mariam, janganlah menyentuh Aku; karena Aku belum pergi naik kepada Bapa-Ku.” Yahya 20 : 17. Delapan hari kemudian Yesus kembali muncul terlihat kepada murid-murid-Nya. “Lalu kata-Nya kepada Thomas, ‘dekatlah ke mari jarimu, ……… dan masukkanlah jari itu ke dalam lambung-Ku; dan jangan lagi ragu-ragu, melainkan percayalah.'” Ayat 27. Jika Yesus tidak mengijinkan Mariam menyentuh diri-Nya karena Ia belum kembali kepada Bapa-Nya setelah kebangkitan-Nya itu, maka janganlah kita menyangka bahwa Ia akan mau mengijinkan Thomas memasukkan jarinya ke dalam lambung-Nya kalau saja Ia belum juga menghadap Bapa-Nya di dalam sorga. Yesus dalam hanya seminggu atau kurang telah membuat satu perjalanan pulang pergi antara bumi dan sorga.
Andaikata orang Indian ini ingin pergi ke sorga, dan ia memilih untuk menumpang pada sayap-sayap cahaya. Berangkat pada hari yang sama Kristus bangkit, ia menjelajahi angkasa pada kecepatan 186.000 mil perdetik, maka ia masih akan berada dalam perjalanan, sedangkan Yesus ternyata sudah kembali. Lebih dari itu perlu juga diketahui, bahwa gugusan bintang di mana kita berada, garis tengahnya adalah sejauh 300.000 tahun cahaya. Oleh sebab itu ia masih akan berada di dalam batas-batas kota dari gugusan bintang itu sendiri. Seorang penulis tertentu berbicara mengenai pusat dari alam semesta (tahta Allah), ia telah menggambarkan jarak ini dengan kata-kata sebagai berikut : “Tetapi pemecahan rahasia mengenai jarak antara bumi dan pusat dari semua pusat itu ” yaitu titik yang terjauh di dalam angkasa yang merupakan pusat dari gaya berat bagi keseluruhan sepuluh ribuan bintang-bintang – akan harus menunggu lengkapnya penyelidikan gugusan bintang kita yang akan memakan waktu antara sepuluh sampai lima belas tahun atau lebih; bahkan ia itu mungkin sekali tidak akan pernah terpecahkan.”
Kecepatan cahaya semuanya merupakan suatu kecepatan yang terlalu lambat bagi mahluk-mahluk sorga untuk merentangkan alam semesta Allah yang luas. Daniel merasa perlu lalu mempersembahkan suatu doa kepada Allahnya yang tercatat di dalam Daniel 9 : 4 – 19. Doa yang singkat ini yang terdiri dari hanya lima belas ayat dapat dibaca kurang dari lima menit, tetapi kita dapat perkirakan bahwa ia adalah sangat berhati-hati dalam doanya dan mengambil waktunya; barangkali sepuluh atau bahkan dua puluh menit. Mengutip catatan dari Daniel sendiri yang mengatakan : “Maka sementara lagi aku berkata-kata dan berdoa ………… Jibrail yang telah kulihat dalam khayal dahulu itu disuruh terbang dengan segera dan menyentuh aku ………lalu mengatakan, Hai Daniel, …….. pada permulaan doamu keluarlah perintah, maka sekarang aku datang untuk menunjukkan kepadamu.” Daniel 9 : 20 – 23. Di sini terdapat suatu catatan mengenai suatu kecepatan yang sama sekali di luar kemampuan pengetahuan manusia. Doa yang dinaikkan ke sorga dan malaikat yang turun ke bumi ini telah terlaksana dalam kurang dari dua puluh menit. Hanya sorga yang tahu bagaimana seorang malaikat dapat menempuh jarak yang sedemikian besarnya yang tak terbilang jauhnya itu dalam hanya beberapa menit. Tidak akan ada kekacauan, kesulitan, ataupun sesuatu keterlambatan apapun pada perjalanan yang termulia itu setelah orang-orang Kristen sekali memulai pada jalan itu. Tetapi kita tentunya terlalu lambat memulai, maka itulah satu-satunya persoalan kita yang harus kita pecahkan mengenai jarak dan perjalanan dari bumi ke sorga.
* * *
267 total, 1 views today