<< Go Back
BAGAN RINGKASAN
PENJELASAN MENGENAI CONTOH-CONTOH
“Maksud dan tujuan pada bagan ini (pada halaman berikutnya) ialah untuk menjumlahkan kedua pelajaran (reformasi dan mereka yang 144.000 itu). Melalui bagan ini kita akan melihat suatu kesamaan yang tepat dari hal apa yang telah diajarkan di dalam penerbitan ini. Ia juga memungkinkan kita untuk memeriksa akan pokok masalah yang maha penting ini. Allah yang adalah demikian rupa memperhatikan kepentingan umat-Nya mengungkapkan kebenaran-Nya kepada umat-Nya, Ia telah membuatkan gambar-gambar yang sangat indah mengenai peristiwa-peristiwa sejarah. Bukti tentang kasih-Nya yang kekal bagi Israel, pilihan-Nya, yaitu buah-buah pertama dari hasil penuaian-Nya. “Allah dari Yakub” untuk beribu-ribu tahun sebelumnya telah membentangkan rencana-rencana-Nya untuk disampaikan kepada umat-Nya suatu seni sentuhan Ilahi dalam suatu keindahan yang sempurna.
Pemazmur mengatakan : “Allah yang maha kuasa, yaitu Tuhan, telah berbicara dan memanggil bumi sejak dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Dari dalam Sion, kesempurnaan keelokan, Allah telah menyinarkan. Allah kita akan datang, dan Ia tidak akan berdiam diri-Nya; suatu api akan menghanguskan di hadapan-Nya, maka akan ada angin ribut yang menderu-deru sekeliling-Nya. Ia akan berseru kepada segala langit dari atas, dan kepada bumi, agar Ia dapat mengadili umat-Nya. Himpunkanlah semua umat kesucian-Ku bersama-sama kepada-Ku; mereka yang telah meneguhkan suatu perjanjian dengan Aku oleh korban. Maka segala langit akan menyatakan keadilan-Nya; karena Allah sendiri adalah hakim. Selah. Dengarkanlah, hai umat-Ku, maka Aku akan membuktikan melawan kamu; Akulah Allah, bahkan Akulah Allahmu.” Mazmur 50 : 1 – 7.
WASIAT LAMA (BAGIAN KEDUA)
Berbicara mengenai bagian kedua di dalam bagan ringkasan, yang berjudul “Contoh-Contoh Kepala Suku” adalah bagian yang melahirkan para kepala suku (karena alasan inilah telah kami berikan kepadanya judul itu) yang telah diurapi Allah menjadi bagaikan monumen-monumen, dan seolah-olah tonggak-tonggak pertanda, dan teladan-teladan bagi sidang-Nya dalam waktu mereka yang telah ditentukan, untuk menggenapi maksud Ilahi. Monumen-monumen? Ya, bahkan lebih dari monumen. Suara-suara mereka bergemuruh secara bergema, dan kembali bergema berulang-ulang, dan terus maju sepanjang zaman, dan dalam sejarah kita sendiri semuanya itu terdengar lebih keras lagi.
Bagian ketiga, berjudul “Contoh-Contoh Upacara Bayangan”, ialah bagian yang oleh upacara Tabernakel dalam kaitannya dengan kaabah, telah memberikan kepada kita simbol-simbol mengenai pelajaran-pelajaran yang tepat dan tak ternilai harganya. Walaupun semuanya itu berasal dari berabad-abad yang lalu, lagu-lagu keselamatannya yang manis itu dari kasih Bapa, yang maju terus sepanjang jalan masuk pada keturunan manusia, sampai mencapai sejarah kita sendiri tanpa kehilangan satupun bunyi nootnya. Simbol-simbol ketentuan Ilahi ini akan mengungkapkan Sumber Pengasih itu kepada keluarga manusia dalam segala zaman.
Benar, kita telah sampai kepada suatu zaman dari pengetahuan yang luas, tetapi tampaknya itu hanya merupakan hal yang kurang penting, dan amat sedikit di dalam pengetahuan Dia dari mana segala berkat datang. Dalam kepintaran, pengetahuan, kesehatan, dan kekuatan untuk menyelesaikan perkara-perkara yang besar. Kalau saja umat Allah tidak jatuh dalam hal mengantuk dan permainan tidur-tiduran, maka banyak dari simbol-simbol dan contoh-contoh kuno ini berikut maksudnya yang sebenarnya yang sangat penting bagi sidang Allah sudah akan diungkapkan jauh di masa lalu. Banyak yang baik sudah akan dapat diselesaikan dan berkat-berkat yang berasal dari pengetahuan yang sedemikian ini tak dapat diperkirakan. Sementara dunia maju pesat dalam pengetahuan manusia dan rencana-rencana peralatan yang jahat, umat Allah sama sekali tidak mencapai kemajuan berarti bagi yang lebih baik dalam setiap garis perjuangannya. Bertahun-tahun lamanya kita terus mundur meninggalkan Dia yaitu Sumber dari semua hikmah kepintaran yang benar.
WASIAT LAMA (BAGIAN KETIGA)
Contoh-contoh yang ditentukan dalam bagian kedua tak lama kemudian mulai menemukan contoh-contoh saingannya segera setelah pergerakan exodus itu membuka jalan kepada bagian ketiga. Malam paskah itu telah melahirkan bagian ini (mengenai contoh-contoh upacara bayangan). Hagar (contoh) menemui contoh saingannya yang telah dirayakan dan diserahkan dengan demonstrasi-demonstrasi besar, tanda-tanda, dan keajaiban-keajaiban. Paulus mengatakan di dalam Galati 4 : 25: “Untuk ini Hagar ialah gunung Sinai di tanah Palestina.” Demikianlah Hagar menjadi ibu simbolis dari sidang, dengan Ibrahim, yaitu ayah secara daging, dan Ishmael, simbol dari anak-anak keturunan Ibrahim. Ibu, ayah, dan anak, adalah contoh-contoh dari Israel badani (simbol-simbolnya tepat, bukan?) Demikianlah, tiga dari contoh-contoh yang berasal dari bagian kedua menemukan contoh-contoh saingannya di dalam bagian ketiga.
Sementara domba paskah itu tunduk kepada Hagar, (simbol dari sidang di bawah perekonomian Yahudi), ia itu juga merayakan permulaan dari upacara bayangan, dengan demikian bagian ketiga menjadi ibu dari contoh-contoh bayangan. Contoh-contoh itu sendiri adalah bukan objek yang sebenarnya, bahkan tidak lebih dari hanya sebuah gambar, tetapi ia itu adalah sebuah lambang kiasan yang menggambarkan suatu kenyataan yang tidak mungkin salah, yaitu objek yang dimaksudkan. Domba paskah adalah sebuah contoh yang tepat bagi “Anak Domba Allah, yang membuang dosa-dosa dunia”. (Yahya 1 : 29).
Sebagaimana bagian mengenai bayang-bayangan (bagian ketiga) telah dimulai dengan anak domba paskah sebagai contoh, maka ia itupun akan berakhir dengan contoh saingannya. Sebagaimana contoh menemukan contoh saingannya, demikian kata rasul itu, “karena Kristus paskah kita telah dikorbankan bagi kita” (1 Korinthi 5 : 7), dengan demikian pemerintahan Hagar sebagai simbol dari sidang contoh (Israel badani) berakhir pada salib di Golgotha. Tersingkirnya sidang Wasiat Lama berikut anak-anaknya dilambangkan juga di dalam bagian kedua. Mengutip Galati 4 : 29 – 31 mengatakan : “Tetapi seperti halnya di masa lalu dia yang lahir menurut kehendak daging itu telah menganiaya orang yang lahir dari Roh, maka demikian juga halnya di waktu ini. Tetapi apakah yang dikatakan firman? Buangkanlah hamba sahaya perempuan itu berikut anaknya; karena anak dari hamba sahaya itu tidak akan menjadi pewaris bersama-sama dengan anak dari wanita merdeka itu. Dengan demikian, Saudara-saudaraku, kita adalah bukan anak-anak dari hamba sahaya perempuan itu, melainkan dari wanita yang merdeka.”
Ternyata bahwa keselamatan juga dihotbahkan dalam contoh-contoh seperti halnya dengan kata-kata. Ada sebuah contoh bagi setiap peristiwa dan perubahan dari sidang dalam kaitannya dengan Injil Kristus. Akhir dari semua contoh ini mengakhiri semua yang bersifat lambang, lalu dimulai dengan periode contoh saingan di mana setiap contoh harus menemukan contoh saingannya.
Sementara asal-usul keturunan dari sidang Wasiat Lama adalah “kelahiran secara jasmani”, maka asal-usul keturunan dari sidang Wasiat Baru adalah dari kelahiran secara rohani, maka sebab itu Sarah telah menjadi simbol dari seluruh periode contoh saingan. Paulus dalan tulisannya kepada sidang mengatakan : “Karena ada tertulis, Bersukacitalah, hai kamu yang mandul yang tidak beranak; bertempik soraklah kamu yang tidak merasai sakit untuk beranak; karena wanita yang sunyi itu lebih banyak anaknya daripada dia yang bersuami.” Ibrahim adalah suami, dan ia adalah seorang ayah rohani di bumi, bukan seorang ayah jasmani. Karena ada tiga bagian simbolis sebelum Kristus, maka akan ada juga tiga bagian simbolis saingannya sesudah Kristus. Anak-anak Ibrahim yang berasal dari Sarah (Ishak dan Yakub), mereka dilahirkan sesuai perjanjian, dan merupakan simbol-simbol yang cocok bagi sidang Wasiat Baru.
WASIAT BARU (BAGIAN PERTAMA)
Karena Ishak adalah anak sulung “yang lahir dari Roh”, maka dengan sendirinya ia harus mewakili bagian pertama, dimulai pada salib Kristus. Mengutip kata-kata Paulus yang mengatakan : “Sekarang kita, Saudara-Saudaraku, seperti halnya Ishak, kita adalah anak-anak perjanjian.“ Galati 4 : 28. Jadi, Ishak mewakili bagian yang dimulai sejak salib Kristus sampai kepada tahun 1844, karena sebelumnya belum ada panggilan yang lain. Permulaan dari setiap bagian sebelumnya demikian pula penutupnya ditandai dengan suatu peristiwa penting; demikian pula halnya dengan penutupan dari bagian yang diwakili oleh Ishak. Tahun 1844 adalah satu-satunya waktu yang cocok bagi bagian itu untuk berlalu dan diganti dengan bagian kedua, di mana pehukuman dimulai di dalam kaabah yang di sorga. Ternyata gulungan surat harus membuka, dan kembali contoh akan menemukan contoh saingannya.
WASIAT BARU (BAGIAN KEDUA)
Yakub, sebagai anak dari Ishak dengan sendirinya datang menyusul. Jadi, Yakub adalah simbol dari bagian kedua sesudah Kristus (sesuai yang diperlihatkan pada bagan) dimulai dalam tahun 1844. Tujuan dari sidang semenjak waktu itu ialah mengumpulkan mereka yang 144.000 itu. Karena Yakub adalah ayah dari dua belas suku bangsa Israel, — yaitu contoh; demikian itu pula ia adalah ayah dalam contoh dari contoh saingannya mereka itu (mereka 144.000 itu, – yang sebenarnya). Bagian yang diwakili oleh Yakub adalah satu-satunya periode simbolis yang cocok yang melahirkan mereka yang 144.000 itu. Segera setelah jumlah mereka ini terkumpul dan dimeteraikan, maka bagian tertentu ini akan berlalu dan diganti dengan bagian berikutnya.
Sebagaimana adanya suatu peristiwa penting mengikuti setiap bagian berikutnya (pada akhir dari bagian yang satu, dan dimulainya bagian yang lain), tak dapat tiada harus ada sesuatu yang tidak sedikit akibatnya yang akan menandai pergantian bagian ini di mana kita ada di dalamnya. Peristiwa yang penting itu tak lain adalah pembersihan sidang Allah, dan pemisahan lalang dari gandum. “Yesus mengatakan, “Biarkanlah keduanya bertumbuh bersama-sama sampai kepada masa penuaian.” Pemisahan itu akan menandai masa penuaian. Perhatikan kata “sampai”, yang berarti “sampai pada”. Masa yang sangat genting ini adalah bagi kelas yang satu (lalang), tetapi mulia bagi kelas yang lainnya (mereka yang 144.000 itu). Kita meninggalkan bagian yang diwakili oleh Yakub dan maju kepada bagian berikutnya.
WASIAT BARU (BAGIAN KETIGA)
Yesus mengatakan “dalam masa penuaian Aku akan mengatakan kepada para penuai, Kumpulkan dahulu olehmu lalang-lalang itu dan ikatkan semuanya berberkas-berkas untuk dibakar.” Oleh sebab itu lalang-lalang itu dikumpulkan mendahului penuaian itu, dan dibakar dalam masa penuaian (karena perhatikan, adanya awalan “dalam”). Tetapi kumpulkan gandum-gandum itu ke dalam lumbung-Ku.” Matius 13 : 30. Gandum melambangkan mereka yang 144.000 itu; “lumbung” adalah lambang dari keamanan. Rombongan yang mulia ini diselamatkan dan dilindungi. Setan tidak dapat melukai mereka. Mereka akan diangkat dan diobahkan tanpa merasakan kematian. Yahya melukiskan mereka itu sebagai “merupakan buah-buah pertama (dari hasil penuaian) bagi Allah dan Anak Domba.”
Lalang-lalang itu disingkirkan oleh lima orang yang membawa senjata-senjata yang membinasakan sesuai khayal nabi Yeheskiel. Inilah peristiwa itu yang menandai pergantian, dan menghasilkan sidang Allah dalam bagian masa kasihan yang terakhir (Israel), seperti yang terlihat pada bagan gambar.
Itulah Yakub, ayah dari dua belas suku bangsa itu, yang namanya telah dirubah menjadi Israel. Nama Yakub yang baru adalah simbol yang cocok dari bagian yang berjudul “Israel”. Jadi demikianlah kembali contoh menemukan contoh saingannya.
Itulah Yakub, yang dalam malam hari pada perjalanannya ke Padan-Aram telah bermimpi mengenai tangga yang besar yang telah sampai ke sorga dari bumi, dan “malaikat-malaikat Allah naik turun di atasnya”. Khayal ini adalah suatu gambaran mengenai “Hujan Akhir”, dan “Seruan Keras” dari pekabaran malaikat yang ketiga dalam masa penuaian. Tangga itu melambangkan Kristus; malaikat-malaikat melambangkan utusan-utusan; Allah Bapa berada pada ujung yang satu, dan Yakub berada pada ujung lainnya, yang berarti suatu hubungan lengkap antara sorga dengan bumi.
Walaupun lamanya dari bagian yang terakhir ini mengenai masa kasihan (yang berjudul Israel) adalah jauh lebih pendek daripada setiap periode sebelumnya, ia itu akan menjadi masa yang termulia bagi sidang Allah. Nabi Yesaya dalam memandang ke depan sampai kepada waktu ini, mengatakan : Jagalah, jagalah, kenakanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaian perhiasanmu, hai Yerusalem, kota suci; karena mulai sekarang tidak akan lagi masuk ke dalammu seorang kuluppun dan yang keji.” Belum pernah sebelumnya dari waktu yang dibicarakan ini sidang Allah dipeliharakan sedemikian rupa sehingga seluruhnya bebas dari orang-orang yang tidak bertobat dan tidak suci (lalang : orang kulup dan yang keji) di tengah-tengahnya, tetapi kini masanya telah tiba di mana Ia harus menyucikan sidang-Nya dan memeliharakannya sedemikian ini. Zepanya, dalam menunjuk kepada waktu yang dibicarakan ini mengatakan sebagai berikut : “Israel yang sisa tidak akan melakukan kejahatan, ataupun berbicara bohong.” Zepanya 3 : 13.
Selama masa “penuaian” ini (Seruan Keras), pekabaran malaikat yang ketiga akan menerobos sampai kepada bagian-bagian yang terpencil dari dunia yang terkutuk dosa ini. Yahya, dalam menunjuk kepada penuaian pengumpulan yang mulia ini, mengatakan : “Aku tampak, dan heran, bahwasanya ada suatu rombongan besar yang tak seorang pun dapat menghitungnya, berasal dari segala bangsa, dan suku-suku bangsa, dan umat, dan bahasa, berdiri di depan tahta itu, dan di depan Anak Domba, mereka berpakaian jubah-jubah putih dan pelepah kurma di dalam tangannya.” Wahyu 7 : 9. Allah “hendak menyelesaikan pekerjaan dan menyingkatkan waktunya dalam kebenaran.” Rum 9 : 28. Demikianlah sidang Allah akan dipersiapkan untuk menjumpai Tuhannya. Yesaya, dalam memandang ke depan kepada sidang ini yang sedang memantulkan “Keilahian”, mengatakan sebagai berikut : “Engkau akan juga menjadi sebuah mahkota kemuliaan di dalam tangan Tuhan, dan sebuah tengkuluk kerajaan di dalam tangan Allahmu.” Yesaya 62 : 3. Mulia adanya sidang Allah pada hari Tuhan itu.
Yahya, setelah melihat dalam khayal pekerjaan penyelesaian dari sidang, berakhirnya masa kasihan, dan pehukuman-pehukuman dari Allah dalam tujuh bela yang terakhir itu, lalu mengatakan : “Maka aku tampak sebuah tahta putih yang besar, dan Dia yang duduk di atasnya, dari wajah-Nya bumi dan sorga menyembunyikan diri, sehingga tidak terdapat tempat bagi mereka.” Wahyu 20 : 11.
WASIAT LAMA (BAGIAN PERTAMA)
MELKHIZEDEK, RAJA SALEM
Bagian pertama yang utama di dalam bagan berjudul “Mekhizedek” telah kami cadangkan sampai kini bagi pemberian penjelasan. Perhatikan dua bagian utama yang menyusul yang berjudul “Hagar” dan “Sarah” adalah bagian-bagian dari sejarah sidang dengan asal-usul keturunan di bumi, yang pertama adalah “berasal dari kehendak daging”, dan yang kedua “berasal dari kehendak Rohani”, oleh sebab itu, Hagar dan Sarah adalah simbol-simbol yang cocok bagi dua bagian yang utama ini, dengan Ibrahim sebagai ayah. Kedua bagian ini (“Hagar” dan “Sarah”) adalah tidak sama dengan bagian yang pertama (“Melkhizedek, Raja Salem”) yang sama sekali tidak memiliki sebutan-sebutan simbolis seperti yang lainnya. Ini adalah bagian dari sejarah sidang tanpa asal-usul keturunan simbolis di bumi.
Untuk memenuhi standard kesempurnaan Ilahi, baik dalam simbol-simbol maupun dalam bentuk-bentuk gambar bagi seluruh sejarah sidang Allah, Ia harus menyediakan suatu simbol yang cocok bagi bagian yang tertentu ini sama seperti yang telah disediakan-Nya bagi dua bagian yang berikutnya. Apapun juga simbolnya itu ia itu harus berupa jenis yang menunjukkan sejarah sidang tanpa asal-usul keturunan bumi ini.
Paulus memberitahukan kepada kita mengenai simbol yang cocok bagi bagian ini di dalam Iberani 7 : 1 – 3 sebagai berikut : “Karena Melkhizedek ini, yaitu raja Salem, dan iman dari Allah yang maha tinggi, ia telah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali dari membunuh raja-raja, maka ia telah memberkati Ibrahim; kepadanya juga Ibrahim telah memberikan seper-sepuluh bagian dari segala-galanya. Semula nama Melkhizedek telah diinterpretasikan Raja Keadilan, dan sesudah itu juga Raja dari Salem, yaitu Raja damai. Ia tidak berbapa, tidak beribu, dan tidak bersilsilah, tiada diketahui mengenai awal dan akhir hidupnya, tetapi ia telah dibuat serupa dengan Anak Allah; tetap tinggal sebagai imam selamanya.” Walaupun kita sebagai manusia-manusia fana tidak dapat mengerti bagaimana kehadiran orang ini “Melkhizedek, Raja Salem”, seharusnya benar bahwa ia adalah ”tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, tidak diketahui awal hidupnya maupun akhir kematiannya”, dengan demikian merupakan simbol yang cocok dari bagian sidang Allah itu. Kembali kita saksikan kesempurnaan Allah dalam simbol-simbol yang sempurna bagi seluruh sejarah sidang-Nya.
Segera sesudah dosa masuk pada mulanya terhadap para orangtua dari keluarga manusia, dan sebelum mereka itu diusir keluar dari rumah Eden mereka, rencana-rencana telah dibuat untuk kembali kepada rumah mereka yang semula tempat kekekalan itu yang juga telah diberitahukan kepada mereka maupun kepada ular itu. Semua rencana Allah yang sejak mulanya diresmikan ini dapat dipahami dengan lebih baik melalui penyelidikan terhadap berbagai campur tangan keilahian-Nya yang ajaib bagi keluarga manusia secara terus menerus sepanjang zaman seperti yang tergambar di dalam bagan ini.
Allah kita telah melaksanakan rencana-rencana-Nya sebelumnya yang bertujuan jauh tanpa sedikitpun terdapat penyimpangan sampai kepada hal-hal yang terkecil yang telah terperinci. Yesus mengatakan: “Inilah perkataan yang sudah Ku katakan kepadamu, tatkala Aku masih bersama-sama dengan kamu, bahwa semua perkara harus digenapi, yaitu yang tertulis di dalam hukum Musa dan di dalam kitab nabi-nabi, dan di dalam Mazmur, mengenai hal-Ku.” Lukas 24 : 44. Roh Allah telah memimpin penulis Mazmur untuk menuliskan kata-kata berikut ini:“Tuhan akan mengirimkan tongkat kekuatanmu dari dalam Sion : Memerintahlah kamu di tengah-tengah segala musuhmu. Tuhan telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal; bahwa engkaulah imam untuk selamanya semartabat dengan Melkhizedek.” Mazmur 110 : 2, 4.
Walaupun kita tidak dapat memahami hikmah pengetahuan tak terbatas sedemikian ini, hikmah ini telah memberikan kepada kita pengertian yang lebih baik tentang kasih Allah terhadap orang-orang berdosa, dan kekeliruan kita mengenai apa yang disebut pengetahuan manusia mengenai segala perkara. Bagi “Aku ada” yang kekal itu yang mendiami kekekalan, yang dihadapan-Nya kegelapan merupakan terang, dan perbatasan-perbatasan yang terjauh dalam angkasa merupakan alas kaki-Nya, yang melihat akhirat sejak dari permulaan dan yang baginya seribu tahun hanya selama kemarin, segala perkara adalah terbuka dan terselubung pada pemandangan-Nya.
Penulis Mazmur mengatakan : “Ke mana gerangan aku dapat pergi dari Roh-Mu, atau ke mana aku dapat lari dari hadirat-Mu? Jikalau kiranya aku naik ke langit, maka Engkau ada di sana. Jikalau kiranya aku merentangkan tempat tidurku di dalam neraka, bahwasanya Engkau ada di sana. Jikalau aku mengambil sayap fajar, lalu tinggal pada bagian-bagian lautan yang terjauh sekalipun, di sanapun tangan-Mu akan menyertai aku dan tangan kanan-Mu akan memegang aku. Jikalau kiranya kataku : Sesungguhnya kegelapan akan menudungi aku; maka bahkan malampun akan menjadi terang mengelilingi aku. Sesungguhnya kegelapan tidak dapat menyembunyikan apapun daripada-Mu, melainkan malampun akan bersinar-sinar bagaikan siang hari. Kegelapan maupun terang keduanya adalah sama saja bagi-Mu. Pengetahuan yang sedemikian ini adalah sangat mentaajubkan bagiku; ia itu adalah tinggi, aku tak dapat sampai kepadanya.” Mazmur 139 : 7 – 12, 6. Hikmah kebijaksanaan dan pengetahuan tentang yang tak terhingga itu adalah di luar kemampuan pengertian manusia yang terbatas. Segala keajaiban yang kita saksikan, dan semua peristiwa yang membuat sejarah dunia kita ini adalah hanya berupa salinan duplikat dari semua rencana (denah) yang di dalam sorga.
BAGAIMANA MEMERIKSA ISI YANG DISAJIKAN,
JIKA BENAR OTENTIK
“Siapakah di antara kamu yang hendak membangunkan sebuah menara, tiada terlebih dulu duduk menghitung-hitung berapa besar biayanya, apakah cukup dia untuk menyelesaikan-nya? Supaya jangan setelah dibuatkannya pondasinya, maka ia tak dapat menyelesaikannya, lalu segala orang yang melihat akan hal itu mulai mengolok-olok akan dia.” Lukas 14 : 28, 29. Pelajaran yang dapat diambil dari kata-kata firman ini ialah, bahwa orang yang tidak memeriksa akan rencana-rencana dan biaya-biayanya bukanlah orang yang bijaksana. Oleh sebab itu, adalah tidak salah bagi kita untuk mengira, bahwa Yesus menghendaki kita supaya memeriksa akan kebenaran-kebenaran Alkitab sebelum kita menerimanya sedemikian ini.
Karena Allah adalah tidak mungkin salah, maka semua perbuatan-Nya disebut “sempurna” bahkan sampai kepada “sebuah catatan atau sebuah sebutan”. Pernyataan ini memang benar, maka Ia sudah akan menyediakan suatu cara dengan mana kita dapat memeriksa dan memastikan kebenaran-Nya. Gambar bagan ini (halaman 339 yang merupakan ringkasan dari pekabaran yang dibawa oleh penerbitan ini, hendaknya mampu menceriterakan apakah telah dibuktikan benar atau tidak. Jika semua isinya 100 persen benar, maka kita harus menerimanya sebagai kebenaran milik Allah. Oleh semua siswa Alkitab, angka “tiga” dan angka “tujuh” diakui sebagai angka-angka Alkitab yang menentukan kebenaran-kebenaran Injil. Roh Nubuatan menyaksikan akan hal ini sama seperti yang disaksikan oleh Alkitab. “Karena ada tiga yang menjadi saksi di dalam sorga, yaitu Bapa, Firman, dan Rohulkudus; dan ketiganya ini adalah esa. Dan ada tiga yang menjadi saksi di bumi, yaitu Roh, dan air, dan darah; dan ketiganya ini sepakat menjadi satu.” 1 Yahya 5 : 7, 8.
“Dalam wahyu yang diberikan kepadanya telah diungkapkan gambaran demi gambaran mengenai perhatian yang mengerikan dalam pengalaman umat Allah, dan sejarah sidang telah diramalkan sampai kepada menjelang akhir sejarah dunia. Dalam berbagai gambar dan symbol, masalah-masalah penting yang luas telah disajikan kepada Yahya, yang harus dicatatnya, supaya umat Allah yang hidup di zamannya dan di zaman-zaman yang akan datang dapat memiliki suatu pengertian yang cerah mengenai bahaya-bahaya dan pertikaian-pertikaian yang ada di depan mereka.” Acts of the Apostles, halaman 583. Karena demikian halnya, maka kita akan menggunakan pengujian terhadap isi buku ini, seperti yang tergambar di dalam bagan.
Perhatian, bahwa ada “tiga” bagian utama dalam bagian ringkasan, yaitu : (1) Melkhizedek, iman dari Allah Yang Maha Tinggi; (2) Hagar; (3) Sarah. (I) Melkhizedek, imam dari Allah Yang Maha Tinggi; (II) keimamatan orang-orang Lewi; (III) keimamatan menurut urutan Melkhizedek. Oleh sebab itu, keimamatan yang satu bertalian dengan keimamatan yang lainnya. Sekarang hitunglah sub bagian-sub bagian dan masa kasihan baik pada sebelum tanda salib itu maupun sesudahnya. Dalam setiap pembagian kita mempunyai “tiga” sub bagian. Sekali lagi, hitunglah semua bagian baik pada sebelum tanda salib itu maupun pada sesudahnya, termasuk bela-bela itu, maka kita mempunyai angka “tujuh”, yang berarti akhir dunia.
Ijinkanlah kami mengundang perhatian anda untuk ketiga kali ini kepada contoh-contoh. I. Contoh-contoh dari para orangtua, yaitu Ibrahim (bapa); Hagar dan Sarah (ibu-ibu) membentuk angka “3”. II. Anak-anak, yaitu Ishmael, Ishak dan Yakub, membentuk angka “3”. III. Nama Yakub berubah menjadi Israel, Hagar dan Ishmael disuruh pergi kembali membentuk angka “3”. Ada juga suatu garis keempat dari angka-angka yang meminta perhatian anda. Nama “Ibrahim” berisikan “tujuh” huruf, yang berarti lengkap, atau seorang bapa bagi seluruh sejarah sidang yang akan datang. Ishmael juga memiliki “7” huruf; selesai, atau berakhir; yang berarti ia telah lewat; tidak ada seorang pun turunannya yang akan menggantikan dia.
Nama dari Ibrahim pada waktu ia dipanggil keluar dari Ur (sebelum Allah menambahkan dua huruf ekstra pada namanya — H dan A) dieja dengan lima huruf: (Abram). Puteranya, Ishak dan isteri-isterinya semuanya memiliki jumlah huruf yang sama pada nama-nama mereka. Dengan sendirinya timbul pertanyaan, mengapa lima? Mengapakah tidak tiga atau tujuh? Kalau saja nama mereka itu lebih atau kurang dari “5” hurufnya, maka gambaran itu sudah akan menjadi rusak. Mengapa? Sebab “7” huruf dari Ibrahim dan “5” huruf dari Hagar berjumlah seluruhnya “12”, yaitu lambang dari dua belas suku bangsa Israel secara badani. Sarah dan Ibrahim juga berjumlah “12”, yang berarti dua belas suku bangsa Israel secara rohani. Yang sama ini pun terus dipegang Ishak dan Yakub, juga berarti saling menyusul (yang satu akan menggantikan yang lainnya).
Israel dieja dengan enam huruf. Kalau saja nama ini berjumlah lebih atau kurang, maka ini akan merusak gambarannya. Mengapa? Sebab enam huruf itu menunjukkan bagian yang keenam, Israel yang sebenarnya (mereka yang 144.000 itu) dimeteraikan pada akhir dari bagian yang kelima. Kalau saja nama itu terdiri dari tujuh hurufnya, maka itu akan menunjukkan “berakhirnya masa kasihan”, dan bukan “permulaan dari penuaian”. Israel dalam masa penuaian akan memperoleh suatu nama yang baru dari mulut Tuhan sendiri. Bacalah Yesaya 62 : 2. Apapun bentuk nama itu nanti, kami yakin bahwa ia itu akan lengkap untuk menyelesaikan gambaran dari masa kasihan, sama seperti juga menunjukkan akhir dari semua umat tebusan, atau berakhirnya masa kasihan. Celakalah orang yang mungkin mengira bahwa semua perencanaan yang ajaib ini dalam keindahan kelengkapannya adalah hanya suatu kebetulan, atau sesuatu kejadian saja. Orang yang sedemikian itu sedang menyangkal akan Ahli Mekanisasi dari seluruh kejadian dunia. Ia sedang menaruh hormat kepada evolusi (kebetulan). Lihat bagan pada halaman 339.
Cara pemeriksaan kedua terhadap kebenaran adalah diberikan oleh Yesaya, nabi itu. “Akan torat dan kesaksian, jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, itu adalah karena tidak ada terang di dalam mereka.” Yesaya 8 : 20. Isi dari penerbitan ini bukan saja cocok sempurna dengan ayatnya, tetapi bahkan ia “meninggikan” torat dan kesaksiannya dan juga tulisan-tulisan dari Roh Nubuatan.
Cara pemeriksaan yang ketiga : Pekabaran yang dikemukakan di sini tidak membawakan sesuatu ajaran baru, ataupun bertentangan melawan ajaran-ajaran yang kita miliki, melainkan justru ajaran-ajaran yang sudah kita miliki itu diperluas olehnya dengan cara menunjukkan penting dan luasnya ajaran-ajaran itu. Juga tidak diserukannya bagi mendirikan suatu pergerakan yang baru, melainkan dibuktikan olehnya bahwa pergerakan yang sama ini akan bergabung ke dalam suatu pergerakan yang besar.
Sebagaimana Allah meramalkan semua pergerakan yang akan bangkit melawan sidang ataupun bagi sidang, Ia sudah akan menunjukkan pekabaran ini apakah benar atau salah. Ia meramalkan bahwa sesuatu pergerakan akan bangkit dan mengatakan bahwa sidang adalah “Babil”, dengan begitu Ia memberikan kepada kita amaran bahwa ia itu adalah salah. Bacalah Testimonies to Ministers, halaman 49, 53. Kembali Allah meramalkan bahwa beberapa orang akan datang dan menyebut dinas kependetaan sebagai “keimamatan yang palsu”, tetapi Allah mengamarkan kepada kita bahwa mereka itu bukan diutus oleh-Nya. Bacalah Testimonies to Ministers, halaman 51. Ia juga meramalkan bahwa beberapa orang akan memberitahukan “hari dan jam bagi kedatangan Kristus yang kedua kali”, dan sebagainya. Demikianlah Allah telah meramalkan kepada sidang sepanjang perjalanannya. Tidak ada satupun nubuatan yang dapat kita temukan yang bertentangan melawan pekabaran yang dikemukakan di dalam buku ini. Adalah tidak mungkin untuk menemukan tantangan, karena seluruh pekabaran adalah berasal dari Alkitab dan tulisan-tulisan Testimonies, dan diramalkan oleh keduanya.
Jika seseorang menyangka pekabaran bagi reformasi ini adalah salah, sementara ia tidak dapat menemukan nubuatan yang menentangnya, ini berarti mengatakan, bahwa Allah telah mengabaikan bahaya dan Ia telah lalai untuk mengungkapkan rencana-Nya. Oleh sebab itu, orang yang sedemikian ini tentunya bermaksud untuk mengatakan bahwa Allah hanya mengetahui sedikit dalam meramalkan hari depan. Tetapi kenyataannya adalah bahwa Allah mengetahui semuanya semenjak dari permulaan sampai kepada akhirnya. Dengan demikian, Ia mampu untuk mengemukakan suatu pekabaran amaran yang sedemikian ini kepada umat-Nya secara tertulis beribu-ribu tahun sebelumnya.
* * *
228 total, 1 views today