<< Go Back
MIKHA PASAL ENAM DAN TUJUH
NUBUATAN MENGENAI BUKU INI,
MASANYA YANG TEPAT BAGI
PENERBITANNYA
Pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalam jilid ini adalah pada mulanya diketik menjadi sebuah buku dalam bentuk naskah, yang diberi judul “Tongkat Gembala”. Tiga puluh tiga buah salinan naskah yang sedemikian ini telah diberikan kepada para pemimpin (persekutuan pendeta-pendeta) gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yaitu saudara-saudara yang berpengalaman, yaitu para pendeta dan para ketua dari conference-conference yang ada. Ini dilakukan untuk disesuaikan dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan kepada sidang melalui Roh Allah. Kami kutip dari Testimonies, jilid 5, halaman 293 yang mengatakan : “Ada seribu satu macam godaan yang menyamar siap menghadapi orang-orang yang memiliki terang kebenaran; maka satu-satunya yang aman bagi masing-masing kita ialah jangan menerima kebenaran baru apapun, atau interpretasi Alkitab baru apapun, tanpa terlebih dulu menyerahkannya kepada saudara-saudara yang berpengalaman. Bukakanlah ke hadapan mereka dalam roh mendidik dan rendah hati, disertai doa yang bersungguh-sungguh; maka jika mereka tidak melihat adanya terang di dalamnya, serahkanlah kepada keputusan mereka; karena ‘dalam perhimpunan para penasehat yang besar akan terjamin keamanan.'”
Walaupun isi dari buku ini tidak memperkenalkan ajaran-ajaran baru apapun atau interpretasi-interpretasi Injil baru apapun dari apa yang telah diterima oleh gereja dan telah diperkenankan secara Ilahi, namun pada hemat kami adalah lebih baik pertama sekali menyerahkan terang ini kepada pihak kependetaan.
Pelajaran-pelajaran ini telah diserahkan dalam bentuk naskah kepada para pemimpin pergerakan yang besar ini untuk pemeriksaan mereka sementara mereka berkumpul dalam suatu pertemuan General Conference yang diadakan di San Fransisco, California, tahun 1930. Ini telah diserahkan dengan permohonan yang sungguh-sungguh oleh penulis dari naskah tersebut. Dengan memohon kepada saudara-saudara kita yang kekasih itu untuk memeriksa isi dari bahan-bahan yang disebut tadi dengan sangat teliti, dengan doa yang sungguh-sungguh, dan iman dalam Dia yang pemurah dan yang lebih rindu agar kita mengetahui kebenaran tentang keselamatan kita dari yang kita sendiri ketahui; yaitu Dia yang akan mengungkapkan firman-Nya kepada semua anak-Nya dan menelanjangi kesalahan bagi kebaikan kedua belah pihak.
Permohonan ini disampaikan kepada hamba-hamba Allah dengan permintaan agar kiranya mereka dapat menentukan terang baru oleh kitab Allah yang berisikan segala kebenaran, dan apapun penemuan mereka atau maksud mereka dengan bahan tersebut, agar mereka menulis kepada kami dalam cara persaudaraan sebagai pencari-pencari terang. Ini telah mereka janjikan untuk dilaksanakan pada kesempatan mereka yang sedini mungkin, dengan dijaminkan bahwa apapun kebenaran atau kesalahan yang dapat mereka buktikan, baik melalui Alkitab ataupun melalui Roh Nubuatan, kami siap untuk menerimanya. Kami merasa yakin bahwa mereka sebagai gembala-gembala dari kawanan domba sudah akan bersungguh-sungguh untuk berbuat yang benar dalam takut akan Tuhan. Jika mereka menyangka bahwa kami telah terbawa ke dalam kekeliruan, maka kami berharap dari mereka sebagai pengawal-pengawal dari ahli waris milik Allah akan datang membantu kami oleh Firman Allah.
Semenjak dokumen naskah diserahkan dalam tangan mereka, maka pada waktu buku ini dicetak, lebih dari lima bulan telah berlalu. Kami kini merasa mereka mempunyai cukup waktu untuk sedikit-dikitnya menuliskan surat dan memberitahukan kepada kami beberapa hal mengenai naskah tulisan itu berikut isinya. Berlalunya waktu sekian lamanya adalah suatu kenyataan, bahwa saudara-saudara kita itu telah lalai melaksanakan janji mereka maupun kewajiban mereka. Terbukti para pendeta dari Allah ini dan para pemimpin gereja yang besar ini tak dapat tiada sudah melalaikan petunjuk-petunjuk yang berkenan dengan masalah-masalah seperti ini seperti yang telah diberikan kepada mereka oleh Roh Nubuatan. “Jika seorang saudara sedang mengajarkan yang salah, maka mereka yang berada pada kedudukan-kedudukan bertanggungjawab patut mengetahuinya; maka jika ia sedang mengajarkan kebenaran, maka mereka harus berdiri pada pihaknya. Kita semua hendaknya tahu apa yang sedang diajarkan di antara kita; karena jika itu adalah kebenaran, maka kita perlu mengetahuinya.” Testimonies to Ministers, halaman 110.
Kalau saja mereka itu setuju dengan persyaratan yang disebut di atas, melalui suatu penyelidikan yang bersungguh-sungguh terhadap dokumen naskah yang telah disampaikan kepada mereka, lalu menemukan kesalahan, maka kewajiban mereka ialah, sebagai wakil-wakil dari Dia yang telah meninggalkan sembilan puluh sembilan dan pergi mencarikan seekor domba yang sesat itu, supaya mengundang penulis naskah tersebut baik secara pribadi ataupun secara tertulis untuk berusaha menarik kembali orang yang bersalah itu. Mengutip Testimonies, jilid 6, halaman 21, 22 yang mengatakan : “Satu jiwa adalah jauh lebih berharga bagi sorga daripada seluruh kekayaan dunia, rumah-rumah, tanah-tanah, maupun uang.”
Di lain pihak, jika mereka tidak menemukan kesalahan, lalu juga menolak untuk memberitahukan maksud mereka, walaupun setelah dihimbau kedua kali dan ketiga kali kepada conference setempat kita itu, maka mungkin sekali karena mereka ingin menggenapi nubuatan yang berikut ini seperti yang terdapat di dalam Testimonies to Ministers, halaman 106, 107 yang berbunyi : “Tetapi berhati-hatilah menolak apa yang sesungguhnya kebenaran. Bahaya besar terdapat dengan umat kita ialah kerena bergantung pada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangannya. Mereka yang tidak terbiasa menyelidiki Alkitab itu sendiri bagi dirinya, atau menimbang-nimbang akan kenyataan, mereka menaruh kepercayaan kepada para pemimpin, lalu menerima saja keputusan-keputusan yang dibuat mereka; dan demikianlah banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang dikirim Allah kepada umat-Nya, kalau saja saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menerimanya.”
“Tidak seorangpun boleh mengatakan bahwa ia memiliki semua terang yang ada bagi umat Allah. Tuhan tidak akan membiarkan hal ini. Ia telah berfirman, ‘Telah Ku taruh di depanmu sebuah pintu yang terbuka, dan tak seorangpun dapat menutupnya.’ Bahkan kalaupun semua pemimpin kita kelak menolak terang kebenaran, pintu itu masih akan tetap terbuka. Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang akan memberikan kepada umat pekabaran bagi zaman ini…………..
“Andaikata salah seorang saudara memiliki suatu pandangan yang berbeda daripada pandanganmu, dan ia datang kepadamu, sambil meminta agar anda bersedia duduk bersamanya dan melakukan penyelidikan akan hal itu di dalam Alkitab; haruskah anda bangkit berdiri, dan dipenuhi dengan ketidak-percayaan, lalu mempersalahkan pendapat-pendapatnya, sambil menolak untuk memberikan kesempatan kepadanya untuk mengemukakan pendapatnya itu? Satu-satunya cara yang benar ialah duduklah bersama-sama sebagai orang-orang Kristen, lalu menyelidiki pendiriannya yang dikemukakan, dalam terang firman Allah, yang akan mengungkapkan kebenaran dan membuka kesalahan. Mentertawakan pendapat-pendapatnya tidak akan melemahkan pendiriannya sedikitpun walaupun itu salah, ataupun menguatkan kedudukanmu walaupun memang anda benar. Jika tonggak-tonggak iman kita tidak dapat bertahan menghadapi ujian penyelidikan, maka sekaranglah waktunya agar kita mengetahuinya. Janganlah ada roh Parisi yang dipelihara di antara kita.”
Kami merasa menyesal sedalam-dalamnya bahwa kami terpaksa harus membuka secara umum kelalaian pihak saudara-saudara kita yang besar ini, dan ketidak-perhatian mereka dalam perkara-perkara Allah. Sebagai kewajiban kita, dan kasih terhadap saudara-saudara kita dan sidang Allah, kami tidak menjumpai pemecahan apapun dengan mana untuk menghindari penyajian kepada umum segala perkara yang tertulis di dalam pasal ini, walaupun kami menjaga agar tidak ada salah faham mengenai sikap kami dalam menerbitkan buku ini. Bukannya karena kami ingin menghindari ejekan terhadap diri kami, melainkan demi keamanan sidang Allah kami ingin membela orang-orang yang kelak berhadapan dengan serangan-serangan para pengeritik yang suka mencari gara-gara. Kembali kami kutip dari buku Testimonies to Ministers, halaman 300 sebagai berikut :
“Jika mereka yang dapat membantu di —— tidak bangkit menyadari akan tugasnya, maka mereka tidak akan kenal dengan pekerjaan Allah apabila seruan keras dari pekabaran malaikat yang ketiga itu akan kelak terdengar. Apabila terbit terang yang menerangi bumi, maka gantinya mereka datang meminta bantuan kepada Tuhan, mereka akan mengendalikan pekerjaan-Nya sesuai dengan pendapat-pendapat mereka yang sempit itu. Saya akan menceriterakan kepada anda bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali lain daripada biasanya, dan dalam suatu cara yang sama sekali bertentangan dengan rencana manusia manapun juga. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu mau mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte juga bagaimana pergerakan-pergerakan harus dilaksanakan apabila pekerjaan akan maju di bawah bimbingan malaikat yang bergabung dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran untuk disampaikan kepada dunia. Allah akan memakai cara-cara dan alat-alat dengan mana ia itu akan terlihat, bahwa Ia sedang memerintah dengan tangan-Nya sendiri. Para pengerja akan tercengang oleh alat-alat yang sederhana yang akan dipakai-Nya untuk menghasilkan dan menyempurnakan pekerjaan pembenaran-Nya. Mereka yang dinilai sebagai pengerja-pengerja yang baik akan perlu datang dekat kepada Allah, mereka memerlukan sentuhan Ilahi.”
Melihat akan bahaya yang makin mendekat seperti yang diungkapkan di dalam “Tongkat Gembala”, kita betul-betul telah menunggu sepanjang bulan-bulan ini dengan perasaan takut kalau-kalau kita akan menunggu terlalu lama, sehingga karenanya kita gagal untuk membunyikan tanda bahaya serta maju terus bersama-sama dengan bunyi trompet sebelum kita dengar dari saudara-saudara kita. Sementara menunggu dan berdoa, maka suatu firman tertentu diungkapkan kepada kita, terdapat di dalam buku Mikha pasal 6 yang kini kami kemukakan untuk membuktikan, bahwa Allah telah berbicara kepada umat-Nya oleh firman tertulis, yang memberikan kepada kita petunjuk untuk maju dengan tidak berlambatan dan membunyikan trompet itu dengan bunyi yang tentu.
Walaupun buku dari nabi yang kurang terkenal ini telah ditulis berabad-abad yang lalu, ia itu adalah ditujukan kepada sidang di waktu ini, yaitu pada sekarang ini. Ia itu telah ditempatkan di dalam Alkitab (gulungan kertas) di zaman Israel kuno yang lalu, telah ditulis dengan sedemikian caranya, sehingga mereka pun dapat memperoleh sesuatu manfaat daripadanya sama seperti bagian-bagian Injil yang lain yang telah ditulis langsung kepada bangsa yang dahulu itu, dan telah ditempatkan dalam gulungan kertas yang sama bagi pelajaran dan nasehat untuk kita seperti yang dikemukakan di dalam 1 Korinthi 10 : 11 oleh rasul yang terkenal itu kepada bangsa-bangsa Kapir. Tetapi walaupun bagian-bagian Alkitab tertentu telah ditulis sebagai suatu surat yang ditujukan kepada Israel kuno yang lalu, semua itupun dimaksudkan kepada kita secara tidak langsung, seperti halnya organisasi Advent ini yang merupakan suatu salinan duplikat dari pergerakan kuno yang lalu itu. Tetapi, buku Mikha adalah ditulis langsung kepada sidang di waktu sekarang ini.
Mengutip Mikha 6 : 1 yang mengatakan : “Dengarlah olehmu sekarang apa yang Tuhan firmankan. Bangkitlah berdiri, berbantahlah kamu di hadapan segala gunung, dan hendaklah segala bukit mendengarkan suaramu.” Adalah suatu kenyataan bahwa nubuatan dari pasal ini belum pernah dimengerti sebelumnya, dan belum ada seorangpun yang pernah menarik banyak manfaat daripadanya, hanya pelajaran apa saja yang berasal dari sesuatu bagian mungkin telah ditarik dalam kaitannya dengan sesuatu penyelidikan yang lain. Mungkin timbul pertanyaan, ‘Mengapa ia itu belum dapat dimengerti? Apakah itu karena belum seorang pun pernah mencoba untuk menyelidiki bagian Alkitab ini? Tidak dapat disangkal bahwa banyak siswa yang setia yang bersungguh-sungguh telah menghabiskan banyak waktunya yang berharga tanpa sesuatu hasil sejauh mengungkapkan kebenaran dari pasal itu.
Alasan kegagalan mereka untuk membuka tabir nubuatan ini ialah karena ia itu terdapat dalam present tense (waktu sekarang). “Dengarlah olehmu sekarang akan apa yang Tuhan firmankan. Bangkitlah berdiri, berbantahlah kamu di hadapan segala gunung, dan hendaklah segala bukit mendengarkan suaramu.” Dari kenyataan ini kita mengetahui, bahwa Ilham tidak pernah mengharapkan bahwa ia itu akan diungkapkan sebelum waktu yang dimaksudkan, sebab jika tidak demikian secara tata bahasa ia itu akan salah. Dengan cara yang sama seperti Wahyu 14 : 7 yang berbunyi : “Takutlah akan Allah, dan hormatilah Dia, karena jam pehukuman-Nya ada datang.” Kalau saja kata-kata firman ini terdapat dalam future tense (waktu yang akan datang), William Miller tidak akan berbuat salah mengenai peristiwa yang akan jadi dalam tahun 1844. Dia yang mengawasi Alkitab itu ternyata tidak bermaksud untuk mengungkapkan kebenaran itu sebelum jam pehukuman dimulai dalam tahun 1844. Peraturan yang sama ini akan dianut dalam semua kebenaran Alkitab untuk dengan kekuasaan menegakkan suatu masa nubuatan tertentu.
Telah kami nyatakan sebelumnya, bahwa kebenaran ini datang melalui departemen Sekolah Sabat dalam tahun 1929, di dalam pelajaran triwulan pertama dan tahun itu, yang dimulai dengan Yesaya pasal 54 sampai dengan Yesaya pasal 66, Pasal 54 adalah yang pertama-tama mengungkapkan bahwa pasal-pasal ini telah ditulis langsung kepada sidang yang ada sekarang ini seperti yang dijelaskan pada halaman 202 – 210. Di dalam Yesaya 58 : 1 kita ketahui bahwa Allah akan mengungkapkan dosa-dosa yang ada di dalam sidang, dan karena itu menyerukan bagi perlunya reformasi. Kami kutip ayat itu sebagai berikut : “Berserulah dengan keras bunyinya, jangan engkau menahani-nya, nyaringkanlah suaramu selaku nafiri, dan memberi tahu umat-Ku segala pelanggaran mereka, dan isi rumah Yakub segala dosa mereka.”
Kata-kata firman ini sekarang telah menemui kegenapan-nya. Sesudah dosa-dosa yang ada ini diungkapkan, yaitu pelajaran-pelajaran ini disajikan secara tertulis, dalam dokumen yang diberi judul “Tongkat Gembala”, lalu diserahkan ke dalam tangan para pemimpin dari pergerakan ini. Dengan demikian “Seruan” yang bagaikan “nafiri” itu kini sedang terus dibunyikan. Bukti tentang adanya dosa-dosa yang diberitahukan (ditunjukkan) kepada umat Allah dan kepada isi rumah Yakub, juga menunjukkan bahwa orang-orang Laodikea telah melalaikan undangan-undangan dari Saksi Yang Benar. Oleh sebab itu, malu dari ketelanjangan kita telah terbuka. “Aku anjurkan kepadamu supaya membeli kepada-Ku emas yang sudah teruji di dalam api, supaya engkau boleh menjadi kaya; dan pakaian putih, supaya engkau boleh berpakaian, dan supaya malu dari ketelanjanganmu itu tidak akan terlihat; dan supaya gosokkanlah matamu dengan salp mata, supaya engkau dapat melihat.” Wahyu 3 : 18.
Sekarang kami kutip Yesaya 60 : 1 yang berbunyi : “Bangunlah engkau nyatakanlah cahayamu, karena terangmu ada datang dan kemuliaan Tuhan ada terbit atas kamu.” Perhatikan kata kerja “datang” berada dalam present tense. “Terang” ialah kebenaran. Kata-kata firman inipun menemui kegenapannya. Bayangkan mengenai terang yang indah yang telah datang melalui penyelidikan-penyelidikan ini seperti yang terhimpun di dalam buku ini. Perhatikan bahwa ia itu tidak bertentangan dengan kebenaran yang sudah dimiliki oleh sidang, tetapi ia mengungkapkan luas dan pentingnya pekabaran itu yang sebenarnya. Tetapi ini adalah hanya sebagian dari terang yang telah datang melalui pasal-pasal yang berharga itu. Lebih banyak lagi terang akan segera menyusul datang di dalam penerbitan yang lain.
Seruan itu berbunyi : “Bangunlah engkau, nyatakanlah cahayamu.” …….. karena “kemuliaan Tuhan ada terbit atas kamu.” Adalah terserah kepada pembaca sendiri untuk mengijinkan pengalaman yang mulia ini masuk pertama sekali ke dalam kehidupan-nya, lalu dengan bersungguh-sungguh bangun dan bercahaya; bersiap-siaplah menghadapi tantangan dari dalam maupun dari luar. “Amarah Allah adalah terhadap umat-Nya, maka Ia tidak mau menyatakan kuasa-Nya di tengah-tengah mereka itu selagi masih ada dosa di antara mereka, dan dikembangkan oleh mereka yang menduduki jabatan-jabatan bertanggung jawab. Orang-orang yang bekerja dalam takut akan Allah untuk menjauhkan sidang dari halangan-halangannya, dan yang berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang menyedihkan, supaya umat Allah dapat melihat akan perlunya membenci dosa, supaya mereka dapat maju berkembang dalam kesucian, dan supaya nama Allah dapat dipermuliakan, mereka akan senantiasa berhadapan dengan pengaruh-pengaruh yang menentang dari orang-orang yang tidak bertobat.” Testimonies, jilid 3, halaman 270, 271.
Kembali lagi kepada Mikha 6 : 1 mengatakan : “Dengarlah olehmu sekarang apa yang Tuhan firmankan.” Perhatikan kata kerja “dengar” terdapat dalam present tense, oleh sebab itu adalah kebenaran sekarang. Tetapi apakah yang harus kita dengar? “Bangkitlah berdiri, berbantahlah kamu di hadapan segala gunung, dan hendaklah segala bukit mendengarkan suaramu.” “Gunung-gunung itu” mempunyai arti yang sama seperti yang terdapat di dalam Mikha 4 : 1 bagian pertama. Satu-satunya perbedaan di antara keduanya ialah bahwa yang kemudian ini adalah tunggal, tetapi yang pertama itu adalah jamak. “Gunung” di dalam pasal 4 berarti sidang Allah (organisasi gereja) seperti yang dijelaskan pada halaman 261, tetapi “gunung-gunung dan bukit-bukit” seperti yang terdapat dalam pasal 4 : 1 (bagian terakhir) dan pasal 6 : 1 karena jamak, maka berarti sidang-sidang dan organisasi-organisasi. Dalam hal ini ia itu tidak mungkin menunjuk kepada sidang Allah, karena Ia hanya mengakui sebuah sidang sebagai milik-Nya. Juga “bukit-bukit” itu adalah jamak yang berarti sekte-sekte, atau pergerakan-pergerakan yang kecil-kecil dan sebagainya.
“Hendaklah mereka mendengarkan suaramu”. Pengertian yang ditarik di sini adalah sebagai berikut : Para pemimpin kita adalah mungkin terlalu banyak mengambil waktu atau barangkali sama sekali tidak bermaksud untuk berbuat sesuatu terhadap terang baru itu yang telah disampaikan kepada mereka di dalam buku “Tongkat Gembala”. Oleh sebab itu, jangan lagi menunggu, “Bangkitlah berdiri sekarang, berbantahlah kamu di hadapan segala gunung, dan hendaklah segala bukit mendengarkan suaramu” (beritakanlah secara umum). Memang demikian adanya, maka kami terpaksa menerbitkan buku ini lalu menyebarkannya dengan segera.
Tetapi apakah yang akan didengar oleh gunung-gunung itu? Apakah yang Ia akan perbantahkan? Jawabannya ada terdapat dalam ayat dua. “Dengarlah olehmu, hai segala gunung, akan perselisihan Tuhan, dan kamu hai segala alas bumi yang kokoh; karena Tuhan akan berselisih dengan umat-Nya, dan Ia hendak berurusan dengan Israel.” Perhatikan mereka akan mendengar, bahwa Tuhan ada berselisih dengan umat-Nya, dan Ia akan berbicara dengan Israel (144.000 itu, Israel yang benar). Tetapi bagaimanakah mereka akan mendengar? Peralatan-peralatan apakah yang akan membawa suara itu kepada segala gunung dan segala bukit? Jawaban untuk ini terdapat di dalam ayat sembilan.
“Bahwa suara Tuhan berseru-seru kepada kota itu, maka orang yang bijaksana akan kelak melihat namamu. Dengarlah olehmu akan tongkat, dan Dia yang telah menentukannya.” Mikha 6 : 9. Perhatikan bahwa ini adalah suara Tuhan. Suara ini sedang berseru-seru di dalam “kota”. (Kota, atau Yerusalem adalah lambang-lambang dari sidang Allah sama dengan “gunung”; perbedaan di antara simbol-simbol itu adalah bahwa “gunung” berarti seluruh organisasi gereja, tetapi “kota” berarti bagian dari badan itu yang memimpin). Oleh cara-cara apakah suara Tuhan berseru-seru di dalam kota (sidang)? Bagian terakhir dari ayat itulah yang menjawab pertanyaan ini, yaitu: “Dengarlah olehmu akan tongkat.” Untuk mendengarkan sesuatu tongkat, maka tongkat itu tak dapat tiada harus berupa sesuatu yang dapat berbicara.
Satu-satunya tongkat yang pernah umat Allah diundang untuk mendengarkannya ialah “Tongkat Gembala”. Pada waktu kami memberikan nama kepada buku ini, kami tidak mengetahui apapun mengenai nubuatan-nubuatan yang terdapat di dalam buku Mikha, kami juga tidak tahu bahwa bagian ini terdapat di sana. Kami ingin mengatakan bahwa sama sekali kami tidak tahu akan adanya firman yang penting ini yang mendorong kami untuk menamakan buku ini dengan namanya yang ada, namun kami merasa bahwa ia itu telah terlaksana oleh takdir Ilahi yang sama yang telah mendatangkan keseluruhan kebenaran itu, supaya menggenapi firman. Lihat juga penjelasan pada BAB IV di bawah judul “Tongkat Gembala”.
Kembali, perhatikanlah “Orang-orang bijaksana akan menyaksikan namamu.” Kebijaksanaan yang disebutkan ini bukanlah apa yang dunia dapat berikan, melainkan suatu kebijaksanaan samawi. Alkitab terjemahan Douay terbaca sebagai berikut: “Dan keselamatan (hikmah kebijaksanaan) akan menjadi bagian mereka yang takut (menyaksikan) akan namamu : dengarlah olehmu, hai segala suku bangsa.” Pengertian yang sama ini terus dibawa ke dalam pasal tujuh, ayat 14. “Berilah makan umatmu dengan tongkatmu, yaitu kawanan domba pusakamu, yang diam di dalam hutan dengan sunyi, di tengah-tengah Karmel. Biarlah mereka itu mencari makan di Bashan dan Gilead, seperti pada zaman dahulu.” “Berilah makan umatmu dengan tongkatmu” Kata kerja “memberi makan” harus dipahami sebagai makanan rohani, dan bahwa makanan (kebenaran) adalah terdapat di dalam “Tongkat” itu. Oleh sebab itu kita kembali menerima perintah untuk menyebarkan buku ini (“Berilah makan umat (Allah) mu). Karmel, Bashan, dan Gilead dipakai sebagai simbol-simbol dari padang rumput rohani yang baik. Tempat-tempat ini adalah tempat di mana Israel telah memperoleh kemenangan-kemenangan mereka. Gunung Karmel ialah tempat di mana Eliyah mendapat pengalamannya dengan Israel yang murtad di zaman raja Ahab. Adalah di Karmel di mana Eliyah telah mendatangkan api dari langit yang telah memakan habis korban di atas medzbah, sesudah mana ia telah membunuh nabi-nabi Baal itu.
Kami mengutip ayat 15 sebagai berikut : “Sesuai dengan hari-hari tatkala kamu keluar dari negeri Mesir Aku akan menunjukkan kepadamu perkara-perkara yang ajaib.” Perhatikan, bahwa seperti halnya Yesaya, Mikhapun menyatakan bahwa umat Allah (Israel rohani) akan mengalami suatu pengalaman yang sama dengan pengalaman pergerakan Exodus yang dahulu, yang dijelaskan di dalam Bab IV. Sekali lagi perhatikan bahwa dalam melaksanakan pergerakan Exodus itu Allah mengatakan kepada Musa : “Maka kamu harus memegang tongkat ini di dalam tanganmu, dengan mana kamu akan membuat tanda-tanda …………. lalu Musa memegang tongkat Allah itu di dalam tangannya.” Keluaran 4 : 17, 20. Adalah oleh kuasa yang terdapat di dalam “tongkat Allah” itu, maka Israel telah keluar dari Mesir. Pergerakan Advent ini merupakan suatu salinan duplikat dari pergerakan yang di Mesir itu, maka dari hal Exodus, kita sekali lagi memiliki “tongkat Allah”.
Adalah ajaib untuk memperhatikan Ilham dari kitab Injil. Semuanya sempurna apabila waktunya yang telah ditentukan tiba. Hanya pada kesempatan yang sedemikian ini Injil secara tata bahasanya adalah tepat. Kami belum dapat membicarakan seluruh pasal-pasal pada kesempatan ini, tetapi dengan informasi yang sudah diberikan, orang sudah akan dapat mencatat arti dari setiap ayat walaupun hanya dengan sedikit berusaha untuk itu. Bacalah pasal enam dan tujuh dan catatlah, bahwa past tense, present tense, future tense adalah sempurna menurut tata tertib gramatikanya apabila semua peristiwa itu dipahami dengan sepatutnya. Ikutilah cara yang sama di dalam Mikha pasal empat seperti yang dijelaskan pada BAB VI judul paragraf Kemenangan Terakhir Orang-orang Benar Yesaya 60 sampai judul paragraf Umat TebusanNya. Ini adalah salah satu dari prosedurnya untuk memeriksa kebenaran sekarang. Adalah tidak mungkin bagi kita untuk menerbitkan di dalam buku ini semua terang yang telah datang kepada kita melalui penyelidikan-penyelidikan ini, namun kami berharap akan memperolehnya tak lama lagi di dalam buku terbitan yang berikut.
* * *
241 total, 1 views today